5 Fakta Sanae Takaichi, 'Wanita Besi' yang Jadi Perdana Menteri Jepang
5 Fakta Sanae Takaichi, 'Wanita Besi' yang Jadi Perdana Menteri Jepang
Foto: DW (News)
Banyak presiden yang meneruskan jejak keluarganya di dunia politik. Namun Sanae Takaichi yang lahir dan besar di Prefektur Nara, memiliki ayah yang bekerja di sebuah perusahaan otomotif sementara ibunya bekerja di kepolisian.
Orang tua Takaichi menolak membiayai kuliahnya di universitas elit karena itu ia memilih kuliah di tempat yang lebih dekat selama dua tahun untuk menghemat uang. Tapi akhirnya ia berhasil masuk Universitas Kobe yang bergengsi, membiayai kuliah sendiri dengan bekerja part time selagi menempuh perjalanan pulang pergi enam jam dari rumah orang tuanya.
Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Pada tahun 1987, Takaichi sempat pindah ke AS untuk bekerja sebagai anggota kongres di kantor Pat Schroeder, seorang Demokrat dari Colorado. Setelah kembali ke Jepang, ia menjadi pakar politik internasional dan mendapatkan pekerjaan sebagai presenter televisi.
"Dan dari sana, ia beralih dari menjadi tokoh TV menjadi politisi, yang merupakan jalur umum di Jepang. Jika kamu terkenal di TV, kamu memiliki peluang yang cukup besar untuk memenangkan pemilu," kata Jeffrey Hall, dosen Kanda University of International Studies dilansir NPR.
Dinilai Bukan Feminis
Pemimpin wanita sering kali dilihat sebagai ikon femininis. Tapi terpilihnya Sanae Takaichi sebagai Perdana Menteri Jepang disebut tidak mendukung kampanye tersebut. Dilaporkan bahwa Sanae memiliki pandangan yang lebih tradisional. Sanae dianggap tidak memprioritaskan isu kesetaraan lebih memperjuangkan peran gender tradisional, menentang pernikahan sesama jenis, dan mendukung suksesi takhta Jepang yang hanya boleh dilakukan oleh laki-laki.
Sebelumnya Takaichi pernah berjanji di masa kampanye untuk meningkatkan jumlah wanita di kabinetnya ke "tingkat Nordik" atau mendekati 50%. Namun, beberapa jam setelah menjabat, ia hanya menunjuk dua orang saja.
Foto: Franck Robichon/Pool via REUTERS
Salah satu fakta menarik mengenai wanita 64 tahun tersebut adalah kecintaannya akan musik bergenre heavy metal. Dikatakan jika wanita itu juga pintar bermain drum dan pernah tergabung dalam band saat kuliah bahkan sempat menunjukan kemampuannya di televisi nasional. Beberapa band favoritnya, seperti Deep Purple dan Iron Maiden.
"Itu adalah bagian dari karakter yang dipromosikannya, bahwa dia lebih dari sekadar Wanita Besi yang kuat, tetapi juga seseorang yang bisa bersenang-senang," kata Hall.
Kontrovesi Imigran
Hal lain yang jadi perbincangan terkait terpilihnya Sanae Takaichi adalah pandangannya soal imigran. Ia dianggap meremehkan imigran dan bahkan turis yang telah lama jadi daya tarik Jepang. Saat berkampanye, ia mengutip laporan yang belum dikonfirmasi tentang turis yang menendang rusa suci di Taman Nara. Banyak orang mengangappnya xenofobia (ketakutan akan orang asing).
Home & Living
Stop Ngulek! Ini 3 Chopper Mini Praktis untuk Bumbu Dapur & MPASI
Home & Living
Hemat Ruang & Uang: 3 Rekomendasi Mesin Cuci Mini Pilihan
Hobbies & Activities
Cek Tumbler Tahan Dingin untuk Minuman Segar Seharian
Hobbies & Activities
Ulasan 3 Tas Pinggang Lari: Solusi Bawa HP Anti Guncang & Tahan Air
Tipe Karier Tiap Zodiak, Ini yang Paling Ambisius dan Cepat Naik Jabatan!
Viral Wanita Ini Minta Ganti Rugi karena Diputusin Setelah Pacaran 10 Tahun
Atur Ulang Pikiran, Cara Keluar dari Kebuntuan
Sosok Istri Zohran Mamdani, 'First Lady' New York Termuda Beragama Islam
TikTok Viral Verificator
Viral! Penjual Sosis Jadi Model di JFW 2026 Bareng Dian Sastro dan Eva Celia
Foto Bintang Dewasa yang Kisah Tobatnya Viral, Kini Jadi Sosok Religius
Reuni F4 Disebut Hanya Menampilkan 3 Member, Ken Chu Dikeluarkan
Drakor The Remarried Empress Jadi Sorotan, Ada Shin Min Ah Hingga Ju Ji Hoon
Ramalan Zodiak 15 November: Aries Ambil Hatinya, Gemini Waspada Pihak Ketiga











































