Petenis China yang Hilang Usai Skandal Seks Kirim Email, Keasliannya Diragukan
Jumat, 19 Nov 2021 12:00 WIB
Petenis China Peng Shuai menghilang setelah mengungkap pelecehan seksual yang dilakukan oleh mantan Perdana Menteri China Zhang Gaoli. Setelah postingan mengenai detail kejadian itu dihapus dari internet, kini keberadaannya juga tidak diketahui. Banyak orang mengkhawatirkan keamanan Peng Shuai hingga muncul sebuah email yang dikatakan berasal darinya tapi keasliannya diragukan.
Baru-baru ini muncul email yang dikatakan berasal dari Peng Shuai. Dalam tulisan itu disebutkan bahwa sang petenis berprestasi tidak lah menghilang tapi hanya sedang beristirahat. Ia juga seolah membantah berita soal pemaksaan seksual yang sebelumnya diungkap.
"Halo semuanya ini Peng Shuai. Mengenai berita terbaru yang dirilis situs WTA, kontennya belum dikonfirmasi atau diverifikasi dan diunggah tanpa izinku,"
![]() |
"Berita yang dirilis, termasuk tentang tuduhan penyerangan seksual tidak benar. Aku tidak hilang atau tidak dalam keadaan aman. Aku hanya sedang istirahat di rumah dan semuanya baik-baik saja. Terima kasih sudah peduli denganku," tulisnya.
Dari tulisan itu, Peng Shuai juga meminta agar publik tidak mempercayai berita-berita terkait dirinya yang belum terkonfirmasi. Karena pernyataan yang bertentangan dengan postingannya sebelumnya, Ketua WTA (Women's Tennis Association), Steve Simon, meragukan keasliannya.
"Pernyataan yang dirilis hari ini oleh media China tentang Peng Shuai hanya menambah kekhawatiranku dengan keamanan dan keberadaannya. Aku kesulitan percaya bahwa Peng Shuai menulis email yang kami terima atau percaya apa yang diatribusikan padanya," tulis Steve.
![]() |
Steve pun meminta pemerintah China untuk membuktikan atau memastikan keamanan Peng Shuai. Ia berharap jika pemenang dua kali Grand Slam itu dapat berbicara dengan bebas tanpa intimidasi. Selain Steve, para atlet lain yang juga mengungkap kekhawatirannya pada Peng Shuai setelah adanya email tersebut.
Peng Shuai menghilang setelah mengaku mantan Wakil Presiden China Zhang Gaoli memaksa berhubungan seksual melalui tulisan panjang lebar di Weibo. Hal itu terjadi ketika ia diundang ke rumah sang mantan pejabat. Ia juga mengungkap bahwa mereka memang pernah ada hubungan selama tiga tahun sebelum kejadian tersebut. Tak lama setelah diposting, kisahnya menghilang bahkan tidak ditemukan berita yang memuat tuduhan itu.
(ami/ami)