Perjalanan Karier Oscar Lawalata yang Umumkan Merdeka Diri: Jadi Transgender
Oscar Lawalata menyatakan bahwa dirinya adalah transgender. Terlahir sebagai pria, kini desainer 42 tahun tersebut, memilih berpenampilan selayaknya wanita.
Terlepas dari keputusannya yang menimbulkan kontroversi, Oscar Lawalata merupakan salah satu perancang terbaik Indonesia, yang konsisten mengangkat kekayaan kain Nusantara lewat karya-karyanya. Dedikasinya untuk pelestarian kekayaan tekstil Indonesia sudah melanglang buana hingga ke tanah Eropa.
Ini perjalanan karier Oscar Lawata yang mengumumkan merdeka diri dengan menjadi transgender.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Sempat Sekolah Mode di ESMOD
Oscar Lawalata sempat mengenyam pendidikan di ESMOD, Jakarta, sekolah mode yang merupakan afiliasi dari ESMOD Prancis. Dari program studi tiga tahun, desainer yang selalu tampil dengan kain tradisional ini hanya mengikuti pendidikan 1,5 tahun dan berhenti karena keterbatasan biaya akibat krisis moneter pada 1998 silam.
Oscar lalu menggunakan sisa uang kuliahnya untuk meniti karier di dunia fashion dengan membuka workshop sendiri. Diawali dari garasi kecil depan rumah dengan dua mesin jahit. Titi DJ merupakan salah satu klien pertama yang mempercayakan Oscar untuk merancang bajunya, di awal-awal karier sebagai desainer.
Oscar Lawalata di Jakarta Fashion Week 2020. Foto: Agus Purnomo/detikcom |
2. Juara Asean Young Fashion Designers Contest 1999
Jago menggambar sejak kecil, Oscar Lawalata menunjukkan bakatnya di seni fashion design lewat kompetisi se-Asia Tenggara. Ia berhasil meraih juara dua alias runner-up dalam ajang tersebut. Dari situlah titik balik Oscar Lawalatan, yang di usia 22 tahun, dunia fashion Indonesia mengakuinya sebagai rising-star designer.
Setelah itu Oscar Lawalata membuka butik kecil di kawasan blok S, Jakarta Selatan. Dari butik mungil itulah nama Oscar makin melambung dan klien berdatangan, berkat dari usahanya tak kenal lelah, memasarkan hasil karyanya di sejumlah fashion show kecil-kecilan.
3. Jatuh Cinta pada Baju Bodo
Kecintaan Oscar Lawalata pada kain tradisional berawal dari 'cinta pertama' nya dengan baju bodo. Kala itu sekitar 20 tahun lalu, ia pertama kali terpesona pada baju bodo khas Makassar ketika menghadiri pernikahan seorang kerabat.
"Saya waktu itu ke pernikahan kerabat dan ada teman yang pakai baju unik banget. Ternyata itu baju bodo dari Sulawesi Selatan," cerita Oscar.
Berangkat dari rasa penasaran, anak dari aktris Reggy Lawalata itu, pergi ke Makassar demi mengenal baju bodo lebih dekat. Tepatnya ke daerah Sengkang yang terkenal dengan tenun sutera. Baju bodo lah yang jadi inspirasi utama Oscar di Asean Young Fashion Designers Contest di Singapura yang mengantarkannya jadi juara dua.
Oscar Lawalata saat ditemui di Grand Indonesia. Foto: Ismail/detikHOT |
4. Fokus Berkarya dengan Mengangkat Kain Tradisional
Sejak itulah Oscar mulai fokus menggarap kain-kain tradisional. Tak hanya tenun Makassar, tapi hampir semua jenis kain cantik Nusantara pernah dikreasikannya dalam busana.
Mulai dari batik Solo hingga tenun Sumba di Nusa Tenggara Timur. Koleksi kainnya pun sangat banyak hingga ia jadikan pameran tunggal untuk lebih memperkenalkan warisan budaya Indonesia ke anak muda. Sebagian dari koleksinya itu ia tampilkan di pameran 'AKU DAN KAIN' pada Oktober 2019.
5. Memamerkan Batik ke Internasional
Pada Juni 2018, bersama dua desainer lainnya yakni Denny Wirawan dan Edward Hutabarat, Oscar Lawalata sukses menggelar pameran Batik for the World di markas UNESCO Paris, Prancis. UNESCO merupakan organisasi PBB yang mengurusi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan.
Malam pembukaan Batik for the World pun disambut antusias warga Paris. Hampir 1.200 tamu undangan dari berbagai kalangan menghadiri acara tersebut. Mereka pun begitu terpukau melihat bagaimana batik diolah jadi koleksi busana.
Oscar Lawalata sangat bersyukur acara yang direncanakannya sejak lama mendapat respons positif dari para tamu yang sebagian besar warga internasional. Ia pun berharap, batik dan kekayaan tekstil Indonesia lainnya semakin menggaung di panggung dunia.
"Lewat acara ini, orang-orang akhirnya bisa menghargai batik dari prosesnya. Efek dominonya akan meningkatkan kesejahteraan para perajin juga," ungkapnya kepada Wolipop.
(hst/hst)
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Health & Beauty
Kulitmu Sering Drama? Ini 5 Moisturizer Penyelamat Kulit Sensitif dan Kering
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
A$AP Rocky Jadi Brand Ambassador Terbaru Chanel
Apa Itu Tactical Vest? Viral Dipakai Verrell Bramasta Kunjungi Korban Banjir
Detail Cincin Pertunangan Miley Cyrus, Emas Tebal Bertakhta Berlian Besar
Merenungi Alam yang Merana di Koleksi Terbaru Studio 133 Biyan
14 Artis Indonesia Masuk TC Candler Most Beautiful Faces 2025, Ada Olla Ramlan
Bikin Haru, Kisah di Balik Hutan Gitar Raksasa yang Dibuat Petani Untuk Istri
Ramalan Zodiak 5 Desember: Capricorn Jangan Gegabah, Pisces Introspeksi Diri
Wanita Ini Jadi Miss England Pertama yang Mengaku Lesbian, Picu Perdebatan













































