Ini Dampaknya Jika Kamu Terlalu Banyak Buka Tab Browser Saat Kerja
Rahmi Anjani - wolipop
Kamis, 24 Jan 2019 09:05 WIB
Jakarta
-
Hampir semua orang membuka browser di komputer saat bekerja. Biasanya para profesional membuka email dan beberapa website terkait tugas.
Meski begitu, banyak orang membuka beberapa tab sekaligus meski tidak selalu berhubungan dengan pekerjaan, misalnya media sosial. Terlihat seperti sesuatu yang sepele dan tidak mengganggu, tapi menurut pakar buka banyak tab mempengaruhi fokus bahkan mood.
Membuka banyak tab di browser laptop atau komputer ternyata berarti dan berpengaruh lebih dari apa yang kita bayangkan. Hal tersebut adalah salah satu bentuk kebiasaan multitasking seperti saat orang yang menonton televisi tapi masih buka media sosial. Buka banyak tab bisa dikatakan adalah salah satu cara untuk melindungi diri dari kebosanan yang sayangnya justru bisa menggangu kerja.
"Membiarkan banyak tab terbuka berpotensi menghasilkan informasi terlalu berlimpah, yang bisa membuat susah otak manusia dan dari pada menciptakan efisiensi, sering bolak-balik beralih dari satu tugas ke tugas lain bisa menyebabkan rentang perhatian menjadi pendek dan kurangnya kedalaman pada tugas yang sedang dilakukan," kata Dr Daria Kuss selaku pemimpin Cyberpsychology di Nottingham Trent University.
Dr Kuss pun menjelaskan orang membuka terlalu banyak tab untuk dua alasan yang bertentangan, yakni agar efisien saat butuh informasi dari berbagai sumber atau sebuah bentuk penundaan untuk melihat artikel atau video di sela bekerja. Kebiasaan ini pun bisa menjelaskan mengenai kepribadian seseorang. Dikatakan bahwa orang yang suka membuka banyak tab browser internet telah terjangkit FOMO (Fear of Missing Out).
"Orang-orang takut ketinggalan informasi jadi mereka membuka banyak tab. Ini seperti 'aku akan ketinggalan sesuatu' jika aku menutup satu tab," tutur Dr Kuss.
Selain FOMO, kebiasaan buka banyak tab bisa menandakan bagaimana otak Anda bekerja. "Komputer atau handphone kita telah menjadi kepanjangan dari otak kita. Mereka telah menjadi tambahan dari memori atau sumber kreatif kita. Banyaknya tab adalah versi lain dari memori kita bekerja. Kita memperlakukan komputer kita seperti mereka punya kapasitas tidak terbatas, seperti otak kita," kata Marc Hekster, Consultant Clinical Psychologist di The Summit Clinic.
"Tapi ketika kita membuat kewalahan otak, kita menjadi lelah, mudah lupa, mudah kesal. Ketika kita terlalu banyak tab, halamannya melambat, dan komputer atau ponsel kita akan jadi kurang efisien. Ketika kita lupa untuk menutup tab, mereka akan menggunakan memori yang bekerja. Membiarkan tab terbuka, itu akan selalu di sana. Jadi kita melihatnya sebagai kerakusan emosi, merendahkan limitasi diri (dan komputer) kita sendiri," tambah Hekster.
Untuk itu, disarankan untuk hanya membuka yang diperlukan saja agar otak bisa bekerja maksimal. Karena sangat otak terlalu banyak terstimulasi, Anda bisa kelelahan mental yang menyebabkan perasaan tertekan dan justru membuat pekerjaan terhambat.
"Walaupun kemudahan mendapatkan informasi memfasilitasi pekerjaan kita, itu juga menyela kemampuan kita untuk fokus pada satu hal. Membuka tab bisa membuat gangguan tidak penting yang meningkatkan kecemasan dan tingkat stres, terutama ketika ada deadline di kantor," ungkap terapis Lorena Ramos, MA, LCSW dikutip Bustle. (ami/hst)
Meski begitu, banyak orang membuka beberapa tab sekaligus meski tidak selalu berhubungan dengan pekerjaan, misalnya media sosial. Terlihat seperti sesuatu yang sepele dan tidak mengganggu, tapi menurut pakar buka banyak tab mempengaruhi fokus bahkan mood.
Membuka banyak tab di browser laptop atau komputer ternyata berarti dan berpengaruh lebih dari apa yang kita bayangkan. Hal tersebut adalah salah satu bentuk kebiasaan multitasking seperti saat orang yang menonton televisi tapi masih buka media sosial. Buka banyak tab bisa dikatakan adalah salah satu cara untuk melindungi diri dari kebosanan yang sayangnya justru bisa menggangu kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Membiarkan banyak tab terbuka berpotensi menghasilkan informasi terlalu berlimpah, yang bisa membuat susah otak manusia dan dari pada menciptakan efisiensi, sering bolak-balik beralih dari satu tugas ke tugas lain bisa menyebabkan rentang perhatian menjadi pendek dan kurangnya kedalaman pada tugas yang sedang dilakukan," kata Dr Daria Kuss selaku pemimpin Cyberpsychology di Nottingham Trent University.
Dr Kuss pun menjelaskan orang membuka terlalu banyak tab untuk dua alasan yang bertentangan, yakni agar efisien saat butuh informasi dari berbagai sumber atau sebuah bentuk penundaan untuk melihat artikel atau video di sela bekerja. Kebiasaan ini pun bisa menjelaskan mengenai kepribadian seseorang. Dikatakan bahwa orang yang suka membuka banyak tab browser internet telah terjangkit FOMO (Fear of Missing Out).
"Orang-orang takut ketinggalan informasi jadi mereka membuka banyak tab. Ini seperti 'aku akan ketinggalan sesuatu' jika aku menutup satu tab," tutur Dr Kuss.
Selain FOMO, kebiasaan buka banyak tab bisa menandakan bagaimana otak Anda bekerja. "Komputer atau handphone kita telah menjadi kepanjangan dari otak kita. Mereka telah menjadi tambahan dari memori atau sumber kreatif kita. Banyaknya tab adalah versi lain dari memori kita bekerja. Kita memperlakukan komputer kita seperti mereka punya kapasitas tidak terbatas, seperti otak kita," kata Marc Hekster, Consultant Clinical Psychologist di The Summit Clinic.
"Tapi ketika kita membuat kewalahan otak, kita menjadi lelah, mudah lupa, mudah kesal. Ketika kita terlalu banyak tab, halamannya melambat, dan komputer atau ponsel kita akan jadi kurang efisien. Ketika kita lupa untuk menutup tab, mereka akan menggunakan memori yang bekerja. Membiarkan tab terbuka, itu akan selalu di sana. Jadi kita melihatnya sebagai kerakusan emosi, merendahkan limitasi diri (dan komputer) kita sendiri," tambah Hekster.
Untuk itu, disarankan untuk hanya membuka yang diperlukan saja agar otak bisa bekerja maksimal. Karena sangat otak terlalu banyak terstimulasi, Anda bisa kelelahan mental yang menyebabkan perasaan tertekan dan justru membuat pekerjaan terhambat.
"Walaupun kemudahan mendapatkan informasi memfasilitasi pekerjaan kita, itu juga menyela kemampuan kita untuk fokus pada satu hal. Membuka tab bisa membuat gangguan tidak penting yang meningkatkan kecemasan dan tingkat stres, terutama ketika ada deadline di kantor," ungkap terapis Lorena Ramos, MA, LCSW dikutip Bustle. (ami/hst)
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Most Pop: Trik Pegawai Curangi Absensi Pakai Foto Wajah, Padahal Bolos Kerja
Kisah Idol KPop Jadi Supir Taksi, Tak Sangka Gajinya Bisa Sampai Puluhan Juta
Sosok Zhong Huijuan, Mantan Guru Kimia yang Jadi Wanita Terkaya Asia 2025
Terbongkar! Modus Pegawai Pakai Foto Wajah Padahal Bolos Kerja
Daftar Hard Skill yang Bakal Ramai Dicari Perusahaan di 2026
Most Popular
1
7 Gaya Davina Karamoy Saat Olahraga, Kini Ramai Jadi Sorotan
2
7 Potret Na Daehoon Setelah Cerai dari Julia, Oppa Korea Jadi Mas-mas Jawa
3
Lay EXO Minta Maaf Batal Ikut Fan Meeting, Ini Alasannya Pulang ke Cina
4
6 Zodiak yang Paling Jago Menyembunyikan Perasaan, Terlihat Baik-Baik Saja
5
Most Pop: Malam Pertama Gagal, Istri Minta Cerai 3 Hari Setelah Menikah
MOST COMMENTED











































