Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

London Fashion Week 2016

Dari Gaya Militer Hingga Glam Rock, Inilah Deretan Jaket Modis Burberry

Daniel Ngantung - wolipop
Selasa, 23 Feb 2016 16:36 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Getty Images
Jakarta - London Fashion Week Autumn-Winter 2016 hari keempat, Senin (22/2/2016), menyuguhkan koleksi busana pria dan wanita teranyar dari Burberry. Ragam coat yang merupakan busana ikonik dari rumah mode Inggris itu kembali hadir dalam sentuhan baru. Kali ini dalam nuansa militer sampai glam rock.

Hamparan Kensington Gardens di London, Inggris, sekali lagi menjadi 'tuan rumah' presentasi koleksi dari rumah mode berusia lebih dari 150 tahun itu. Di area tersebut, berdiri sebuah tenda khusus yang tampak luar bergaya minimalis. Kontras, bagian dalam hadir dalam nuansa rustic khas pedesaan. Papan-papan kayu tampak melapisi tanah. Tidak ada panggung, seluruh model berjalan di lantai kayu tersebut.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nuansa tersebut seolah membaur dengan koleksi terbaru Burberry yang Christopher Bailey, sang direktur kreatif Burberry, sebut sebagai sebuah patchwork atau seni menggabungkan potongan kain perca.

"Karena ini adalah semacam patchwork dari semua yang kusukai. Ada elemen musik, dengan sedikit sentuhan glam rock, serta referensi gaya militer," ujar pria 44 tahun itu dikutip Vogue.co.uk.

Baca Juga: 50 Tas dan Sepatu Favorit Selebriti

Sebagai pembuka, hadir pilihan busana utama dan outerwear dalam palet hijau. Dari dress, blus, dan coat untuk wanita, hingga ragam sporty jacket bagi pria. Tidak berhenti pada permainan cutting, Christopher turut menunjukkan kepiawaiannya mengeksplorasi material yang lebih beragam. Flannel, patent leather, dan kulit ular piton adalah beberapa di antaranya.

Kulit ular piton misalnya, kali ini muncul sebagai material utama coat sehingga membuat fashion item yang ikonik itu terasa segar dan kekinian. Jaket bergaya militer cukup mendominasi koleksi busana wanita. Walau begitu, rasa feminin tetap terakomodir. Misalnya, penggunaan sabuk yang dipakai di luar jaket sehingga membentuk siluet tubuh yang berlekuk. Christopher juga menarik inspirasi dari jaket seragam tentara Inggris zaman dahulu. Di tangan sang desainer, jaket itu dibuat dalam bentuk cropped.



Meski musim dingin identik dengan nuansa gelap, koleksi ini justru disemarakkan oleh palet warna terang dan permainan motif floral yang lazimnya mewarnai koleksi busana musim panas.

Motif dan warna itu beberapa di antaranya muncul dalam pilihan mini dress bergaya 70an ala Twiggy. Semuanya dipadukan dengan legging bercorak dan ankle boots berhiaskan detail stud yang menginjeksikan sentuhan glam rock.

(dng/dng)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads