Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Shopaholic, Nenek Sewa Apartemen Untuk Simpan Belanjaan yang Capai Rp 4,5 M

Vina Oktiani - wolipop
Rabu, 16 Jul 2025 08:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Apartemen sewaan untuk menyimpan paket
Foto: SCMP
Jakarta -

Seorang wanita berusia 66 tahun di Shanghai jadi sorotan publik setelah diketahui menghabiskan dua juta yuan (sekitar Rp 4,5 miliar) hanya untuk belanja online. Saking banyaknya barang yang dibelinya, ia bahkan menyewa apartemen tambahan hanya untuk menyimpan paket-paket yang belum pernah dibuka.

Melansir SCMP, wanita bernama Wang itu dikabarkan tinggal sendirian di sebuah apartemen di distrik Jiading, pinggiran kota Shanghai. Dalam beberapa tahun terakhir, ia aktif berbelanja melalui berbagai platform daring, terutama saat menonton siaran langsung penjualan barang. Barang yang sering dibelinya termasuk kosmetik, suplemen kesehatan, dan perhiasan emas.

Karena terlalu banyak, barang-barang belanjaannya pun sampai menumpuk ke langit-langit kamar, membuat ruang tempat tinggalnya sempit dan tidak layak huni. Bahkan Wang mengaku tidak punya tempat untuk tidur. Gudang bawah tanah miliknya pun sudah penuh sesak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lingkungan tempat tinggal Wang pun mulai terganggu. Tetangga mengeluhkan bau tak sedap dari unitnya, serta sering melihat lalat dan kecoak di sekitarnya. Karena kehabisan tempat, beberapa bulan lalu ia memutuskan untuk menyewa unit apartemen tambahan hanya untuk menyimpan barang-barangnya.

Wang sendiri mengakui bahwa ia kecanduan belanja online. Ia merasa senang setiap kali bisa membeli sesuatu. Lebih mengejutkan lagi, Wang mengatakan bahwa salah satu alasannya menghabiskan uang dengan cara seperti itu adalah agar tidak ada keluarga atau teman yang meminta pinjaman uang padanya.

ADVERTISEMENT

"Dulu saya jual rumah saya di pusat kota dan pindah ke daerah pinggiran ini. Banyak orang mengira saya masih punya banyak uang. Makanya saya pilih untuk habiskan uang saya dengan belanja. Kalau rumah saya penuh barang, mereka akan segan untuk minta pinjaman," ungkap Wang.

Warga setempat mengungkapkan bahwa anak perempuan Wang tinggal di luar negeri, dan anggota keluarganya jarang datang menjenguk. Tahun lalu, sempat dilakukan pembersihan besar-besaran dengan izin Wang, tetapi kebiasaannya kembali terulang.

Seorang psikiater di Shanghai, Shi Yanfeng, menjelaskan bahwa perilaku menimbun barang seperti ini sering kali berkaitan dengan gangguan mental, seperti depresi atau kecemasan sosial. Ia menegaskan bahwa pemulihan dari gangguan hoarding atau menimbun adalah proses jangka panjang.

(vio/vio)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads