Sunyi untuk Ukraina, Giorgio Armani Gelar Fashion Show Tanpa Musik
Senin, 28 Feb 2022 16:30 WIB
Di tengah gegap-gempita Milan Fashion Week, ada rasa keprihatinan yang ditunjukkan untuk Ukraina. Giorgio Armani mengekspresikannya dengan menggelar peragaan busana musim dingin 2022 tanpa iringan musik.
Perhelatan yang berlangsung di Via Borgonuovo, Milan, Italia, pada Minggu (27/2/2022), itu dibuka dengan sebuah pengumuman. "Keputusan saya untuk tidak memutar musik apapun adalah bentuk penghormatan bagi mereka yang terdampak oleh tragedi di Ukraina," demikian bunyi pengumuman tersebut.
![]() |
Model pun bermunculan satu per satu dalam sunyi. Hanya terdengar hentakan sepatu para model dan jepretan kamera fotografer di peragaan yang juga disiarkan secara live-streaming tersebut. Ekspresi kosong terlihat 'menghiasi' wajah deretan model.
Dalam kesunyian itu, detak jantung Armani yang dipompa oleh kegetiran dan kegundahan terdengar. "Saya hanya bisa menunjukkan isi hatiku akan tragedi tersebut dalam kesunyian. Saya tidak mau ada musik. Ini salah satu cara terbaik untuk menyatakan kita tidak sedang bahagia karena sesuatu yang mengusik sedang terjadi," kata desainer 87 tahun itu kepada Vogue.
Sesekali keheningan itu dipecah oleh tepuk tangan para tamu, termasuk aktris Anne Hathaway, saat terkagum oleh salah satu look atau tampilan busana yang disajikan. Terlepas dari itu, mereka juga ikut menghormati Armani dan berbela rasa dengan tidak mengeluarkan ponsel pintar untuk mengabadikan koleksi sebagaimana biasanya.
![]() |
"Menurut saya, pakaian terasa semakin kuat saat dalam hening," tambah Armani yang pertama kali memperkenalkan merek pakaiannya pada 1975.
Bagi banyak desainer, peragaan busana merupakan sebuah momen perayaan hasil kerja keras berbulan-bulan demi mewujudkan sebuah koleksi. Namun, Giorgio Armani merasakan ini bukan momen yang tepat untuk sebuah selebrasi.
Sempat muncul keraguan untuk mempresentasikan karyanya saat dunia sedang bergejolak oleh konflik antara Ukraina dan Rusia. But the show must go on.
![]() |
Terdiri dari 90 look untuk pria dan wanita, peragaan diawali dengan pakaian berpalet gelap dan kelam yang seakan juga mewakili perasaan Armani. Padahal, koleksi ini dirancang oleh desainer yang terkenal dengan garis desainnya yang klasik-modern itu sebelum terjadi peperangan di Ukraina.
Material velvet yang elegan, juga detail kristal yang memukau dalam potongan gaun cocktail hingga evening wear ikut mewarnai karya Armani untuk lini busana utamanya ini. Di jajaran busana pria, Armani menyertakan pilihan gaya yang preppy hingga formal.
Bagi Armani, perang seperti yang terjadi di Ukraina bukan sesuatu yang asing baginya. Ia sendiri pernah merasakan kengerian hidup di tengah pusaran peperangan. Lahir di Piacenza, Italia, pada 1934, Armani baru berusia lima tahun ketika Perang Dunia II pecah. Tak heran jika ia ingin berbela rasa.
![]() |
Solidaritas tersebut mengguang bersama aksi unjuk rasa yang terjadi di luar lokasi fashion show. Kelompok pro-Ukraina memanfaatkan sorotan yang tertuju pekan mode Milan untuk memprotes Presiden Rusia Vladimir Putin yang mendeklarasikan serangan terhadap Ukraina.
Giorgio Armani, seperti disebut oleh Vogue, menjadi desainer pertama yang secara gamblang menunjukkan empatinya untuk Ukraina di tengah gemerlap musim pekan mode dunia.
![]() |
Simak Video "Presiden Ukraina Dinobatkan Sebagai 'Person of the Year' Versi TIME"
[Gambas:Video 20detik]
(dtg/dtg)