Tulola Jewelry Hadirkan Pustaka Tulola, Gandeng Maestro Keris Bali
Sadar akan pentingnya pengarsipan karya sebagai kekayaan intelektual, Tulola Jewelry memperkenalkan Pustaka Tulola. Kehadirannya ditandai dengan peluncuran koleksi perhiasan 'Ketenangan Jiwa', buah kolaborasi Tulola dengan maestro keris Bali, I Made Pada.
Happy Salma, salah satu founder Tulola, mengungkapkan merek perhiasan yang didirikannya bersama Sri Luce-Rusna tersebut berkembang pesat selama 12 tahun terakhir. Namun di sisi lain, ada konsekuensi dari kesuksesan tersebut: plagiarisme. Muncul berbagai perhiasan dari merek lain yang desain dan motifnya sangat mirip dengan Tulola.
"Dari sini kami merasa perlu untuk mendata karya-karya terdahulu agar jelas mana perhiasan Tulola, mana yang bukan," ujar Happy saat peluncuran koleksi tersebut di showunit Savyavasa, Jakarta Selatan, Kamis (24/3/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Franka Franklin Makarim selaku co-founder Tulola Jewelry menambakan, Pustaka Tulola diharapkan juga dapat mempermudah proses kreatif. Begitu banyak motif-motif khas Indonesia yang pernah Tulola angkat sebelumnya bisa menjadi referensi dan dikembangkan untuk koleksi berikutnya.
"Kalau bikin baru, prosesnya sangat panjang, dan cukup menguras energi karena harus benar-benar dipikirkan dengan matang motif yang ingin dibuat," jelas istri Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek Nadiem Makarim ini.
Franka Franklin Makarim dan Happy Salma saat peluncuran Pustaka Tulola, Kamis (24/3/2022). (Foto: Daniel Ngantung/detikcom) |
Selain itu, Pustaka Tulola disebut Happy dan Franka sebagai 'laboratorium' sekaligus wadah pembelajaran untuk menggali lebih dalam lagi kekayaan motif Nusantara.
Oleh karena itu, mereka berencana merilis koleksi Pustaka Tulola secara rutin dengan menggandeng kolaborator yang berbeda-beda setiap tahunnya.
Sebagai kreasi perdana Pustaka Tulola, hadir koleksi perhiasan "Ketenangan Jiwa" yang merupakan buah kolaborasi Tulola dengan artisan keris Bali, I Made Pada.
I Made Pada, seniman keris Bali, yang digandeng Tulola Jewelry untuk koleksi perdana Pustaka Tulola. (Foto: Dok. Tulola Jewelry) |
"Kami menyadari, kami masih bayi sehingga masih perlu banyak belajar dan berguru dengan para maestro seni. Dan akhirnya kami bertemu I Made Pada," tutur Happy.
Diberi tajuk 'Ketenangan Jiwa' karena aktris yang juga aktif di seni teater itu terkagum dengan filosofi I Made Pada dalam menciptakan keris.
"Dari beliau kami belajar, jiwa yang tenang adalah sumber inspirasi yang murni. Hati kita harus sabar dan tulus, tidak ada niatan untuk pamer atau menyombongkan diri lewat karya yang diciptakan," ungkap Happy.
Di balik layar koleksi perhiasan 'Ketenangan Jiwa'. Tampak pendiri Tulola Jewelry, Happy Salma dan Sri Luce-Rusna sedang berdiskusi dengan I Made Pada. (Foto: Dok. Tulola Jewelry) |
I Made Pada sudah lebih dari 35 tahun menekuni seni ukir dan perak untuk keris, Barong Suci dan Pratima (benda sakral) bagi sesuhunan (dewata dan leluhur) di berbagai pura di Bali. Selain artisan, pria asal Taro, Gianyar, Bali, ini juga dikenal sebagai seorang pedande.
Kiprahnya selama puluhan tahun tersebut menjadikan I Made Pada salah seorang pembuat pendok (selongsong pelindung keris) terbaik di Bali. I Made Pada juga ahli menghias danganan (pegangan) atau hulu keris khas Bali yang terbuat dari lomat dan batu mulia.
Proses pembuatan perhiasan 'Ketenangan Jiwa', koleksi perdana Pustaka Tulola. (Foto: Dok. Tulola Jewelry) |
Sinergi keduanya menawarkan sebuah koleksi perhiasan dengan craftsmanship yang tinggi dari teknik pembuatan yang baru.
Proses kreatif dimulai dari studio I Made di Taro. Ia memadukan unsur bahan-bahan alami, motif tradisional, dan teknik 'menatah' dari warisan leluhur yang kerap dipakainya dalam menciptakan ukiran emas dan perak.
Setelah menjadi bentukan aksesori mulai dari anting, bros, hingga tusuk konde, produk lalu melalui proses pelapisan emas 18 karat dan penambahan mutiara (pearl), batu white crystal, dan batu amethyst di studio Tulola. Khusus untuk anting, batu rubi dan kristal jingga dipilih secara khusus oleh I Made Pada.
"Pengerjaannya 100 persen hand-made dan makan waktu pembuatan hingga tiga minggu untuk satu produknya. Ini sekali lagi mempertegas komitmen Tulola untuk menjunjung tinggi slow fashion dan sustainability. Sebisa mungkin, kreasi ini tidak bersisa dan menjadi limbah," ujar Franka.
Koleksi perhiasan Pustaka Tulola: Ketenangan Jiwa, buah kolaborasi Tulola Jewelry dan I Made Pada. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom) |
Dari kolaborasi ini, lahir 9 item perhiasan yang motif-motifnya berasal dari tiga Keris Tangguh Kamardikan karya I Made Pada. Keris tersebut merupakan wujud kekagumannya pada sang Pencipta. Begitu detailnya ukiran, salah satu dari keris tersebut, kata Happy, ditaksir bernilai Rp 95 juta.
"I Made Putu biasanya membuat karya untuk semesta dan Yang di Atas. Mungkin ini kali pertamanya ia membuat koleksi ini untuk manusia," tambah Happy. Ia pun memastikan, seluruh hak cipta koleksi ini merupakan milik I Made.
Koleksi perhiasan Pustaka Tulola: Ketenangan Jiwa, buah kolaborasi Tulola Jewelry dan I Made Pada. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom) |
Happy berharap, berikutnya Pustaka Tulola dapat berkolaborasi dengan maestro lain yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain sebagai wujud apresiasi, tujuannya agar para seniman mendapat ruang yang lebih leluasa untuk berkreasi sehingga masyarakat Indonesia pun semakin mengenal kekayaan warisan budayanya.
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Sentuhan Modern dan Mewah Grano Leather di Koleksi Musim Dingin Pedro
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
8 Foto Pernikahan Mewah Putri Kamboja Gen Z dengan Putra Konglomerat
Potret Pasangan Ikonik Shah Rukh Khan & Kajol Resmikan Patung DLJJ di London
Heboh Rumor Pacaran Jungkook BTS dan Winter aespa, Ini Kata Agensinya
Penampilan Terbaru Dilraba Dilmurat Jadi Sorotan, Picu Rumor 'Kloning'












































Franka Franklin Makarim dan Happy Salma saat peluncuran Pustaka Tulola, Kamis (24/3/2022). (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
I Made Pada, seniman keris Bali, yang digandeng Tulola Jewelry untuk koleksi perdana Pustaka Tulola. (Foto: Dok. Tulola Jewelry)
Di balik layar koleksi perhiasan 'Ketenangan Jiwa'. Tampak pendiri Tulola Jewelry, Happy Salma dan Sri Luce-Rusna sedang berdiskusi dengan I Made Pada. (Foto: Dok. Tulola Jewelry)
Proses pembuatan perhiasan 'Ketenangan Jiwa', koleksi perdana Pustaka Tulola. (Foto: Dok. Tulola Jewelry)
Koleksi perhiasan Pustaka Tulola: Ketenangan Jiwa, buah kolaborasi Tulola Jewelry dan I Made Pada. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Koleksi perhiasan Pustaka Tulola: Ketenangan Jiwa, buah kolaborasi Tulola Jewelry dan I Made Pada. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)