Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Didominasi Gen Z, Begini Cara Social Bella Menciptakan Budaya Kerja Harmonis

Rahmi Anjani - wolipop
Selasa, 28 Okt 2025 17:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Social Bella
Foto: Dok. Social Bella
Jakarta -

Industri kerja mulai didominasi oleh pekerja Gen Z. Bukan lagi sebagai fresh graduate, sebagian sudah cukup lama mencicip profesi dan beradaptasi dengan lingkungan profesional. Contohnya dalam perusahaan teknologi lokal Social Bella yang membawahi Sociolla, hampir setengah pegawai datang dari kalangan generasi muda.

Gen Z merupakan golongan manusia yang lahir pada 1997 hingga 2012. Dalam dunia kerja, generasi tersebut sering jadi perhatian dan menuai perbincangan di media sosial. Namun berbeda dari berbagai kisah yang viral, Social Bella melihat gen Z sebagai pekerja yang kreatif dan melek teknologi yang mana menjadi keunggulan positif bagi perusahaan tersebut.

Membangun lingkungan kerja antar generasi menjadi tantangan sendiri bagi banyak perusahaan. Namun menurut Erline Suthiono selaku SVP Human Resource and General Affair Social Bella, hal itu tidak sulit asalkan pekerja saling menghormati dan menjaga ekosistem yang positif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Social BellaErline Suthiono - SVP Human Resource and General Affair Social BellaFoto: Dok. Social Bella


"Secara kolektif, kita juga harus keeping the positive ecosystem untuk bisa bekerja dengan nyaman. Kita juga selalu punya respect, we try to build that juga with each other. Ada peraturan-peraturan ya diciptakan sebagai guidance, kita punya company core values sebagai pegangan kita dalam kehidupan yang pekerja ataupun pribadi," ujar Erline.

Erline menyampaikan bahwa untuk membangun lingkup kerja yang harmonis berawal dari proses rekrutmen. Menurutnya, penting perusahaan memilih pegawai yang sejak awal punya nilai yang sama dengan perusahaan. Di sana, saat proses wawancara, calon pegawai terlebih dahulu ditunjukkan situasi bekerja, termasuk dengan melakukan peer interview.

ADVERTISEMENT

"Dari dua belah pihak ini sudah mulai mengenal jadi ketika masuk yang harus yang mereka harus respect adalah value yang ada di dalam perusahaan budaya yang memang kita udah set dari awal," ungkap Erline.

Sedangkan Ghea Yantra selaku SVP Marketing Operations Social Bella mengungkap bahwa perusahaan berusaha membentuk suasana kerja yang adaptif dan inklusif. Hal tersebut sesuai karakteristik gen Z di mana mereka familiar dengan perubahan. Begitu juga dengan sifat dari Social Bella sendiri sebagai perusahan teknologi.

Social BellaGhea Yantra - SVP Marketing Operations Social BellaFoto: Dok. Social Bella


"Karena industri kita harus sangat agile dan sangat be fast gitu ya pasti di tempat kerja kita juga mengajarkan dan sharing gimana caranya kita bisa keep up with a lot of different things dan making sure ketika ada perubahan atau challenge, itu bukan hal yang perlu dikakuti tapi justru hal-hal yang berubah atau yang menjadi challenge atau even making mistakes atau having success gitu," ujarnya.

Sebagai perusahaan, Social Bella mengakui pentingnya mengelola pegawai yang lebih muda. Selain untuk keberlangsungan perusahaan, mereka juga sering mendapat inspirasi dari gen Z yang merupakan konsumen mereka.

"The best way for us to build any business adalah ketika kita juga mengenal konsumen tersebut. Ya pasti kita juga sangat welcome juga gen Z (sebagai pegawai) karena memiliki our core audience as a part of our company, it's a lot of benefit," tambah Ghea.

(ami/ami)


Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads