Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Viral Verificator

Viral Kisah Tak Sanggup Sewa Heli Rp 300 Juta untuk Bantu Korban Bencana Aceh

Gresnia Arela Febriani - wolipop
Kamis, 11 Des 2025 08:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Relawan dari tenaga medis meminta bantuan penyaluran logistik ke lokasi yang terisolasi.
Relawan dari tenaga medis meminta bantuan penyaluran logistik ke lokasi yang terisolasi. Foto: Dok. Instagram @amienashal & @dr.ilhamsyhputra.
Aceh -

Dokter Ilhamsyah Putra, seorang dokter umum yang merupakan relawan tenaga medis, membagikan kesaksiannya langsung saat mengunjungi lokasi terdampak bencana di Aceh. Melalui unggahan di Instagram @dr.ilhamsyhputra, ia mengungkapkan bahwa situasi di RSUD Aceh Tamiang pada 8 Desember 2025 tampak sangat kritis pasca-bencana.

Rumah sakit tersebut membutuhkan perawat dan menghadapi kerusakan signifikan. Menurutnya 90% alat RS dinyatakan rusak. Kondisi ini, yang juga ditandai dengan penggunaan tagar #RSUDTamiangMembutuhkanMu, mengindikasikan adanya seruan mendesak untuk bantuan tenaga medis dan perbaikan fasilitas agar rumah sakit dapat kembali beroperasi secara optimal melayani masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Instagram]

Dokter Ilhamsyah Putra juga menyerukan permintaan bantuan berupa helikopter dan kendala dana dari relawan yang berusaha mengirimkan bantuan makanan ke warga di Takengon, Aceh Tengah, yang dikabarkan telah mengalami kelaparan selama belasan hari.

ADVERTISEMENT

Untuk mengatasi akses darat yang terputus, relawan mendesak kepada pejabat atau pihak berwenang untuk meminjamkan helikopter. Permintaan ini muncul karena biaya sewa helikopter yang mencapai Rp 300 Juta berada di luar kemampuan mereka.

Sebagai masyarakat sipil dan relawan biasa, mereka menyatakan tidak memiliki kekuasaan atau dana sebesar itu untuk menyewa transportasi udara yang vital.

Relawan dari tenaga medis meminta bantuan penyaluran logistik ke lokasi yang terisolasi.Relawan dari tenaga medis meminta bantuan penyaluran logistik ke lokasi yang terisolasi. Foto: Dok. Instagram @amienashal & @dr.ilhamsyhputra.

Rencana alternatif dan kesungguhan relawan dalam kondisi terdesak, para relawan juga menyampaikan rencana alternatif jika permohonan peminjaman helikopter tidak dapat dipenuhi.

Mereka menegaskan bahwa jika tidak ada pejabat yang bersedia membantu menyediakan helikopter, mereka akan tetap berjuang dengan mengumpulkan lebih banyak relawan untuk berjalan kaki sambil menggendong tas berisi logistik dan makanan.

Hal ini menunjukkan kesungguhan dan tekad para relawan untuk memastikan bantuan sampai ke Takengon dan wilayah sekitarnya, meskipun harus menempuh perjalanan darat yang sulit dan berbahaya. Postingan tersebut langsung mendapatkan banjir warganet yang ikut simpati dan mendesak pemerintah agar memberikan bantuan.

"Astaghfirullah ya Allah 😭," sedih akun @mikalsumbangun.

"Astaga gak bisa berkata2 lagi ... utk kemanusiaan masa harus sewa ya rabbb .... Bukakanlah hati mereka 😢," saut akun @fitriana.islamiyah.

"Please guyss.. bujing aku di takengon pasokan makanan udah mau habis disana. Sudah hampir menjarah juga 🥹 pluss disana rawan longsor susulan lagii dari gunung," ucap akun @hai_raniilubis.

"Lihat ig @puspentni TNI lg buka jalan utk tempat² yg terisolir spy mobil logistik bantuan dan heli bs mendarat di sana," timpal akun @ronireni2020.


Konfirmasi Wolipop

Aceh Tamiang membutuhkan tenaga dan peralatan medis.Aceh Tamiang membutuhkan tenaga dan peralatan medis. Foto: Dok. Instagram @amienashal & @dr.ilhamsyhputra.

Situasi darurat pasca-bencana di Aceh terus menjadi sorotan, khususnya di daerah yang terisolir seperti Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Setelah memviralkan kondisi RSUD Aceh Tamiang yang mengalami kerusakan alat hingga 90% dan seruan mendesak untuk pinjaman helikopter, relawan tenaga medis, Dokter Ilhamsyah Putra, memberikan konfirmasi langsung kepada Wolipop mengenai kondisi terkini di lapangan.

Dokter Ilhamsyah dan timnya menghadapi kesulitan besar dalam mencapai lokasi terdampak yang paling membutuhkan bantuan. Dalam konfirmasinya, Dokter Ilham menjelaskan bahwa akses darat ke beberapa wilayah kunci lumpuh total.

"Sekarang saya masih berada di Aceh Tamiang, tapi saya dan tim rencana untuk turun ke Bener Meriah dan Aceh Tengah, kami sedang mencari akses ke sana kemari untuk bisa diberi tumpangan melalui udara," ungkap dokter Ilham kepada Wolipop, Rabu (10/12/2025).

Relawan dari tenaga medis meminta bantuan penyaluran logistik ke lokasi yang terisolasi.Relawan dari tenaga medis meminta bantuan penyaluran logistik ke lokasi yang terisolasi. Foto: Dok. Instagram @amienashal & @dr.ilhamsyhputra.

Kondisi tersebut diperparah dengan putusnya jalur penghubung antar kabupaten. Dokter Ilham menggarisbawahi betapa terisolasinya masyarakat saat ini.

"Kondisi di sana tidak baik-baik saja, semua akses jalan yang menghubungkan kedua kabupaten itu putus total. Saya juga melihat berita kalau ada jembatan yang sedang dipercepat pemulihannya," kata dokter Ilham.

"Jujur mereka di sana benar-benar terisolir, listrik mati sudah belasan hari, logistik mulai menipis, kesehatan menurun. Bayangkan mereka harus jalan kaki berhari-hari hanya untuk mendapat beras. Nggak kebayang sakit dan capeknya," ujarnya.

Sebagai seorang dokter, Ilhamsyah menyoroti bahwa ancaman terbesar saat ini adalah kelaparan. Logistik yang ada tidak mampu bertahan lama untuk meng-cover kebutuhan masyarakat yang terputus dari dunia luar.

"Keperluan mendesak saat ini adalah pangan. Hal yang paling ditakutkan dari daerah yang tidak dapat diakses adalah kelaparan. Mereka dilanda kelaparan massal, logistik yang diberikan tidak mampu mengcover selama itu. Mereka disana butuh bantuan kita. Susu UHT untuk anak-anak yang mengungsi, makanan pokok untuk orang dewasa. Sedih melihat mereka," jelas dokter Ilham.

Dia juga menekankan pentingnya intervensi gizi untuk mencegah krisis kesehatan. Seruan ini menjadi panggilan darurat bagi semua pihak, terutama pemerintah dan donatur, untuk segera memprioritaskan bantuan pangan dan transportasi udara guna menyelamatkan ribuan jiwa yang terancam kelaparan di wilayah terisolir Aceh.

"Setelah kelaparan, kesehatan akan menurun karena kurangnya asupan energi untuk tubuh. Mereka akan merasa lemas, dan tubuh tidak fit. Ini menjadi poin penting untukku sebagai dokter. Terlebih anak-anak, mereka butuh makanan bergizi," pungkasnya.

(gaf/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads