Kiat Hadapi Dilema Ibu yang Bekerja, Jalani Peran Ganda di Rumah dan Kantor
Menjalani peran sebagai ibu rumah tangga sekaligus bekerja tidaklah mudah. Pikiran dan tenaga kerap terbagi antara memaksimalkan diri untuk menyelesaikan pekerjaan dan mengurus keluarga tercinta.
Najelaa Shihab sebagai sosok inspiratif penggerak di bidang pendidikan, pendiri Sekolah Cikal, dan Semua Murid Semua Guru ini berbagi saran untuk para ibu yang bekerja. Menurutnya penting menjaga keseimbangan dan menetapkan prioritas.
"Mengelola waktu itu skill yang amat sangat penting dimiliki. Kalau untuk urusan profesional dan keperluan domestik tidak bisa dilepas. Itu yang aku sering banget ingetin ke aku dan tim aku juga. Karena memang tidak bisa dipertentangkan peran tersebut. Yang mungkin paling penting kesadaran memang tidak bisa semuanya sempurna secara bersamaan. Ada prioritas dalam hidup dan memang harus bisa mengatur," kata putri sulung dari M. Quraish Shihab itu saat acara Cita & Cinta untuk penggerak perempuan Keluarga Kita bersama Wardah, di Titik Temu Cafe, SCBD, Jakarta (20/12/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara cita & cinta untuk penggerak perempuan yang digelar oleh Keluargakita bersama Wardah di Titik Temu Cafe, SCBD (20/12/2023) Foto: Dok. Gresnia/Wolipop. |
Dhini Aminarti sebagai brand ambasador Wardah menambahkan pentingnya memerhatikan pembagian waktu bagi wanita yang menjalani peran sebagai pekerja sekaligus ibu serta istri.
"Pekerjaan aku saat ini aku jalani bersama suami. Menurut aku itu sesuatu yang amat sangat aku syukuri. Pembagian waktunya sendiri, aku menempati diri sebagai istri harus disuarakan dengan baik dan disampaikan ide. Memberikan perlakuan yang baik. Benar-benar membagi waktu semuanya harus dibuat adil. Manage waktu menurut aku harus diperhatikan," jelasnya.
Dini Ardi Wardini sebagai VP of Product Innovation & Development Paragon Technology & Innovation, mengatakan wanita yang sudah menikah, menjadi ibu dan tetap bekerja menghadapi tantangan yang berbeda.
"Kapan kita menjalani peran sebagai ibu, istri, pekerja, atasan atau bawahan. Pertama kita embrace dan bisa menemukan tujuannya seperti apa. Jadi, pengalaman saya sendiri menjaga profesionalitas sebagai atasan. Saya bisa memenangkan diri dan mengembalikan diri ke normal step (jika ada permasalahan). (Sebagai wanita) bisa pakai logika daripada perasaan. Kembali lagi setiap keputusan yang sudah kita pilih, dan tetap memberikan dukungan untuk sesama wanita," ucap Dini.
Dini menuturkan wanita Indonesia khususnya di Asia, itu suka terkoneksi satu sama lainnya. Berbeda dengan wanita di negara Barat yang tidak suka bersosialisasi.
"Secara psikologis wanita Indonesia itu mulai dari situ senang bersama-sama. Jadi bisa saling toleransi satu sama lainnya. Kalau di Paragon sendiri memang ada grup coaching, mentor movement dan di luar Paragon punya komunitas Women Space ada juga pembinaan UMKM, women empowerment dan pendidikan," jelasnya.
(gaf/eny)
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Most Pop: Trik Pegawai Curangi Absensi Pakai Foto Wajah, Padahal Bolos Kerja
Kisah Idol KPop Jadi Supir Taksi, Tak Sangka Gajinya Bisa Sampai Puluhan Juta
Sosok Zhong Huijuan, Mantan Guru Kimia yang Jadi Wanita Terkaya Asia 2025
Terbongkar! Modus Pegawai Pakai Foto Wajah Padahal Bolos Kerja
Daftar Hard Skill yang Bakal Ramai Dicari Perusahaan di 2026
Penyanyi Erra Fazira Menikah Lagi, Mas Kawin Pohon Emas 102 Gram Jadi Sorotan
Ramalan Zodiak 15 Desember: Aquarius Jaga Sikap, Pisces Redam Cemburu
Studi Ungkap Bawang Putih Ternyata Bisa Jadi Mouthwash Alami Lawan Bakteri
7 Gaya Davina Karamoy Saat Olahraga, Kini Ramai Jadi Sorotan












































