Kisah Kenzo Takada yang Wafat karena Corona, Hijrah ke Paris Naik Kapal
Desainer legendaris kelahiran Jepang, Kenzo Takada, meninggal dunia karena komplikasi COVID-19. Ia tutup usia di Paris, Prancis, kota yang telah menjadi rumahnya selama lebih dari setengah abad. Demi mengejar mimpi sebagai desainer di Paris, Kenzo pernah rela mengarungi lautan dari Jepang selama sebulan.
Kenzo Takada mengembuskan napas terakhirnya di usia 81 tahun, Minggu (4/10/2020). Kepergian Kenzo terjadi tepat setelah 50 tahun lalu ia meluncurkan jenama kenamaannya di Paris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjalanan Hidup Kenzo Takada
Kenzo Takada lahir pada 27 Februari 1939 di Himeji, Prefektur Hyogo, Jepang. Orangtuanya memiliki bisnis hotel di sana.
Senang membaca majalah kakak perempuannya, Kenzo kecil mulai tertarik pada dunia fashion. Sempat mengecap studi hubungan internasional di Kobe City University sebelum akhirnya drop-out, Kenzo Takada lalu memberanikan diri untuk belajar fashion secara akademis di Bunka Fashion College, Tokyo.
Kenzo Takada masuk Bunka pada 1958. Kala itu, sekolah fashion tersebut baru saja membuka pintu kelasnya bagi kaum pria untuk pertama kali. Kenzo termasuk mahasiswa yang berprestasi, terbukti ia memenangkan kompetisi fashion bernama Soen Award pada 1961.
Bakat Kenzo Takada semakin terasah ketika bekerja untuk sebuah department store bernama Sanai. Setiap bulannya, ia menghasilkan 40 desain pakaian wanita untuk toko tersebut.
Kenzo Takada mencium tangan aktris Italia Gina Lollobrigida pada 1977. (Foto: AP/File) |
Mengadu Nasib di Paris
Hidupnya berubah saat Jepang sedang mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 1964. Apartemennya terkena gusur dan ia mendapat uang ganti rugi berupa biaya sewa 10 bulan.
Mengikuti saran sang dosen, ia lantas menggunakan uang tersebut untuk hijrah ke Paris. Sejak lama ia bermimpi untuk meniti karier di kota yang dikenal sebagai pusat mode dunia itu. Apalagi, Kenzo Takada begitu mengidolakan sosok desainer Prancis Yves Saint Laurent.
Maka jadilah ia bertolak ke Paris, namun bukan dengan pesawat, melainkan kapal laut. "Saya naik kapal dari Jepang selama enam minggu pada 1964, melewati Hong Kong, Saigon, Singapura, Sri Lanka, Bombay dan Mesir sebelum akhirnya tiba di Paris," kata Kenzo kepada situs The Face tahun lalu.
Ia juga mengaku sangat bahagia karena itu pertama kalinya ia bepergian ke luar negeri untuk pertama kali.
Bulan-bulan pertama di Paris, Kenzo tak langsung bekerja sebagai desainer. Demi menyambung hidup, pria yang dikenal berkarakter ramah dan jenaka ini berjualan sketsa karyanya.
"Setelah lima bulan tinggal di Paris, saya mulai bikin sketsa dan menjual yang pertama ke teman (aktris) Brigitte Bardot yang kemudian membawanya ke Elle dan beberapa majalah lainnya," ungkap Kenzo.
(Foto: Getty Images/David_Bokuchava) |
Desain Kenzo Takada Jadi Angin Segar
Enam tahun berjuang sebagai desainer pendatang baru, Kenzo Takada akhirnya memberanikan diri untuk meluncurkan brand fashion-nya, Kenzo, pada 1970. Desain baju perempuan Kenzo yang lebih eksploratif dalam volume dengan permainan tabrak motif dan elemen bernuansa Asia bagaikan angin segar di tengah dominasi gaun-gaun elegan khas desainer Prancis.
"Ketika membuka butik pertama, saya pikir tak ada gunanya melakukan hal yang sama dengan desainer Prancis karena saya tak bisa seperti itu. Jadi saya membuat sesuatu yang berbeda dengan menggunakan bahan kimono dan pengaruh lainnya," ujar Kenzo.
Gayung bersambut, karya Kenzo mendapat tempat di hati para pecinta fashion. Bisnisnya berkembang dan pada 1983, ia meluncurkan koleksi busana pria. Menyusul kemudian lini khusus jeans pada 1986 yang diikuti peluncuran produk parfum pada 1988.
Kenzo pun disebut-sebut sebagai salah satu desainer Jepang tersukses di Paris. Jejak Kenzo lalu diikuti oleh desainer asal Jepang lainnya seperti Yohji Yamamoto dan Rei Kawakubo, pendiri Commes des Garcons.
( Foto: Getty Images For Jean-Paul Gault/Francois Durand) |
Pada 1993, brand Kenzo resmi menjadi bagian LVMH setelah dibeli seharga US$ 80 juta. Enam tahun kemudian, Kenzo Takada mengumumkan pensiun dari brand yang didirikannya untuk fokus pada dunia seni. Ia kemudian mendirikan merek lifestyle K-3.
Sampai saat ini, Kenzo tetap eksis di tengah persaingan sengit industri mode. Kenzo juga berhasil memperkuat citranya sebagai brand yang berjiwa muda dan merepresentasikan modernitas.
Kepergian Kenzo Takada hanya beberapa hari setelah koleksi Spring-Summer 2021 Kenzo karya desainer Felipe Oliveira Baptista diperagakan di Paris Fashion Week.
"Selamat jalan Maestro. Energi, kebaikan, talenta dan senyumannya yang luar biasa sangat menular. Semangatnya akan selalu hidup," tulis Felipe di Instagram.
(dtg/dtg)
Home & Living
Bikin Suasana Natal Makin Hangat! Sentuhan Dekorasi Lampu Natal Ini Bikin Sudut Rumah Estetis
Fashion
Mau Tampil Cantik Saat Natal? Pilihan Baju Ini Bisa Bikin Kamu Tampil Elegan
Fashion
Tampil Kompak dan Hangat di Hari Natal dengan Family Set Maroon Favorit!
Home & Living
Pohon Natal Pop Up Portable Full Set: Solusi Dekorasi Natal Cepat & Tanpa Ribet!
Tak Sekadar Runway, Bali Fashion Trend 2025 Pamerkan Karya Narapidana
Sarung Hingga Tenun, Warna Nusantara Meriahkan Runway Bali Fashion Trend 2025
Desainer di Balik Gaya Ikonis David Bowie & Duran Duran Meninggal di Usia 80
Ketika Wastra Bertemu Siluet Modern & Kilau Mewah di Bali Fashion Trend 2025
Cuplikan Dokumenter Melania Trump Dirilis, Soroti Fashion Jelang Inaugurasi
8 Potret Shandy Aulia yang Gaya Hidup Mewahnya Jadi Sorotan
Adu Gaya Suzy, Park Bo Gum, dan V BTS Bersinar di Acara Akhir Tahun CELINE
Momen Manis Tasya Farasya & Mantan Suami Ambil Rapor Anak
Kaleidoskop 2025
5 Istilah Dunia Kerja yang Viral di 2025, Gen Z Wajib Tahu














































