Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

5 Fakta Sanae Takaichi, 'Wanita Besi' yang Jadi Perdana Menteri Jepang

Rahmi Anjani - wolipop
Kamis, 23 Okt 2025 18:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Sanae Takaichi
Foto: Instagram @kantei
Jakarta - Jepang baru saja melantik perdana menteri terbarunya. Mencetak sejarah, untuk pertama kalinya Negeri Sakura dipimpin oleh seorang wanita. Adalah Sanae Takaichi dari Partai Demokratik Liberal yang sosoknya menuai kontroversi. Berikut lima fakta tentang Sanae Takaichi:

5 Fakta Sanae Takaichi, 'Wanita Besi' yang Jadi Perdana Menteri Jepang

Jepang Punya PM Perempuan Pertama! Siapa Sanae Takaichi?

Foto: DW (News)

Banyak presiden yang meneruskan jejak keluarganya di dunia politik. Namun Sanae Takaichi yang lahir dan besar di Prefektur Nara, memiliki ayah yang bekerja di sebuah perusahaan otomotif sementara ibunya bekerja di kepolisian.

Orang tua Takaichi menolak membiayai kuliahnya di universitas elit karena itu ia memilih kuliah di tempat yang lebih dekat selama dua tahun untuk menghemat uang. Tapi akhirnya ia berhasil masuk Universitas Kobe yang bergengsi, membiayai kuliah sendiri dengan bekerja part time selagi menempuh perjalanan pulang pergi enam jam dari rumah orang tuanya.



Japans Prime Minister contender Sanae Takaichi speaks at the Liberal Democratic Partys (LDP) leadership election in Tokyo, Japan, October 4, 2025. REUTERS/Kim Kyung-Hoon/Pool

Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Pada tahun 1987, Takaichi sempat pindah ke AS untuk bekerja sebagai anggota kongres di kantor Pat Schroeder, seorang Demokrat dari Colorado. Setelah kembali ke Jepang, ia menjadi pakar politik internasional dan mendapatkan pekerjaan sebagai presenter televisi.

"Dan dari sana, ia beralih dari menjadi tokoh TV menjadi politisi, yang merupakan jalur umum di Jepang. Jika kamu terkenal di TV, kamu memiliki peluang yang cukup besar untuk memenangkan pemilu," kata Jeffrey Hall, dosen Kanda University of International Studies dilansir NPR.

Dinilai Bukan Feminis

Pemimpin wanita sering kali dilihat sebagai ikon femininis. Tapi terpilihnya Sanae Takaichi sebagai Perdana Menteri Jepang disebut tidak mendukung kampanye tersebut. Dilaporkan bahwa Sanae memiliki pandangan yang lebih tradisional. Sanae dianggap tidak memprioritaskan isu kesetaraan lebih memperjuangkan peran gender tradisional, menentang pernikahan sesama jenis, dan mendukung suksesi takhta Jepang yang hanya boleh dilakukan oleh laki-laki.

Sebelumnya Takaichi pernah berjanji di masa kampanye untuk meningkatkan jumlah wanita di kabinetnya ke "tingkat Nordik" atau mendekati 50%. Namun, beberapa jam setelah menjabat, ia hanya menunjuk dua orang saja.

Japans former internal affairs minister Sanae Takaichi delivers a speech at the kick-off of the campaign for the LDP presidential election in Tokyo, Japan, September 22, 2025. Five lawmakers are running for the ruling Liberal Democratic Partys presidential election to succeed outgoing Prime Minister Shigeru Ishiba. Franck Robichon/Pool via REUTERS

Foto: Franck Robichon/Pool via REUTERS

Salah satu fakta menarik mengenai wanita 64 tahun tersebut adalah kecintaannya akan musik bergenre heavy metal. Dikatakan jika wanita itu juga pintar bermain drum dan pernah tergabung dalam band saat kuliah bahkan sempat menunjukan kemampuannya di televisi nasional. Beberapa band favoritnya, seperti Deep Purple dan Iron Maiden.

"Itu adalah bagian dari karakter yang dipromosikannya, bahwa dia lebih dari sekadar Wanita Besi yang kuat, tetapi juga seseorang yang bisa bersenang-senang," kata Hall.

Kontrovesi Imigran

Hal lain yang jadi perbincangan terkait terpilihnya Sanae Takaichi adalah pandangannya soal imigran. Ia dianggap meremehkan imigran dan bahkan turis yang telah lama jadi daya tarik Jepang. Saat berkampanye, ia mengutip laporan yang belum dikonfirmasi tentang turis yang menendang rusa suci di Taman Nara. Banyak orang mengangappnya xenofobia (ketakutan akan orang asing).

(ami/ami)


Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads