Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Tren Influencer Foto dengan Hewan AI Bikin Heboh, Dianggap Menyesatkan

Kiki Oktaviani - wolipop
Sabtu, 22 Nov 2025 18:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Anna Wein
Foto: dok. Instagram @anna.wein
Jakarta -

Fenomena baru kembali muncul di media sosial ketika para fashion influencer ramai mengunggah foto dengan hewan-hewan lucu yang ternyata hanya hasil rekayasa AI. Tren ini pertama kali mencuat setelah pengguna X, @jameygammon, membagikan kolase beberapa influencer berpose bersama hewan virtual, dari mulai kelinci, anjing hingga kuda raksasa.

"Para wanita cantik mulai menggunakan tren AI dengan hewan lucu yang tidak terlihat nyata," keterangan fitonya

Belakangan media sosial dibanjiri foto-foto bak adegan film Disney versi nyata. Influencer kecantikan dan fashion asal Jerman, misalnya, menjadi salah satu yang ikut meramaikan tren ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengunggah potret dirinya dikelilingi oleh anjing Dalmatian buatan AI dan menulis, "Hanya aku, sedang hidup dalam mimpiku."

Sementara itu, influencer asal Spanyol bernama Julia tampak berpose di depan pintu rumahnya bersama kawanan anak rusa seperti adegan klasik Snow White.

ADVERTISEMENT

Beberapa kreator bahkan memberikan panduan cara membuat foto seperti ini menggunakan berbagai platform AI, termasuk Google Gemini Creator dan aistudio. Prosesnya cukup mudah: unggah foto seluruh badan, lalu berikan instruksi jelas tentang hewan yang ingin ditambahkan, mulai dari jenis, warna, hingga jumlah.

Anna WeinAnna Wein dengan Dalmation AI Foto: dok. Instagram @anna.wein

Salah satu contoh prompt yang digunakan adalah tambahkan tiga gambar realistis golden labradoodle di kakiku, dua duduk dan satu berdiri sambil mengibaskan ekor.

Namun, tren lucu ini menimbulkan reaksi beragam dari publik. Ada yang merasa heran dan terganggu hingga dianggap menyesatkan.

"Kenapa harus meng-AI kuda ke dalam lorong rumahmu?" tanya netizen yang heran.

"Aku belum bisa memutuskan apakah ini keren atau justru menyeramkan.," komentar warganet.

"Lebih baik jadi relawan binatang kalau kamu memang suka hewan," kritik lainnya.

Meski begitu, pembela para influencer juga tak kalah vokal. Seorang warganet menulis, "Tidak bisa membenci wanita cantik dan anak anjing."

"Mereka mungkin tak mau berurusan dengan kotoran hewan, dan aku nggak menyalahkan mereka. Aku juga nggak mau," bela netizen lain.

Di balik tampilannya yang menggemaskan, maraknya foto dan video hewan buatan AI memicu kekhawatiran baru tentang persepsi publik terhadap satwa liar. Kelompok konservatif sebelumnya telah mengecam menjamurnya video hewan AI, termasuk klip-klip yang menampilkan interaksi tidak wajar antara rubah dan kucing atau kelinci yang melompat-lompat di trampoline.

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Conservation Biology memperingatkan bahwa konten satwa AI kerap menampilkan karakteristik, perilaku, habitat, atau hubungan antarspesies yang tidak nyata. Para peneliti mengungkap bahwa tayangan tersebut bisa mendorong orang untuk mendekati atau bahkan membeli hewan liar secara ilegal demi meniru adegan yang mereka lihat. Ini menjadi sesuatu yang berbahaya bagi manusia maupun hewan.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads