Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Keindahan Wastra NTT Hingga Batak Tutup New York Fashion Week

Daniel Ngantung - wolipop
Kamis, 14 Sep 2023 14:34 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Fashion show Indonesia Now fashion di New York Fashion Week di Spring Studios, New York City, 13 September 2023
Para desainer Indonesia yang menampilkan karyanya di Indonesia Now dalam rangkaian New York Fashion Week Spring 2024. (Foto: Arturo Holmes / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
New York City -

Tinggal beberapa jam sebelum rangkaian New York Fashion Week (NYFW) Spring 2024 rampung digelar, Rabu (13/9/2023). Sebelum pekan mode bergengsi itu berakhir dan berlanjut ke negara lain, tujuh desainer dan jenama Indonesia menunjukkan keindahan wastra Nusantara dalam kreasi busana dan aksesori kekinian.

Diorganisir oleh wadah bernama Indonesia Now (resmi terafiliasi dengan IMG selaku penyelenggara NYFW), peragaan yang berlangsung di The Gallery - Studio Springs di Manhattan, New York City, AS, itu juga disiarkan secara langsung melalui YouTube.

Fashion show Indonesia Now fashion di New York Fashion Week di Spring Studios, New York City, 13 September 2023 Foto: Arturo Holmes / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP

Karya desainer senior Ghea Panggabean menjadi pembuka. Melanjutkan kecintaannya pada kain Sumba, Nusa Tenggara Timur, Ghea mempersembahkan koleksi bertajuk 'Mamuli Sumba'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Look yang tersaji masih memiliki benang merah dengan busana-busana Ghea yang naik pentas di pembukaan JF3 Fashion Festival 2023 pada Juli lalu.

Di tangan dingin desainer 68 tahun itu, kain-kain Sumba yang kaya akan corak flora dengan pewarnaan alaminya yang memikat menjelma dalam pakaian bergaya resort.

ADVERTISEMENT

Muncul pilihan outerwear hingga kaftan yang disempurnakan dengan topi berhias untaian logam berhias motif alat reproduksi perempuan. Dalam adat Sumba, perhiasan itu dikenal sebagai mamuli, benda berharga yang biasa menjadi belis (mas kawin) bagi perempuan di sana.

Fashion show Indonesia Now fashion di New York Fashion Week di Spring Studios, New York City, 13 September 2023Foto: Arturo Holmes / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP

Ghea pun mendedikasikan koleksi ini bagi para mama penenun di Sumba. "Saya menghargai kerja keras dan semangat pana penenun wanita yang sabar menenun. Sehingga saya menginterpretasikan pada motif hidden gem semakin dikenal dunia melalui fashion show yang akan saya tampilkan," ungkap Ghea saat jumpa pers di Jakarta beberapa waktu lalu.

Berikutnya, giliran kolaborasi Kimberly Tandra dan Mandy's Shoes. Motif floral mendominasi dalam pilihan busana semi kasual hingga formal. Di jajaran sepatu, para model berjalan dengan heels yang ditingkahi ornamen tiga dimensi yang centil.

"Rasanya sih kembali show untuk ketiga kali sangat deg-degan," ucap Kimberly yang berkesempatan untuk memamerkan koleksinya lagi di NYFW.

Presentasi kemudian dilanjutkan dengan koleksi persembahan Livette by Liliana Tanoesoedibjo dan Amero Jewellery.

[Gambas:Instagram]



Istri taipan Hary Tanoesoedibjo itu unjuk kebolehannya sebagai desainer dengan menyuguhkan deretan cocktail dress monokrom. Perhiasan yang terinspirasi dari kemegahan Candi Borobudur.

"Saya sangat bangga untuk membawa Futuristic Modern Chic dari Livette bersama Amero, dimana kolaborasi ini adalah hasil karya anak bangsa yang akan kita pamerkan ke dunia. Kami membawa tema futuristik dan chic. Kami masukan desain tenun memberikan satu gambaran yang modern dan mendapatkan hasil yang timeless dan elegan," terang Liliana.

Tiba giliran Ivan Gunawan yang mengeluarkan deretan gaun malam supermewah dalam sapuan warna emas berkilauan.

Ivan, yang baru pertama kali mengikuti NYFW, menampilkan 12 tampilan busana yang bertajuk Maharani.

Inspirasinya kali ini datang dari masa keemasan kerajaan Majapahit ketika dipimpin oleh sang Maharani, Tribhuawana Tunggadewi, ratu yang berhasil menaklukkan Nusantara.

Kemudian ada Merdi Sihombing yang menghadirkan koleksi berciri khas budaya Batak, yaitu kain ulos

"Ini tanggung jawab saya untuk membawa budaya Indonesia ke level yang lebih tinggi. New York saya sudah pernah tiga kali. Mengapa ulos? Karena saya orang Batak, ulos ini masih perlu banyak digarap. Bagi orang Batak ulos ini kan jiwa. Di sini PR kami untuk membawa ulos membuat lebih ke arah cosmopolitan," kata Merdi.

Merdi menawarkan desain yang segar, cerah, dan ringan, dengan nuansa Tribal yang kuat. Merdi juga melakukan pengembangan terhadap kain tenun ulos dengan motif-motif ikat dari beberapa jenis ulos yang dibuat dengan alat tenun bukan mesin (ATBM), menggunakan serat alami Indonesia, proses pewarnaan alami, dan semangat kolaborasi berbagai komunitas.

Fashion show Indonesia Now fashion di New York Fashion Week di Spring Studios, New York City, 13 September 2023Foto: Arturo Holmes / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP

Tiba giliran Didiet Maulana dengan labelnya IKAT Indonesia. Alih-alih satu, kain dari beberapa daerah dipilih desainer kelahiran Jakarta, 18 Januari 1982, ini. "Biar lebih membawa keberagaman Indonesia. Jadi tidak spesifik di satu daerah saja," kata Didiet kepada Wolipop akhir Agustus lalu.

Kain dari Bali dan Klaten adalah beberapa di antaranya. Ia kemudian mengolah kain-kain tersebut menjadi 10 set busana siap pakai dengan tampilan yang belum pernah digarapnya.

"Look-nya fresh. Musim semi dan panas banget. Bisa dibayangkan dipakai oleh Olivia Palermo," ujarnya merujuk pada sosialita dan fashion influencer ternama asal New York itu.


Desainer terakhir adalah Ayumi yang menghadirkan keindahan songket Pandai Sikek hasil kerajinan UMKM Sumatera Barat. Perempuan bernama lengkap Marina Christyanti Ayumi ini menuturkan tahun lalu juga menggunakan kain songket dalam koleksinya.

Indonesia NowKoleksi Ayumi di New York Fashion Week. (Foto: Dok. Ayumi)

"Karena songket mempunyai tempat yang spesial di hati saya karena tanah kelahiran saya. Kali ini saya memadukan songket dengan mutiara asli di Lombok. Perajin ini semuanya perempuan, saya ikut memberdayakan perajin perempuan," saut Ayumi.

Kali ini motif songket Pandai Sikek yang bertajuk A Pop of Culture hadir dalam 10 look yang akan ditampilkan di New York. "Harapannya semoga karya yang saya tampilkan bisa diterima dan memberikan kontribusi di industri fashion Tanah Air," tuturnya.

(dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads