Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Tren Busana Pengantin Syar'i

Pentingnya Keyword Bagi Desainer Saat Rancang Busana Pengantin Syar'i

Intan Kemala Sari - wolipop
Jumat, 08 Mei 2015 18:05 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

ist.
Jakarta - Dalam merancang busana pengantin, tak jarang para desainer berkreasi sesuai dengan keinginan sang calon pengantin. Termasuk juga untuk busana pengantin muslimah dengan gaya syar'i yang cenderung longgar lengkap dengan hijab yang menutup dada.

Salah satu desainer yang juga merancang busana pengantin muslimah, Ayu Dyah Andari menceritakan, saat kliennya ingin memesan busana pengantin, ia selalu meminta 'keyword' dari sang klien. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan gambaran akan busana yang diinginkan oleh klien.

"Misalnya ada klien aku mau busananya bertema klasik tapi tetap syar'i. Nah dari situ aku bisa mengeksplore lebih detail, maunya yang seperti apa. Mau menutup dada sampai mana, kerudungnya panjang atau pendek, detailnya mau bordir, payet, atau bunga-bunga," paparnya saat dihubungi Wolipop, Senin (4/5/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 'kata kunci' yang didapatnya, ibu dua anak ini mulai berkreasi dalam mendesain suatu rancangan. Diperlukan waktu paling lama enam bulan untuk menyelesaikan satu busana agar hasilnya mendekati sempurna.

Ayu mengaku ia sangat teliti dalam mengerjakan busana pengantin sehingga tidak bisa terburu-buru pengerjaannya. Untuk pemilihan bahan pun, agar tetap syar'i ia harus lebih selektif sehingga busana yang dibuatnya tidak menerawang. Bahan tule menjadi pilihannya untuk bagian dalam baju pengantin dan bisa dilapisi dengan bahan lain.

"Aku punya kesukaan, bahan-bahan yang transparan. Organdi dan brokat, jadi kesannya lebih klasik. Kadang bordirannya aku bikin sendiri, itu yang jadi ciri khas aku," katanya.

Setelah busananya setengah jadi sang klien bisa mencobanya terlebih dahulu. Ia akan melihat bagian mana yang masih kurang, setelah itu diperbaiki lagi dan mulai mengerjakan detail-detailnya, seperti memasang payet atau membordir.

Desainer lulusan teknik industri UGM ini teringat saat membuatkan busana pengantin syar'i untuk aktris Nuri Maulida. Karena waktu persiapan pernikahan yang cenderung kilat, dua busana pengantin pesanan Nuri dikerjakannya dalam waktu satu bulan saja.

"Dua busana tapi modelnya beda-beda. Waktu akad nikah potongannya lurus saja, tidak membentuk badan. Kalau untuk resepsi modelnya ball gown tapi tetap syar'i. Karena mepet waktunya jadi satu baju dikerjakan oleh 10 orang," tutupnya.

(int/int)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads