Jepang Jadi Pedoman Street Fashion Dunia, Intip Ragam Stylenya!

Setahun lalu, daerah Dukuh Atas viral karena maraknya remaja yang tampil dengan gaya street fashion. Keunikan ini ramai disorot karena dianggap berhasil memberikan wadah kebebasan berekspresi.

Tak hanya dari Jakarta, orang-orang yang berasal dari daerah penyangga ibu kota juga ikut turut serta. Bahkan salah satu daerah di Depok yakni Citayam menjadi terkenal karena banyak anak muda yang berasal dari sana.

Fenomena fashion jalanan yang akhirnya disebut Citayam Fashion Week ini diidentikkan dengan tren Harajuku yang sudah lama terkenal di Jepang. Tren Harajuku sampai saat ini tak lekang oleh waktu. Diketahui, nama Harajuku sendiri merujuk pada salah satu jalanan di Shibuya. Kawasan tersebut telah sejak lama menjadi tempat bagi para anak muda Jepang untuk mengekspresikan diri mereka.

Banyak orang mengaitkan kesamaan antara Harajuku dan Dukuh Atas yang sama-sama terletak dekat stasiun sehingga mudah diakses bagi pengguna transportasi umum.

Dilansir dari CNBC Indonesia, gaya Harajuku telah hadir sejak awal 1980-an. Tak sekadar ajang pamer busana, namun Harajuku juga disimbolkan sebagai gerakan perlawanan terhadap aturan sosial dan norma yang ketat di Jepang.

Harajuku juga dikenal karena penggunaan fashion yang nyentrik. Tak heran, bahkan banyak pria yang percaya diri walau tampil dengan rambut yang dicat pirang atau warna-warni. Rambut berwarna dengan gaya unik telah menjadi ciri khas utama dari street fashion Harajuku yang penuh kreativitas. Kebebasan fashion di Harajuku memiliki beragam style populer, antara lain:

1. Lolita

Ciri khas fashion ini terinspirasi dari style busana Era Victoria dan Edwardian. Gaya busana Lolita identik dengan rok renda serta aksesoris kepala feminim seperti pita rambut dan topi. Lolita style memiliki berbagai jenis, seperti yang paling terkenal yakni Sweet Loli dan Gothic Loli.

2. Kogal atau Ko-Gyaru

Style ini diadaptasi dari penggunaan seifuku atau seragam sekolah menengah di Jepang. Untuk mendukung kesan imut, biasanya pengguna fashion ini akan menambahkan pernak-pernik lucu layaknya anak sekolah. Namun, dengan gaya yang lebih menonjol.

3. Decora

Berasal dari kata 'decoration' atau dekorasi, gaya fashion satu ini menonjolkan sisi 'playful' dan penuh warna. Busana yang dipakai identik dengan tone warna cerah. Dalam penampilannya, style decora lebih mementingkan banyaknya penggunaan aksesoris yang beragam.

4. Gothic

Dominansi warna hitam dan putih menjadi hal yang ditonjolkan pada fashion style satu ini. Gothic adalah tren busana yang mengedepankan fitur penampilan gelap mencolok sehingga memberikan kesan misterius dan dramatis. Gothic-nya Harajuku bahkan dianggap lebih ekstrem dan gelap.

5. Punk Rock

Memiliki nuansa fashion seperti gothic, style punk rock juga lekat dengan penampilan serba gelap. Perbedaannya terletak pada pemilihan pakaian, gaya rambut, kosmetik, dan penggunaan aksesoris seperti sepatu boots atau anting hitam dengan bolongan besar.

6. Cosplay

Berbeda dengan gaya sebelumnya, para cosplayer memiliki patokan karakter tersendiri untuk ditiru. Karakter-karakter yang menjadi inspirasi mereka biasanya diambil dari karakter anime atau game. Selain penampilan, mereka juga mencontoh tingkah laku dari karakter tersebut.

Meski belum mengunjungi Harajuku, penampilan street fashion serupa sempat bisa disaksikan di kawasan yang dulunya terkenal dengan Citayam Fashion Week. Baru-baru ini, di kawasan berbeda, Bundaran HI, muncul fenomena serupa street fashion style lewat kegiatan Flash Runway yang menjadi bagian dari rangkaian acara Yamaha Fashion on The Edge.

Dalam kesempatan tersebut, terdapat enam model dengan balutan fashion streetwear yang edgy oleh Fashion Director Angga Mitra. Flash Runway mengawali rangkaian acara Yamaha Fashion on The Edge yang akan berlanjut dengan hadirnya main event Pop Up Runway pada 15 Juli 2023 mendatang.