Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Sosok Jessy Psikolog yang Bantu Gen Z Kenali Masalah 'Inner Child' di Medsos

Rahmi Anjani - wolipop
Selasa, 11 Mar 2025 19:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Jessy Psikolog
Foto: Dok. Jessy Psikolog
Jakarta - Kesehatan mental menjadi perhatian khusus di zaman sekarang. Di media sosial, banyak kreator yang mengangkat isu terkait kejiwaan baik sebagai pengetahuan maupun penyemangat. Salah satu psikolog yang sering membagikan ilmu dan pengalamannya adalah Jessy Psikolog. Di Instagram, Jessy sering memberikan tips mengelola emosi hingga parenting.

Jessy Psikolog adalah Psikolog Klinis Dewasa yang punya sering mengunggah konten terkait masalah mental dan pengembangan diri. Beberapa waktu lalu, Jessy menjadi narasumber (Kuliah WhatsApp) yang diadakan Wolipop bertema #VersiTerbaikmu "Bebas Cemas: Cara Hindari Anxiety". Dalam kesempatan tersebut, Jessy bicara mengenai bicara soal tanda-tanda hingga metode menghadapinya.

Dalam wawancara dengan Wolipop, Jessy pun mengungkap alasannya ingin jadi psikolog. "Saya ingin mendengarkan, memahami dan membantu orang-orang khususnya yang sedang berada di titik terendah hidup mereka. Saya ingin memberikan secercah harapan bahwa dalam kondisi mental terburuk sekalipun selalu ada harapan untuk menjadi lebih baik dan bermakna dalam hidup," ujar wanita asal Semarang, Jawa Tengah itu.


Dikatakan bahwa Jessy tergerak untuk membuat konten karena ingin memberikan dampak yang lebih luas. Ia berharap bisa membantu bukan hanya pasien dalam ruang konselingnya namun juga masyarakat luas. Menurutnya, kebanyakan klien belakangan ini paling banyak mengeluhkan seputar gangguan mood, gangguan kepribadian serta permasalahan relasi atau rumah tangga.

Mengenai kesehatan mental, gen Z atau anak-anak muda menjadi golongan orang yang paling rentan dan sadar akan masalah tersebut. Jessy sendiri menyadari hal itu. Ia mengatakan bahwa banyak dari mereka yang mengkonsultasikannya tentang masalah 'inner chlid'.

"Konten apa yang paling banyak diminati gen Z itu biasanya masalah 'inner child' karena menguak permasalahan masa kecil yang bahkan jarang disadari. Ada juga topik tentang relationship, karena biasanya runyam dan sangat menghabiskan energi seseorang," kata wanita 32 tahun tersebut.


Mengelola kesehatan mental sendiri memang kadang tidak mudah. Namun menurut Jessy, hal tersebut bisa dirawat dengan menerapkan pola hidup sehat di keseharian.

"Menjaga pola hidup sehat seperti pola tidur dan makan, berolahraga teratur, luangkan waktu untuk social-time dan me-time, serta segera mengkonsultasikan ke profesional apabila ada keluhan yang mengganggu agar tertangani dengan baik dan tidak menjalar menjadi gangguan yang lebih serius," saran Jessy.

Selain berbagai konten tentang kesehatan mental, Jessy sendiri juga membuka praktek di Hope Psychology Center, Semarang. Jessy menjelaskan bahwa klinik tersebut didirikan untuk membantu orang agar bisa menemukan kembali harapan hidupnya dan menjalani hidup dengan penuh makna. "Saat ini, layanan di HPC meliputi konseling (online & onsite Semarang), asesmen (kesehatan mental & pranikah), serta terbuka untuk kerja sama dengan perusahaan untuk mengisi seminar/pelatihan kesehatan mental," jelas Jessy. (ami/ami)



Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads