Taliban Tidak Mengizinkan Wanita Jadi Menteri: 'Mereka Harusnya Melahirkan'
Para wanita di Afghanistan masih memperjuangkan nasib mereka. Setelah Taliban berkuasa, mereka tidak diperkenankan untuk keluar rumah dengan bebas apalagi bekerja. Sebelumnya sejumlah wanita berusaha untuk menuntut hak-hak mereka menjadi perwakilan di pemerintahan. Tapi juru bicara Taliban mengatakan tugas wanita adalah untuk melahirkan.
Minggu lalu sejumlah wanita melakukan unjuk rasa setelah dalam kabinet terbaru tidak ditemukan satupun perwakilan mereka. Taliban langsung berusaha menghentikan aksi tersebut dengan memukul hingga menodongkan senjata. Dalam pernyataan terbaru, juru bicara pun mengatakan mereka memang tidak menginginkan wanita jadi menteri.
Hal tersebut terungkap dari sebuah video wawancara yang dilakukan dengan TOLO News. Juru bicara Sayed Zekrullah Hashim mengatakan jika wanita yang unjuk rasa di jalan bukanlah wanita Afghanistan. "Wanita Afghanistan adalah mereka yang melahirkan orang-orang Afghanistan, mengajarkan mereka etika-etika Islami," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Sayed menjadi salah satu hal yang paling dikhawatirkan setelah Taliban berkuasa. Pada rezim sebelumnya, kelompok militan tersebut juga melarang wanita bekerja dan menerapkan aturan ketat lainnya yang tidak memperbolehkan mereka berpartisipasi dalam masyarakat.
Lebih lanjut Sayed secara terang-terangan mengatakan jika wanita memang tidak diperkenankan ada dalam pemerintahan mereka. "Wanita tidak bisa menjadi seorang menteri, itu seperti menaruh sesuatu di leher mereka yang mereka tidak bisa bawa,"
"Tidak penting untuk wanita ada dalam kabinet, mereka seharusnya melahirkan. Wanita yang melakukan aksi unjuk rasa tidak bisa mewakili semua wanita di Afghanistan," kata Sayed.
Pewawancara pun berusaha untuk menyanggah opini itu dengan mengatakan bahwa setengah masyarakat adalah wanita. "Tapi kita tidak menganggap mereka setengah. Setengah apa?" tambah Sayed.
Tak hanya dilarang bekerja di pemerintahan, wanita yang sebelumnya memegang peranan penting dalam karier mereka kini menjadi target Taliban. Sejumlah laporan menyebutkan jika beberapa wanita menghilangkan bahkan dibunuh, mulai dari gubernur hingga polwan.
(ami/ami)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Kisah Bos Chagee, Baru Bisa Baca di Usia 18 Kini Sukses Jual Minuman Teh Viral
Tiket Segera Habis! Mulai Langkah Pertama Bangun Bisnis Party Planner Sekarang
Viral Kasus Pencurian 'Choco Pie' dari Kulkas Kantor, Dibawa ke Pengadilan
Kerjaan Mulai Berantakan? Ini Cara Underrated Biar Nggak Chaos
6 Zodiak yang Lebih Cocok Bekerja di Balik Layar, Nggak Suka Jadi Pusat Atensi
TikTok Viral Verificator
Kisah Viral Wanita Bangun Rumah dari Nol, Sekejap Ludes Terbawa Banjir Padang
Rumor Pacaran Winter aespa & Jungkook BTS Mencuat, Disorot Punya Tato Sama
Penampilan Terbaru Vanness Wu Bikin Khawatir Penggemar, Disebut Turun 20 Kg
7 Artis Korea Adu Outfit di Acara LV, Lisa BLACKPINK Hingga Jun Ji Hyun











































