Burberry Bakar Tas dan Baju yang Tak Laku Terjual Senilai Rp 538 M
Hestianingsih - wolipop
Jumat, 20 Jul 2018 08:12 WIB
Jakarta
-
Burberry membakar koleksi pakaian, aksesori dan parfum senilai 28,6 juta Poundsterling atau sekitar Rp 538 miliar. Barang-barang yang dihancurkan merupakan produk keluaran rumah mode asal Inggris itu yang tidak laku terjual tahun lalu.
Barang-barang tak terjual terpaksa dihancurkan untuk mencegah terjadinya pencurian oleh staf, atau dijual dengan harga murah. Tujuan utamanya untuk mempertahankan imej Burberry sebagai brand fashion high-end.
Burberry mengklaim hasil pembakaran dari barang-barang tak terjual tersebut dikumpulkan untuk diubah menjadi energi. Mereka memastikan proses pembakaran yang dilakukan tidak atau sangat minim bisa merusak lingkungan.
"Burberry menjalankan proses ini dengan hati-hati untuk meminimalisir tumpukan stok yang kami produksi. Ketika melakukannya (menghancurkan produk) kami juga melakukannya secara bertanggungjawab dan kami terus mencari cara untuk mengurangi dan memanfaatkan kembali limbahnya," ujar juru bicara Burberry, seperti dikutip dari BBC.
Parfum menjadi produk Burberry yang paling banyak dihancurkan. Setelah menyepakati perjanjian kerjasama dengan perusahaan parfum raksasa Coty dan berencana membuat stok parfum yang baru, maka Burberry harus membuang produk-produk lama yang nilainya mencapai miliaran rupiah.
Baca Juga: Burberry Ditinggalkan Sang Desainer Christopher Bailey
Selama beberapa tahun terakhir, Burberry telah melakukan berbagai usaha untuk membuat brand-nya kembali eksklusif, setelah melalui fase di mana para pemalsu produk terus-terusan memproduksi barang tiruan. Menghancurkan produk yang tidak laku merupakan bagian dari proses tersebut.
"Alasan mereka melakukan ini agar pasar tidak dibanjiri barang-barang diskon. Mereka tidak mau produk-produk Burberry jatuh ke tangan siapapun yang bisa menjualnya dengan harga diskon dan menurunkan nilai brand," kata Maria Malone, pengajar bisnis fashion di Manchester Metropolitan University.
Burberry bukan satu-satunya perusahaan yang stok barang mewahnya berlebih, Richemont, perusahaan yang menaungi Cartier dan Montblac, harus membeli kembali jam tangan mewah mereka senilai 430 juta Poundsterling atau sekitar Rp 8 triliun dalam dua tahun terakhir. Sejumlah analis mengatakan beberapa bagian dari jam tangan tersebut akan didaur ulang, namun sebagian besar dibuang.
Aksi buang dan menghancurkan produk yang tak terjual ini rupanya membuat aktivis lingkungan geram. Alih-alih melindungi brand dan produk, tindakan mereka dinilai justru berpotensi merusak lingkungan dan mubazir.
"Kendati berharga mahal, Burberry tidak menunjukkan rasa menghargai terhadap produk-produk mereka sendiri dan kerja keras dan sumber daya alam yang mereka gunakan untuk membuatnya," kata Lu Yen Roloff, perwakilan dari Greenpeace.
Baca Juga: Hak Paten Motif Kotak-kotak Milik Burberry Terancam Dicabut di China
Dia melanjutkan, "Stok yang kelebihan dan produksi yang terlalu banyak terus bertambah, bukannya memperlambat produksi, mereka malah membakar baju dan produk-produk bagus jadi abu."
Menurut Lu Yen lagi, Burberry hanya satu dari sekian banyak sisi gelap industri fashion. Salah satu contohnya tindakan mereka membakar barang-barang mahal.
Anti Mainstream! Agensi Model Ini Rekrut Model Berusia Tua, Simak Videonya:
(hst/hst)
Barang-barang tak terjual terpaksa dihancurkan untuk mencegah terjadinya pencurian oleh staf, atau dijual dengan harga murah. Tujuan utamanya untuk mempertahankan imej Burberry sebagai brand fashion high-end.
Burberry mengklaim hasil pembakaran dari barang-barang tak terjual tersebut dikumpulkan untuk diubah menjadi energi. Mereka memastikan proses pembakaran yang dilakukan tidak atau sangat minim bisa merusak lingkungan.
Fashion show Burberry. Foto: Getty Images |
"Burberry menjalankan proses ini dengan hati-hati untuk meminimalisir tumpukan stok yang kami produksi. Ketika melakukannya (menghancurkan produk) kami juga melakukannya secara bertanggungjawab dan kami terus mencari cara untuk mengurangi dan memanfaatkan kembali limbahnya," ujar juru bicara Burberry, seperti dikutip dari BBC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Burberry Ditinggalkan Sang Desainer Christopher Bailey
Selama beberapa tahun terakhir, Burberry telah melakukan berbagai usaha untuk membuat brand-nya kembali eksklusif, setelah melalui fase di mana para pemalsu produk terus-terusan memproduksi barang tiruan. Menghancurkan produk yang tidak laku merupakan bagian dari proses tersebut.
"Alasan mereka melakukan ini agar pasar tidak dibanjiri barang-barang diskon. Mereka tidak mau produk-produk Burberry jatuh ke tangan siapapun yang bisa menjualnya dengan harga diskon dan menurunkan nilai brand," kata Maria Malone, pengajar bisnis fashion di Manchester Metropolitan University.
Rosie Huntington-Whiteley di fashion show Burberry. Foto: Getty Images |
Burberry bukan satu-satunya perusahaan yang stok barang mewahnya berlebih, Richemont, perusahaan yang menaungi Cartier dan Montblac, harus membeli kembali jam tangan mewah mereka senilai 430 juta Poundsterling atau sekitar Rp 8 triliun dalam dua tahun terakhir. Sejumlah analis mengatakan beberapa bagian dari jam tangan tersebut akan didaur ulang, namun sebagian besar dibuang.
Aksi buang dan menghancurkan produk yang tak terjual ini rupanya membuat aktivis lingkungan geram. Alih-alih melindungi brand dan produk, tindakan mereka dinilai justru berpotensi merusak lingkungan dan mubazir.
"Kendati berharga mahal, Burberry tidak menunjukkan rasa menghargai terhadap produk-produk mereka sendiri dan kerja keras dan sumber daya alam yang mereka gunakan untuk membuatnya," kata Lu Yen Roloff, perwakilan dari Greenpeace.
Baca Juga: Hak Paten Motif Kotak-kotak Milik Burberry Terancam Dicabut di China
Dia melanjutkan, "Stok yang kelebihan dan produksi yang terlalu banyak terus bertambah, bukannya memperlambat produksi, mereka malah membakar baju dan produk-produk bagus jadi abu."
Menurut Lu Yen lagi, Burberry hanya satu dari sekian banyak sisi gelap industri fashion. Salah satu contohnya tindakan mereka membakar barang-barang mahal.
Anti Mainstream! Agensi Model Ini Rekrut Model Berusia Tua, Simak Videonya:
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Season of Elegance, Kolaborasi Metro-MegaFirst Padukan Mode dan Aksi Sosial
Justin Bieber Rilis Sneakers Cetak 3D, Harga Dibanderol Rp 22 Jutaan
Brand Fashion AS 'Serbu' Indonesia: Ekonomi Melambat, Minat Belanja Tak Surut
Beyonce Hingga Nicole Kidman Ditunjuk Sebagai Co-Chair MET Gala 2026
Outfit Lewis Hamilton Serba Dior di F1 Abu Dhabi 2025, Disebut Fashion Victim
Most Popular
1
Takut Salah Bicara? Ini Contoh Pidato Pernikahan untuk Sahabat yang Berkesan
2
Ramalan Zodiak 13 Desember: Aries Sisihkan Uang, Taurus Pakai Logika
3
Ramalan Zodiak Cinta 13 Desember: Capricorn Kurang Harmonis, Cancer Mesra
4
5 Fakta Byun Yo Han, Kekasih Tiffany SNSD yang Cinlok dan Berencana Nikah
5
5 Drama Korea On Going Rating Tinggi, Ada Dynamite Kiss dan Pro Bono
MOST COMMENTED












































Fashion show Burberry. Foto: Getty Images
Rosie Huntington-Whiteley di fashion show Burberry. Foto: Getty Images