Beri Garansi Seumur Hidup, Bottega Veneta Mau Konsumen Beli Tas Sekali Saja
Senin, 07 Nov 2022 14:40 WIB
Saat banyak perusahaan fashion menjual produk sebanyak-banyaknya demi meraup keuntungan yang besar, Bottega Veneta melakukan hal sebaliknya. Rumah mode Italia yang terkenal dengan produk kulit ini baru menawarkan garansi seumur hidup bagi pembeli tasnya untuk menekan kebiasaan belanja barang yang berlebih.
Program yang hanya berlaku untuk tas baru yang dibeli per November ini bukan sekadar untuk memanjakan konsumen loyalnya yang rela menghabiskan uang puluhan hingga ratusan juta rupiah demi sebuah tas kulit (Jodie Bag seperti yang terlihat di lemari istri Ferdy Sambo dijual dari harga Rp 20-an juta).
![]() |
Menurut CEO Bottega Veneta Bartolomeo "Leo" Rongone, memberikan garansi merupakan cara label yang berusia 56 tahun ini untuk menghargai sebuah kualitas karya artisan sekaligus mendukung gerakan mode yang ramah lingkungan atau sustainable fashion.
Leo menjelaskan, kedua hal tersebut saling berkaitan. Tas Bottega Veneta dengan intrecciato, motif khasnya yang menyerupai anyaman, memang bukan barang murah karena kualitas karya artisan yang diutamakan.
![]() |
Apalagi sejak Matthieu Blazy melanjutkan tongkat estafet direktur kreatif Bottega Veneta pada November 2021, menggantikan pendahulunya, Daniel Lee. Dikabarkan WWD, desainer asal Prancis itu ingin memperkuat identitas Bottega yang terdepan dalam 'extraordinary craftsmanship' atau keterampilan tangan yang luar biasa.
Di bawah arahannya, para artisan produk kulit Bottega yang bermarkas di Montebello, Italia, ditantang untuk mengasah lagi teknik yang mereka kuasai.
![]() |
Hasilnya seperti Kalimero, seri terbaru yang ditawarkan Blazy untuk koleksi Fall/Winter 2022 yang sekaligus menandai kreasi perdananya sebagai desainer Bottega Veneta. Tas bergaya bucket ini terbuat dari 55 meter kulit yang dianyam tanpa jahitan.
Saat pembuatan, artisan bisa saja mengganti tekanan dalam proses penenunan sehingga porsi anyaman berbeda di setiap tas. "Tidak ada dua tas yang benar-benar sama," kata Leo di konferensi Apparel and Retail CEO Summit yang digelar WWD. Adapun harga Kalimero dipatok dari US$ 7.500 atau sekitar Rp 117 juta.
Ia menambahkan, para artisan di Bottega Veneta bekerja sesuai kemampuan. Jika ada yang sakit, proses pembuatan tas harus dihentikan dan bisa berlanjut bila artisan tersebut sehat untuk kembali bekerja.
![]() |
Itu mengapa label yang berada di bawah naungan grup Kering ini tidak pernah memproduksi tasnya secara massal. Dengan mengedepankan kualitas ketimbang kuantitas, tas-tas keluaran Bottega lebih awet sehingga konsumen dapat memakainya lebih lama.
"Gunakan barang Anda untuk waktu lebih lama, dan simpan selama-lamanya," tutur Leo.
Ia meyakini, model bisnis tersebut tak akan merugikan Bottega Veneta karena makin banyak orang yang mulai sadar pentingnya menerapkan gaya hidup yang sustainable. Banyak konsumen barunya merupakan generasi Z yang memedulikan lingkungan.
"Tentunya, sustainability dapat terwujud sejatinya jika sebuah produk bisa digunakan lebih lama, tanpa diganti. Ini lebih berdampak. Wajar bila dalam kehidupan ini, kita ingin sukses. Tapi maukah kita diingat karena berhasil membuat sesuatu yang banyak? Atau menjadi yang paling berdampak?" katanya.
Simak Video "Heboh Ashton Kutcher-Mila Kunis Tak Mau Wariskan Hartanya kepada Anak"
[Gambas:Video 20detik]
(dtg/dtg)