Wanita Ini Tolak Warisan Miliaran Rupiah, Ingin Sumbangkan 90 Persennya
Senin, 31 Okt 2022 17:33 WIB
Mendapat warisan hingga miliaran rupiah, siapa yang tidak ingin? Marlene Engelhorn adalah salah satu dari orang beruntung itu, tapi dia justru menolaknya.
Marlene Engelhorn, wanita asal Jerman, akan mewarisi kekayaan dari neneknya yang meninggal bulan lalu. Jumlah kekayaan yang akan didapatnya tak main-main, mencapai miliaran rupiah.
Namun respons wanita 30 tahun ini di luar dugaan. Alih-alih menerimanya dengan senang hati, Marlene Engelhorn justru jengkel, dan berniat 'menyingkirkan' 90 persen harta warisannya.
Wanita yang berdomisili di Austria ini ingin menyumbangkan hampir seluruh warisan berikut pajaknya ke pemerintah. Dia tidak mau menunjuk yayasan atau badan tertentu yang akan menerima warisan tersebut tapi diberikan kepada pihak berwenang untuk redistribusi.
Marlene Engelhorn sudah mengetahui dua tahun lalu bahwa dia akan mendapat warisan dari neneknya setelah meninggal. Selama itu pula dia memikirkan cara untuk menolaknya.
Menurutnya tidak benar jika orang-orang kaya mendapatkan warisan dan tidak dikenakan kewajiban untuk bayar pajak dari harta tersebut. Dia sendiri merasa tidak melakukan sesuatu yang berarti sehingga berhak untuk mewarisi kekayaan keluarganya.
Dia juga mengritik para orang kaya yang melakukan kegiatan amal dengan mengeluarkan beberapa persen dari hartanya untuk menghindari pajak. Sebab di zaman ini orang kaya mendapat hak istimewa untuk menentukan akan dikemanakan harta mereka
"Saya adalah produk dari masyarakat yang tidak setara," kata Marlene.
![]() |
"Saya terlahir di keluarga kaya dan suatu hari nanti akan mewarisi kekayaan di mana saya tidak ada kontribusinya," kata Marlene dalam video yang diunggahnya di Facebook Millionaire for Humanity, pada 2021.
"Keadilan sosial adalah hak bagi setiap orang. Pajak kekayaan adalah hal yang setidaknya bisa kita (orang-orang kaya) lakukan untuk bertanggungjawab. Kenakan kami pajak," cetusnya.
Kekayaan keluarga Marlene Engelhorn berasal dari Friedrich Engelhorn, pendiri perusahaan kimia Jerman, BASF yang berdiri sejak 1865. Kakek Marlene, Traudl Engelhorn-Vecchiato, merupakan keturunan dari Friedrich.
Marlene Engelhorn lahir dan besar di sebuah kastil mewah di Vienna. Semasa kecilnya, Marlene menghabiskan waktu membaca dan main bola dengan anak-anak laki.
Pemikiran Marlene sudah kritis sejak kecil. Dia kerap kali bertanya-tanya kenapa teman-temannya tinggal di apartemen kecil, bukan rumah besar dengan tanaman luas seperti dirinya.
"Keistimewaan benar-benar membuat kamu berpikiran sangat sempit," tuturnya dalam wawancara bersama New York Times.
Saat duduk di bangku kuliah, Marlene Engelhorn mempunyai perspektif baru tentang kehidupan orang kaya. Lalu pada 2020 dia mulai memikirkan tentang redistribusi kekayaan setelah menerima kabar bahwa dirinya akan menerima warisan miliaran rupiah.
Menurutnya uang yang diwariskan harus dikenai pajak ketimbang didonasikan hanya untuk keuntungan satu pihak. Oleh karena itu dia menginginkan warisannya tersebut dikenakan pajak.
Marlene Engelhorn sendiri cukup vokal tentang keadilan dan kesetaraan pajak. Dia mendirikan Tax Me Now, sebuah komunitas beranggotakan orang-orang kaya yang peduli akan keadilan pungutan pajak.
Komunitas ini aktif mengampanyekan gerakan agar kekayaan diredistribusi dengan mewajibkan pajak yang lebih besar kepada orang kaya di Jerman dan Austria.
Simak Video "Sederet Warisan dari Ratu Elizabeth II untuk Raja Charles III"
[Gambas:Video 20detik]
(hst/hst)