Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Muncul Tren Anak Muda Sewa Kantor untuk Pura-pura Kerja, Alasannya Menyedihkan

Rahmi Anjani - wolipop
Kamis, 12 Jun 2025 12:31 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

asian chinese beautiful female manager working using her laptop typing in the office
Foto: Getty Images/Edwin Tan
Jakarta -

Bagi banyak orang, mencari pekerjaan tidak mudah dan butuh waktu lebih lama. Hal tersebut membuat beberapa pelamar merasa tertekan dengan lingkungan yang mempertanyakan bahkan menuntut mereka untuk segera berstatus pegawai. Keresahan tersebut memunculkan tren baru di kalangan anak muda. Dilaporkan kini banyak yang menyewa perusahaan untuk pura-pura bekerja.

Dilansir Oddity Central, tren pura-pura masuk kerja belakangan muncul di kalangan gen Z China. Jika kebanyakan orang bekerja untuk mendapatkan uang, mereka justru membayar setiap kali masuk perusahaan. Dilaporkan fenomena itu muncul karena alasan yang cukup menyedihkan, karena banyak orang muda yang masih menganggur tapi ingin terlihat masuk kerja.

Untuk bisa masuk kerja, mereka membayar biaya harian antara 30 hingga 50 yuan (Rp 67-115 ribuan). Perusahaan yang menyediakan jasa ini menawarkan siapa pun untuk merasakan lingkungan kerja, lengkap dengan meja, Wi-Fi, bahkan makan siang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kebanyakan orang yang menyewa kantor fiktif biasanya hanya akan bersantai dan menikmati fasilitas selagi mungkin memamerkannya di media sosial. Tapi pengalaman yang sedikit lebih nyata, mereka bisa membayar ekstra untuk tugas-tugas fiktif, seperti jadi manajer palsu bahkan demo karyawan.

ADVERTISEMENT

Perusahaan pura-pura bekerja dilaporkan mulai populer tahun ini karena meningkatnya angka pengangguran. Laporan dari China tidak mengungkap alasan mengapa orang-orang itu butuh pura-pura bekerja. Bisa jadi karena ingin menampilkannya di media sosial, tidak ingin merasa ketinggalan dari teman-teman atau mungkin mau mendapat pengalaman.

Namun surat kabar Spanyol El Pais mengungkap alasan lain dibalik tren pura-pura kerja. Saat mengunjungi perusahaan fiktif ini, dikatakan beberapa "karyawan" hanya ingin ada di sana karena menganggap konsepnya menarik. Adapun yang merasa senang bisa pergi ke suatu tempat untuk bersantai dengan biaya murah daripada berdiam di rumah. Sedangkan yang lain berharap pengalaman itu dapat membantu mereka mendapatkan pekerjaan nyata dalam waktu dekat.


"Meski beberapa orang memang membutuhkan tempat untuk berpura-pura bekerja, kebanyakan dari kami ada di sana hanya karena itu menarik," kata Xu Lin, seorang kreator konten.

Pada bulan Maret, tingkat pengangguran kaum muda do China dilaporkan mencapai 16,5% di kalangan orang-orang yang berusia 16 hingga 24 tahun (tidak termasuk mahasiswa) dan 7,2% di antara mereka yang berusia 25 hingga 29 tahun. Dikatakan jika ketersediaan ruang kantor murah di kota-kota besar seperti Beijing menimbullkan tren pekerjaan yang tidak biasa ini. Tempat-tempat seperti itu disebut sangat murah untuk disewa bagi mereka yang hanya ingin nongkrong karena harganya lebih murah daripada kafe.

(ami/ami)


Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads