Desainer Jepang Bikin Masker Terbuat dari Mutiara, Harganya Rp 138 Juta
Pandemi virus Corona membuat banyak desainer berlomba-lomba membuat masker dengan ciri khas rancangannya masing-masing. Salah satunya Rieko Kawanishi, desainer asal Jepang.
Rieko Kawanishi yang dikenal sebagai desainer aksesori menciptakan masker mewah terbuat dari 310 butir mutiara asli. Ia menggunakan mutiara Akoya, salah satu jenis mutiara laut dengan kualitas tinggi yang paling populer karena keindahan kilaunya.
"Setelah pandemi, banyak tempat yang untuk pertamakalinya, mengharuskan kamu pakai masker. Aku hanya terpikir untuk membuat sesuatu (masker) yang elegan," ujar Rieko seperti dikutip dari Elite Readers.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Butuh waktu tiga hari bagi Rieko untuk membuat masker mutiara nan cantik ini. Karyanya pun dipamerkan di tokonya, kawasan Tokyo, dan bisa dibeli dengan harga USD 9,350 atau sekitar Rp 138 juta.
Desainer Jepang Rieko Kawanishi membuat masker terbuat dari mutiara asli. Foto: Tangkapan layar YouTube/South China Morning Post |
Meskipun harganya sangat mahal, masker ini tidak menjamin perlindungan maksimal terhadap penularan virus Corona. Rieko sendiri mengakui kalau masker buatannya tersebut tidak terlalu efektif cegah COVID-19.
"Penuh dengan lubang!" kata Rieko.
Dia pun menyarankan agar memakai masker berlapis. Gunakan terlebih dahulu masker medis atau masker kain, baru setelah itu pakai masker mutiara di atasnya.
Masker dengan material mewah seperti mutiara, berlian atau emas memang mulai marak di tengah pandemi virus Corona. Sedap dipandang mata, namun bukan pilihan bijak, jika ingin digunakan sebagai pencegah penularan COVID-19.
Pakar penyakit menular Kazunari Onishi pun memperingatkan agar pembeli waspada. Jangan mengandalkan masker-masker bertabur atau berlapis emas sebagai alat pelindung diri jika mereka tidak memiliki kemampuan untuk menyaring partikel virus maupun bakteri.
"Kalau prioritas Anda adalah mencegah infeksi virus, maka masker seperti itu tidak akan melindungi nyawa Anda," tukas Kazunari seperti dilansir New York Times.
Sejauh ini masker N95, masker medis dan masker kain masih menjadi alat yang efektif mencegah penyebaran virus apabila dipakai dengan benar. Namun khusus untuk N95, sebaiknya hanya diperuntukkan bagi petugas medis, yang lebih berisiko terpapar COVID-19.
(hst/hst)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Sentuhan Modern dan Mewah Grano Leather di Koleksi Musim Dingin Pedro
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
Ramalan Zodiak 7 Desember: Libra Lebih Peka, Sagitarius Hati-hati Terjebak
TikTok Viral Verificator
Pernikahan Viral Serba 9, Mahar Emas 99 Gram Hingga Uang Jujuran Rp 99,9 Juta
Jakarta X Beauty 2025
Yuk Daur Ulang Kemasan Kosmetik dan Skincare Bekas di Jakarta X Beauty 2025
Konsultasi Tarot
Suka Sama Suka Tapi Belum Juga 'Ditembak', Kapan Kami Resmi Pacaran?












































