Sejauh Mata Memandang Ajak Pakai Baju Sama Berulang Demi Selamatkan Alam
Memakai baju yang berulang mungkin sangat dihindari oleh banyak orang atas nama gaya dan gengsi. Padahal, ada misi mulia di baliknya untuk menyelamatkan alam.
Pesan itu yang Chitra Subyakto vokal gaungkan beberapa tahun terakhir bersama label slow fashion-nya, Sejauh Mata Memandang.
Ia kembali mempertegas komitmen tersebut dengan mengadakan pameran 'Sayang Sandang, Sayang Alam' di ASHTA at District 8, SCBD, Jakarta, pada 6 Maret - 6 April 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pameran 'Sayang Sandang, Sayang Alam' persembahan Sejauh Mata Memandang di ASHTA 8 at SCBD, 6 Maret - 6 April 2021. (Foto: Dok. Sejauh Mata Memandang) |
Bila di pameran sebelumnya sampah plastik di laut yang menjadi fokus, kali ini Chitra ingin menyadarkan masyarakat akan isu limbah fashion. Desainer visual Felix Tjahyadi dan perusahaan material ramah lingkungan TACO pun kembali digandengnya.
'Sayang Sandang, Sayang Alam' menyoroti dampak dari industri tekstil dan mode sebagai salah satu pencemar terbesar lingkungan.
Salah satu solusinya, memperkenalkan konsep circular fashion yang mengedepankan pengembangan produk yang berkelanjutan, daur ulang tekstil menjadi produk baru bernilai ekonomi, serta gaya hidup yang ramah lingkungan.
"Selama ini prosesnya kan linear, bikin produk, pakai lalu buang. Tapi sekarang bagaimana membuatnya berputar sehingga terjadi daur ulang demi mengurangi limbah," kata Chitra saat jumpa pers virtual, Selasa (9/3/2021).
Sudah bukan rahasia lagi bila industri fashion adalah salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia. Tak bisa dipungkiri bahwa kehadiran industri fast fashion semakin memperburuk situasi.
"Fakta menunjukkan bahwa fashion merupakan salah satu penyumbang polutan sampah terbesar. Sebenarnya, 95 persen sampah tekstil yang terbuang sebenarnya masih bisa didaur ulang atau didayagunakan kembali menjadi benda berfungsi lain," kata Chitra yang mendirikan Sejauh Mata Memandang pada 2014.
Itu mengapa, di samping visualisasi soal limbah fashion, pameran 'Sayang Sandang, Sayang Alam' juga menyediakan semacam drop box agar pengunjung dapat menyumbangkan pakaian bekasnya untuk didaur ulang.
Drop Box di pameran 'Sayang Sandang, Sayang Alam'. (Foto: Dok. Sejauh Mata Memandang) |
Tak hanya lewat karya, Chitra juga menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan dalam keseharian. Di rumah, ia memakai panel solar dan memasak dengan hasil panen dari kebun sendiri.
"Juga hampir setiap saat saya memakai baju yang sama berulang kali. Saya rasa sudah saatnya kita membudayakan pakai baju yang sama berulang-ulang. Artis Hollywood juga sudah menerapkannya di karpet merah beberapa tahun belakangan," terang Chitra.
(dtg/dtg)
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Emas Batangan Vs Perhiasan Emas, Mana yang Lebih Cuan Jadi Investasi?
Putih Jadi Warna 2026, Pantone Dihujani Kritik dan Tuduhan Tonedeaf
Sambut Natal 2025, Coach Hadirkan Evolusi Tabby Bag Bernuansa Quiet Luxury
Bukan Tas atau Sepatu, Hermes Jual Plester Luka Rp 3,2 Juta, Ini Istimewanya
Prada Jual Sandal Made-in-India Rp 15 Juta, Diawali Kontroversi
Ini Sayuran Paling Sehat Menurut Sains, Rendah Kalori Bisa untuk Diet
Ramalan Zodiak 17 Desember: Leo Kendalikan Pengeluaran, Virgo Banyak Tawaran
Transformasi Influencer yang Meninggal Tragis, Dada 38J hingga Tato Bola Mata
Foto: Adu Gaya Para Bintang di Karpet Merah Emily in Paris Season 5












































Pameran 'Sayang Sandang, Sayang Alam' persembahan Sejauh Mata Memandang di ASHTA 8 at SCBD, 6 Maret - 6 April 2021. (Foto: Dok. Sejauh Mata Memandang)
Drop Box di pameran 'Sayang Sandang, Sayang Alam'. (Foto: Dok. Sejauh Mata Memandang)