50% Influencer Ingin Kembali Kerja di Kantor karena Alasan Menyedihkan Ini
Punya kebebasan untuk memilih tempat kerja menjadi salah satu impian banyak orang, tapi tidak untuk semua Gen-Z. Berdasarkan laporan terbaru, kebanyakan anak muda justru ingin berbasis di kantor daripada tempat lain. Hal tersebut juga berlaku untuk influencer yang punya alasan 'menyedihkan' mengapa butuh tempat khusus saat mencari nafkah.
Hal tersebut terungkap dalam survei firma asuransi Bupa yang dilakukan pada 8.000 orang di Inggris. Penelitian itu menemukan bahwa Gen Z adalah golongan yang paling menderita kesepian, terutama mereka yang berkarier sebagai influencer media sosial.
Dikatakan jika hampir 50 persen influencer berencana kembali ke peran kerja yang lebih tradisional dalam penelitian ini. Sekitar 45 persen pekerja Gen Z mengatakan mereka menginginkan lebih banyak ikatan sosial di pekerjaan mereka berikutnya. Karena itu, para pakar ketenagakerjaan kini mendesak perusahaan menyediakan pilihan bagi staf muda untuk meningkatkan interaksi fisik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada DailyMail, salah satu Gen-Z bernama Tom Brown yang berusia 24 tahun mengatakan ia berhenti dari pekerjaan 'remote' karena rindu bertemu orang-orang setiap hari. Ia pun sekarang bekerja di kantor.
"Meskipun ada keuntungan bekerja jarak jauh, sisi negatifnya adalah keterbatasan interaksi sosial, dan aku sekarang menyadari bahwa aku tidak siap berkompromi dalam hal ini.
"Ketika mencari pekerjaan baru, aku secara khusus melamar posisi dengan kantor fisik di mana aku punya rekan kerja yang suportif, dapat bersosialisasi saat makan siang, dan hangout dengan teman-teman pada malam hari. Aku akhirnya merasakan peningkatan kesejahteraan," kata Tom.
Sedangkan menurut Ben Harrison, direktur Work Foundation, pengalaman kerja anak muda memang telah berubah secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Gen-Z dinilai lebih mementingkan WFO dibanding generasi lain.
"Mereka lebih masuk ke dalam pekerjaan yang tidak aman ketika mulai kerja, pengenalan teknologi baru, dan meningkatnya praktek kerja hybrid (WFH dan WFO) dan jarak jauh bisa berisiko membuat banyak kaum muda merasa terputus dari rekan kerja dan perusahaan mereka," kata Ben.
Karena itu, banyak perusahaan mengembalikan lagi praktek kerja di kantor daripada jarak jauh. Hal tersebut dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar, termasuk Amazon, JP Morgan, hingga Primark. Dilaporkan awal tahun ini, sembilan dari sepuluh pekerja di Inggris telah dipaksa kembali ke kantor seiring berakhirnya era bekerja dari rumah.
(ami/ami)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Kisah Bos Chagee, Baru Bisa Baca di Usia 18 Kini Sukses Jual Minuman Teh Viral
Tiket Segera Habis! Mulai Langkah Pertama Bangun Bisnis Party Planner Sekarang
Viral Kasus Pencurian 'Choco Pie' dari Kulkas Kantor, Dibawa ke Pengadilan
Kerjaan Mulai Berantakan? Ini Cara Underrated Biar Nggak Chaos
6 Zodiak yang Lebih Cocok Bekerja di Balik Layar, Nggak Suka Jadi Pusat Atensi
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya













































