Pesona Nusantara di Perhiasan The Palace x Samuel Wattimena, Dibuat 1000 Jam
Sabtu, 03 Sep 2022 14:05 WIB
Dibanding wastra Nusantara, perhiasan tradisional sebagai salah satu warisan budaya Indonesia belum begitu mendapat apresiasi penuh di rumah sendiri. Laiknya kain-kain daerah yang belakangan terus dikembangkan mengikuti perkembangan zaman, aksesori khas Indonesia juga perlu mendapat sentuhan modern untuk membuat orang jatuh hati padanya.
Itulah ide yang Samuel Wattimena wujudkan dalam kolaborasi terbarunya dengan The Palace Jeweler, salah satu merek perhiasan di bawah naungan PT Central Mega Kencana (CMK). Tamra Nusantara, demikian nama koleksi perhiasan tersebut, diluncurkan saat pembukaan JF3 Fashion Festival 2022, Kamis (1/9/2022), di La Piazza Summarecon Mal Kelapa Gading, Jakarta.
Peluncuran koleksi menampilkan para model berlenggang di catwalk dalam balutan pakaian catsuit yang membungkus sekujur tubuh seperti yang pernah terlihat di beberapa fashion show Balenciaga. Di luar itu, hanya koleksi Tamra Nusantara yang menghiasi penampilan mereka.
![]() |
Kerja sama antara Samuel Wattimena dan The Palace sudah terjalin sejak 2017 dengan ditandainya kehadiran koleksi 'Nusantara' yang terdiri dari seri Nusa, Anta, dan Tara. Menjadi koleksi tetap, 'Nusantara' yang terinspirasi dari keindahan budaya Tanah Air terus hadir dengan tawaran yang baru dari tahun ke tahun.
Mulai menekuni profesi desainer mode sejak 1979, Samuel Wattimena tak pernah menyangka akan mendapat kesempatan untuk mendesain sebuah perhiasan. Namun, kecintaan dan kepeduliannya terhadap budaya Indonesia yang akhirnya memotivasi dia untuk mengiyakan ajakan The Palace.
"Dibilang mudah tidak, karena berhubungan dengan konstruksi dan keseimbangan. Tapi sulit pun tidak, karena menggali kebudayaan Indonesia adalah kecintaan saya," ujar Samuel saat merefleksikan pengalamannya lima tahun berkreasi dengan perhiasan jelang pembukaan JF3 Fashion Festival 2022.
![]() |
Dalam berproses kreatif, ia memastikan koleksi 'Nusantara' benar-benar mengakar dari budaya Indonesia. Berbagai hasil penelitian menjadi referensinya. Antropologi pun dilibatkan. Begitu intensnya pembuatan, butuh waktu setahun sampai akhirnya koleksi The Palace siap debut.
"Kami tidak menciptakan bentuk perhiasan tradisional yang baru, tapi hanya memberinya twist yang modern. Kenapa perlu di-twist? Pada dasarnya, butuh pendekatan yang lebih populer untuk menarik pembeli. Desainnya jangan diberat-berati," ujar pria berdarah Maluku itu.
Direktur Merchandising PT CMK Tanya Alissia mengatakan, koleksi Nusantara hadir untuk mengubah pandangan orang terhadap perhiasan bertema tradisional. "Bahwa perhiasan ini juga bisa untuk pemakaian sehari-hari, tidak cuma hanya buat ke acara-acara formal atau kondangan," katanya.
Terlepas dari tampilan perhiasan yang disederhanakan, perhatian pada detail tetap mendapat porsi besar. "Salah lekukan sedikit saja, bisa mengubah makna perhiasan," ujar Tanya. Itu mengapa, lanjutnya, tak sedikit dari perhiasan dari koleksi 'Nusantara' bisa memakan waktu pembuatan sampai 1.000 jam.
Menurut Tanya, dengan keunikan karakter aksesori khas Indonesia serta craftsmanship para perajin bukan tidak mungkin perhiasan seperti koleksi Nusantara bisa mendunia suatu saat. Samuel pun mengamininya. "Apalagi sekarang eranya 'local is the new global'," ujar pria 61 tahun itu.
Koleksi Tamra Nusantara
Tamra dalam bahasa Sansekerta berarti prasasti. Nama tersebut merupakan sebuah harapan agar suatu saat koleksi ini dapat menjadi 'prasasti' yang menorehkan nama Bangsa Indonesia di kancah Internasional.
Berikut deretan koleksi Tamra Nusantara:
1. Perhiasan Nusa
![]() |
Perhiasan berlian seri Nusa dalam koleksi Nusantara merepresentasikan daerah Indonesia bagian Barat, khususnya Minangkabau, yang merujuk pada ciri khas berbentuk Pending.
Siluet Pending dulunya sering dipakai oleh raja dan ratu sebagai hiasan alat pinggang. Namun, kali ini, Samuel Wattimena mentransformasikan siluet Pending tersebut ke dalam ukiran cincin berlian, kalung berlian, dan anting-anting berlian, menciptakan perhiasan berlian wanita yang begitu unik, cantik, sekaligus mewah.
2. Perhiasan Anta
![]() |
Terinspirasi dari Indonesia Tengah, tepatnya NTT, perhiasan seri Anta menonjolkan desain siluet dari perhiasan Mamuli, Taka, dan Marangga. Setiap siluet dimodifikasi menjadi desain perhiasan berlian yang berbeda, tetapi tetap menanamkan esensi khas ketiga perhiasan Indonesia Timur tersebut.
3. Perhiasan Tara
![]() |
Perhiasan berlian dalam seri Tara dari koleksi Nusantara mengambil inspirasi khas Indonesia Timur. Perhiasan Indonesia Timur yang dimaksud adalah Mas Bulan Base, Belak, dan Pepek Sortil.
Keunikan perhiasan berlian seri Tara terlihat dari motif berbentuk matahari, yang berkaitan dengan kepercayaan orang Timur terhadap matahari. Berangkat dari inspirasi ini, motif lingkaran pun menjadi siluet utama yang ditonjolkan pada perhiasan berlian seri Tara.
Simak Video "Samuel Wattimena Tampilkan Busana Daur Ulang di Virtual Show"
[Gambas:Video 20detik]
(dtg/dtg)