Kelelahan, Model Cantik Meninggal Setelah 12 Jam Fashion Show di China
Hestianingsih - wolipop
Minggu, 29 Okt 2017 12:25 WIB
Jakarta
-
Seorang model meninggal dunia setelah 12 jam fashion show di Shanghai, China. Model asal Rusia tersebut meninggal diduga karena kelelahan akut.
Vlada Dzyuba, nama sang model, ambruk dan mengalami koma setelah fashion show di Shanghai Fashion Week. Vlada sempat dirawat di rumah sakit dalam keadaan koma namun nyawanya tak terselamatkan, dan meninggal dua hari kemudian.
Dikutip dari Fox news, selain kelelahan, meningitis atau radang otak kronis juga disinyalir menjadi penyebab kematiannya. Vlada meninggal di usia sangat muda, 14 tahun.
Vlada Dzyuba diketahui terikat kontrak dengan salah satu agensi modeling, dan baru tiga bulan bekerja di China. Selama kontrak, Vlada dikabarkan bekerja tanpa henti dan terlalu takut menjalani pengobatan medis.
Belum diketahui berapa lama jam kerja yang harus dijalani Vlada. Namun secara legal, Vlada seharusnya hanya diperbolehkan bekerja tiga jam seminggu.
Fox News melansir, tidak sedikit model-model asal Rusia yang direkrut untuk bekerja di China. Namun kematian Vlada Dzyuba meningkatkan keprihatinan di dunia modeling, perihal bagaimana kondisi kerja para model dan seperti apa mereka diperlakukan dan dieksploitasi tenaganya.
Pemerintah Moscow kini sedang berusaha mendapatkan penjelasan terhadap kondisi Vlada selama ia bekerja di Asia. Siberian Times melaporkan bahwa temperatur tubuh Vlada melonjak beberapa saat sebelum melenggang di catwalk.
Ibunda Vlada, Oksana, mengatakan bahwa model cantik itu sempat meneleponnya. Vlada mengeluhkan tubuhnya kelelahan dan sangat ingin bisa tidur lebih lama.
"Itu pasti terjadi di awal-awal sakitnya. Dan kemudian suhu tubuhnya naik. Aku tidak bisa tidur dan terus meneleponnya, memohonnya untuk pergi ke rumah sakit," tutur Oksana.
Sementara itu pimpinan agensi model yang menaungi Vlada, mengatakan tidak pernah mengira hal tragis itu akan terjadi. Ia juga menyesalkan agensinya yang tidak memeriksa kontrak kerja terlebih dahulu sebelum mengirimnya ke China.
"Tidak ada yang menyangka bisa terjadi konsekuensi seperti itu. Kami sekarang menuai apa yang telah kami tanam," ujar Elvira Zatseva, yang mengaku tidak mengecek apakah kontrak kerja Vlada memasukkan jaminan asuransi kesehatan.
Kini petugas ombudsman di Perm Krai, Rusia, sedang menginvestigasi kematian Vlada lebih lanjut. (hst/hst)
Vlada Dzyuba, nama sang model, ambruk dan mengalami koma setelah fashion show di Shanghai Fashion Week. Vlada sempat dirawat di rumah sakit dalam keadaan koma namun nyawanya tak terselamatkan, dan meninggal dua hari kemudian.
Dikutip dari Fox news, selain kelelahan, meningitis atau radang otak kronis juga disinyalir menjadi penyebab kematiannya. Vlada meninggal di usia sangat muda, 14 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Instagram/_dzyuba |
Belum diketahui berapa lama jam kerja yang harus dijalani Vlada. Namun secara legal, Vlada seharusnya hanya diperbolehkan bekerja tiga jam seminggu.
Fox News melansir, tidak sedikit model-model asal Rusia yang direkrut untuk bekerja di China. Namun kematian Vlada Dzyuba meningkatkan keprihatinan di dunia modeling, perihal bagaimana kondisi kerja para model dan seperti apa mereka diperlakukan dan dieksploitasi tenaganya.
Pemerintah Moscow kini sedang berusaha mendapatkan penjelasan terhadap kondisi Vlada selama ia bekerja di Asia. Siberian Times melaporkan bahwa temperatur tubuh Vlada melonjak beberapa saat sebelum melenggang di catwalk.
Ibunda Vlada, Oksana, mengatakan bahwa model cantik itu sempat meneleponnya. Vlada mengeluhkan tubuhnya kelelahan dan sangat ingin bisa tidur lebih lama.
Foto: Instagram/_dzyuba |
"Itu pasti terjadi di awal-awal sakitnya. Dan kemudian suhu tubuhnya naik. Aku tidak bisa tidur dan terus meneleponnya, memohonnya untuk pergi ke rumah sakit," tutur Oksana.
Sementara itu pimpinan agensi model yang menaungi Vlada, mengatakan tidak pernah mengira hal tragis itu akan terjadi. Ia juga menyesalkan agensinya yang tidak memeriksa kontrak kerja terlebih dahulu sebelum mengirimnya ke China.
"Tidak ada yang menyangka bisa terjadi konsekuensi seperti itu. Kami sekarang menuai apa yang telah kami tanam," ujar Elvira Zatseva, yang mengaku tidak mengecek apakah kontrak kerja Vlada memasukkan jaminan asuransi kesehatan.
Kini petugas ombudsman di Perm Krai, Rusia, sedang menginvestigasi kematian Vlada lebih lanjut. (hst/hst)
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Justin Bieber Rilis Sneakers Cetak 3D, Harga Dibanderol Rp 22 Jutaan
Brand Fashion AS 'Serbu' Indonesia: Ekonomi Melambat, Minat Belanja Tak Surut
Beyonce Hingga Nicole Kidman Ditunjuk Sebagai Co-Chair MET Gala 2026
Outfit Lewis Hamilton Serba Dior di F1 Abu Dhabi 2025, Disebut Fashion Victim
Makna Busana Serasi Oranye Timothee Chalamet & Kylie Jenner yang Jadi Sorotan
Most Popular
1
Foto Blue Ivy yang Beranjak Dewasa Makin Mirip Beyonce
2
Foto: Miss Universe Thailand Pimpin Tim RI di SEA Games, Anggun Bersongket
3
Reuni Reply 1988 Penuh Haru, Go Kyung Pyo Mewek Lihat Si Adik Jinjoo Jadi ABG
4
Viral Verificator
Viral Pernikahan 'Satset' ala Gen Z, Cuma Akad di Masjid Tanpa Resepsi
5
10 Artis Drama China Pendek Terpopuler di 2025, Pesonanya Bikin Jatuh Cinta
MOST COMMENTED












































Foto: Instagram/_dzyuba
Foto: Instagram/_dzyuba