Inspirasi Galaksi Milky Way di Koleksi Gaun Teranyar Hian Tjen
Daniel Ngantung - wolipop
Kamis, 07 Sep 2017 10:49 WIB
Jakarta
-
Bagi desainer mode Hian Tjen, inspirasi bisa datang kapan dan di mana saja. Terinspirasi oleh kemegahan Milky Way atau Galaksi Bima Sakti, Hian Tjen mempersembahkan koleksi couture 2017-2018 bertajuk 'Magellani' di Raffles Hotel, Jakarta, Rabu (6/9/2017) malam.
Semuanya bermula ketika desainer 32 tahun itu berpelesir ke Maroko tahun lalu. Saat menginap di tengah padang gurun, Hian sempat terbangun sebelum fajar menyambut lalu menengadah ke langit.
Dengan bantuan teleskop, ia menyaksikan Galaksi Bima Sakti yang gugusan bintangnya seolah berbaris menuju arah selatan. Eksotisme dan kemegahan sang galaksi menggugah rasa takjub di benak Hian.
Tak hanya paras Bima Sakti, Hian juga terkagum oleh kisah romantis yang terselinap di baliknya. Para ilmuwan berpendapat jalur bintang itu merupakan penuntun kawanan burung saat bermigrasi di musim dingin dari utara untuk mencari tempat yang hangat di selatan. Namun menurut legenda rakyat Estonia, para burung itu dipimpin oleh jejak air mata dewi Lindu, seorang mahadewi yang sedih karena cintanya pada Cahaya Utara tak terbalaskan.
"Begitu terpananya saya, saya pun ingin suatu saat nanti membuat koleksi dengan inspirasi Milky Way," kata Hian sebelum fashion show.
'Magellani' dipilih Hian sebagai tajuk karena merupakan nama dari salah satu galaksi kecil di tengah luasnya Bima Sakti.
Inspirasi itu Hian tuangkan ke dalam 59 set busana yang didominasi oleh gaun-gaun transparan dengan permainan motif-motif alam seperti rasi bintang, awan, dan lambang astrologi, di atasnya. Sangat dramatis, romantis, dan menciptakan nuansa gaib.
Sekilas rentetan kreasi Hian kali ini mengingatkan pada koleksi couture Valentino dan Dior (khususnya setelah Maria Gracia Chiuri, eks direktur kreatif Valentino, mengambil ahli) pada beberapa musim belakangan.
Namun keterampilan dan keuletan Hian dalam mewujudkan sebuah fantasi menjadi sebuah rancangan nan menawan tak perlu diragukan lagi.
Berbeda dari koleksi sebelumnya, desainer anggota Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) itu kali ini mengeksplor sesuatu yang lebih sederhana. Terlihat dari pilihan palet warna yang kalem serta siluet dan potongan yang tidak rumit.
"Melihat tren busana yang makin lama makin simpel, saya pun membuatnya jauh lebih sederhana. Meski terlihat sederhana, tingkat kesulitan pengerjaannya sangat tinggi," kata Hian.
Betapa tidak, Hian harus memasang secara halus satu per satu detail-detail embellishment berupa kristal Swarovski serta bulu-buluan. Untuk satu busana saja, proses penyelesainnya bisa memakan waktu hingga satu bulan. Namun berkat bantuan tim 'atelier'-nya yang solid, Hian dapat merampungkan seluruh koleksi dalam waktu empat bulan.
Menariknya, Hian menggandeng seorang ilustrator asal Bali bernama Ian Permana untuk membantu menuangkan inspirasinya ke dalam motif-motif yang dia inginkan.
Motif tersebut lalu dicetak dengan teknik digital printing di atas kain sutra. Untuk hasil yang lebih maksimal, proses pencetakan harus dilakukan di Italia. "Kalau cetak di Indonesia, hasilnya sangat jauh dari kualitas yang diinginkan. Mungkin karena teknologi di sini belum memadai," ujar Hian.
Tantangan datang ketika material yang dikirim dengan kargo tersebut gagal masuk ke Indonesia karena regulasi bea dan cukai. Hian pun terpaksa mengambilnya di Singapura dan membawa ke Indonesia secara hand-carry. "Saya berharap pemerintah dapat lebih peka lagi soal kebutuhan desainer, terutama terkait kemudahan pengiriman barang," kata Hian.
Namun pengorbanan Hian terbayarkan oleh hasil akhir koleksi yang begitu menawan. Untuk mempercantik koleksinya, Hian mengandalkan aksesori berupa anting kawat rancangan Rinaldy A. Yunardi serta high-knee boots dari Thang Shoes.
Dekorasi panggung pun menjadi daya tarik tersendiri. Berdiri di tengah panggung catwalk, sebuah kubah raksasa yang bertaburan lampu-lampu kecil bak gugusan bintang Milky Way.
Mengiringi langkah para model, petikan harpa dari Regina Handoko yang sekaligus menggaungkan suara merdu sopranonya. Sebuah malam yang berhiaskan galaksi nan menawan...
(dng/eny)
Semuanya bermula ketika desainer 32 tahun itu berpelesir ke Maroko tahun lalu. Saat menginap di tengah padang gurun, Hian sempat terbangun sebelum fajar menyambut lalu menengadah ke langit.
Desainer mode Hian Tjen. (Foto: Mohammad Abduh/Wolipop) |
Dengan bantuan teleskop, ia menyaksikan Galaksi Bima Sakti yang gugusan bintangnya seolah berbaris menuju arah selatan. Eksotisme dan kemegahan sang galaksi menggugah rasa takjub di benak Hian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begitu terpananya saya, saya pun ingin suatu saat nanti membuat koleksi dengan inspirasi Milky Way," kata Hian sebelum fashion show.
'Magellani' dipilih Hian sebagai tajuk karena merupakan nama dari salah satu galaksi kecil di tengah luasnya Bima Sakti.
Foto: Mohammad Abduh/Wolipop |
Inspirasi itu Hian tuangkan ke dalam 59 set busana yang didominasi oleh gaun-gaun transparan dengan permainan motif-motif alam seperti rasi bintang, awan, dan lambang astrologi, di atasnya. Sangat dramatis, romantis, dan menciptakan nuansa gaib.
Sekilas rentetan kreasi Hian kali ini mengingatkan pada koleksi couture Valentino dan Dior (khususnya setelah Maria Gracia Chiuri, eks direktur kreatif Valentino, mengambil ahli) pada beberapa musim belakangan.
Foto: Mohammad Abduh/Wolipop |
Namun keterampilan dan keuletan Hian dalam mewujudkan sebuah fantasi menjadi sebuah rancangan nan menawan tak perlu diragukan lagi.
Berbeda dari koleksi sebelumnya, desainer anggota Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) itu kali ini mengeksplor sesuatu yang lebih sederhana. Terlihat dari pilihan palet warna yang kalem serta siluet dan potongan yang tidak rumit.
Foto: Mohammad Abduh/Wolipop |
"Melihat tren busana yang makin lama makin simpel, saya pun membuatnya jauh lebih sederhana. Meski terlihat sederhana, tingkat kesulitan pengerjaannya sangat tinggi," kata Hian.
Foto: Mohammad Abduh/Wolipop |
Betapa tidak, Hian harus memasang secara halus satu per satu detail-detail embellishment berupa kristal Swarovski serta bulu-buluan. Untuk satu busana saja, proses penyelesainnya bisa memakan waktu hingga satu bulan. Namun berkat bantuan tim 'atelier'-nya yang solid, Hian dapat merampungkan seluruh koleksi dalam waktu empat bulan.
Foto: Mohammad Abduh/Wolipop |
Menariknya, Hian menggandeng seorang ilustrator asal Bali bernama Ian Permana untuk membantu menuangkan inspirasinya ke dalam motif-motif yang dia inginkan.
Motif tersebut lalu dicetak dengan teknik digital printing di atas kain sutra. Untuk hasil yang lebih maksimal, proses pencetakan harus dilakukan di Italia. "Kalau cetak di Indonesia, hasilnya sangat jauh dari kualitas yang diinginkan. Mungkin karena teknologi di sini belum memadai," ujar Hian.
Foto: Mohammad Abduh/Wolipop |
Tantangan datang ketika material yang dikirim dengan kargo tersebut gagal masuk ke Indonesia karena regulasi bea dan cukai. Hian pun terpaksa mengambilnya di Singapura dan membawa ke Indonesia secara hand-carry. "Saya berharap pemerintah dapat lebih peka lagi soal kebutuhan desainer, terutama terkait kemudahan pengiriman barang," kata Hian.
Namun pengorbanan Hian terbayarkan oleh hasil akhir koleksi yang begitu menawan. Untuk mempercantik koleksinya, Hian mengandalkan aksesori berupa anting kawat rancangan Rinaldy A. Yunardi serta high-knee boots dari Thang Shoes.
Foto: Daniel Ngantung |
Dekorasi panggung pun menjadi daya tarik tersendiri. Berdiri di tengah panggung catwalk, sebuah kubah raksasa yang bertaburan lampu-lampu kecil bak gugusan bintang Milky Way.
Mengiringi langkah para model, petikan harpa dari Regina Handoko yang sekaligus menggaungkan suara merdu sopranonya. Sebuah malam yang berhiaskan galaksi nan menawan...
(dng/eny)
Home & Living
SANKEN HWN-K13: Dispenser Portable Ringan, Higienis & Hemat Listrik!
Health & Beauty
Auto Cantik! Styling Rambut Jadi Cepat & Mudah dengan NVMEE Taurus Hair Styler 2.0
Health & Beauty
Wajib Dicoba! 3 Body Lotion Wangi & Melembabkan Yang Bikin Mood Naik dan Kulit Makin Glowing
Health & Beauty
Yuk Kenalan Sama Blackmores Ultimate Radiance Skin, Suplemen Kulit dari Dalam Untuk Wajah Glowing dan Awet Muda!
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Outfit Lewis Hamilton Serba Dior di F1 Abu Dhabi 2025, Disebut Fashion Victim
Makna Busana Serasi Oranye Timothee Chalamet & Kylie Jenner yang Jadi Sorotan
TikTok Viral Verificator
Viral Kisah Pria Terjebak Banjir di Aceh: Rumah Jebol, Tidur di Atas Truk
Met Gala Dikritik Soal Keterlibatan Jeff Bezos, Ini Tanggapan Anna Wintour
Terungkap Detail Kalung Mewah J.Lo di Pernikahan Crazy Rich India yang Viral
Most Popular
1
Terbongkar! Modus Pegawai Pakai Foto Wajah Padahal Bolos Kerja
2
Malam Pertama Gagal, Istri Minta Cerai 3 Hari Setelah Menikah Karena Hal Ini
3
Gaya Atlet Indonesia di SEA Games 2025, Pakai Jersey Karya Didit Hediprasetyo
4
Ramalan Zodiak 11 Desember: Cancer Jangan Malas, Virgo Banyak Pikiran
5
Potret Influencer China yang Diblokir Pemerintah karena Gaya Hidup Hedon
MOST COMMENTED












































Desainer mode Hian Tjen. (Foto: Mohammad Abduh/Wolipop)
Foto: Mohammad Abduh/Wolipop
Foto: Mohammad Abduh/Wolipop
Foto: Mohammad Abduh/Wolipop
Foto: Mohammad Abduh/Wolipop
Foto: Mohammad Abduh/Wolipop
Foto: Mohammad Abduh/Wolipop
Foto: Daniel Ngantung