Lurah Muda Berprestasi
Suka Duka Para Lurah Wanita Saat Bertugas Pimpin Wilayah
Intan Kemala Sari - wolipop
Jumat, 22 Apr 2016 16:48 WIB
Jakarta
-
Menjabat sebagai lurah dan memimpin suatu wilayah di daerah tertentu biasanya banyak dilakukan oleh para pria. Namun hal itu tidak menutup kemungkinan para wanita untuk menjabat sebagai lurah. Hal itu dibuktikan oleh beberapa lurah wanita yang bertugas di wilayahnya masing-masing.
Sebut saja lurah Lurah Ratnarahayu Pitriyati yang memimpin Kelurahan Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Bandung dan lurah Junita Anjar Lestari yang menjabat sebagai Lurah Pontap di kelurahan Pontap, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan. Mereka dipercaya untuk memimpin wilayah yang mengepalai ratusan Rukun Tetangga (RT) dan puluhan Rukun Warga (RW).
Demi memajukan wilayahnya masing-masing, berbagai program telah dicanangkan dan dijalankan. Tetapi setiap pekerjaan yang dijalani tentunya tidak sepenuhnya berjalan mulus. Lantas sebagai lurah wanita, adakah suka dan duka yang dialami mereka?
Lurah Sadang Serang yang akrab disapa Ratna ini mengatakan, sebagai seorang lurah ia senang karena bisa berperan serta dalam membangun masyarakat, bukan hanya secara fisik tetapi juga secara mental. Artinya, ia senang bila kehadirannya bisa berguna bagi masyarakat agar bisa menuju ke kehidupan yang lebih baik.
"Apapun program pemerintah yang sudah digagas dari wali kota kepada pemerintah berkaitan secara langsung, sehingga masyarakat bisa memahami dan bersama-sama mengikuti program pemerintah," tuturnya saat berbincang dengan Wolipop melalui telepon, Rabu (20/4/2016).
Ia melanjutkan, memang seorang manusia tidak terlepas dari pemasalahan. Bahkan karena seorang pemimpin berjenis kelamis wanita, ada beberapa oknuk yang sering memandang rendah. Tetapi menurutnya, apapun yang terjadi padanya sebagai pemimpin harus bisa menjadi tantangan agar bisa lebih tangguh dalam menghadapai masyarakat ke depannya.
"Masyarakat sekarang lebih kritis dan pintar makanya harus banyak belajar. Jadi suka-dukanya banyak, tapi lebih banyak sukanya. Sudah takdir saya bekerja sebagai lurah, kalau tidak kerja dengan senang hati pasti akan jadi beban," kata lurah yang menjabat sejak Agustus 2013 itu.
Pengalaman lain yang sering dihadapi sebagai lurah wanita juga dialami lurah Anjar. Sebagai pemimpin di wilayah Pontap yagn daerahnya termasuk daerah pesisir, ia mengatakan bahwa masyarakatnya perlu diajak berkumpul dan diberikan pembinaan dalam berbagai hal.
"Mulai dari pemahaman mereka, perilaku, cara mereka berbicara dengan orang lain, cara mereka menerima kami sebagai aparat pemerintah juga harus di bina," paparnya saat diwawancarai Wolipop via telepon, Selasa, (19/4/2016). (itn/itn)
Sebut saja lurah Lurah Ratnarahayu Pitriyati yang memimpin Kelurahan Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Bandung dan lurah Junita Anjar Lestari yang menjabat sebagai Lurah Pontap di kelurahan Pontap, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan. Mereka dipercaya untuk memimpin wilayah yang mengepalai ratusan Rukun Tetangga (RT) dan puluhan Rukun Warga (RW).
Demi memajukan wilayahnya masing-masing, berbagai program telah dicanangkan dan dijalankan. Tetapi setiap pekerjaan yang dijalani tentunya tidak sepenuhnya berjalan mulus. Lantas sebagai lurah wanita, adakah suka dan duka yang dialami mereka?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apapun program pemerintah yang sudah digagas dari wali kota kepada pemerintah berkaitan secara langsung, sehingga masyarakat bisa memahami dan bersama-sama mengikuti program pemerintah," tuturnya saat berbincang dengan Wolipop melalui telepon, Rabu (20/4/2016).
Ia melanjutkan, memang seorang manusia tidak terlepas dari pemasalahan. Bahkan karena seorang pemimpin berjenis kelamis wanita, ada beberapa oknuk yang sering memandang rendah. Tetapi menurutnya, apapun yang terjadi padanya sebagai pemimpin harus bisa menjadi tantangan agar bisa lebih tangguh dalam menghadapai masyarakat ke depannya.
"Masyarakat sekarang lebih kritis dan pintar makanya harus banyak belajar. Jadi suka-dukanya banyak, tapi lebih banyak sukanya. Sudah takdir saya bekerja sebagai lurah, kalau tidak kerja dengan senang hati pasti akan jadi beban," kata lurah yang menjabat sejak Agustus 2013 itu.
Pengalaman lain yang sering dihadapi sebagai lurah wanita juga dialami lurah Anjar. Sebagai pemimpin di wilayah Pontap yagn daerahnya termasuk daerah pesisir, ia mengatakan bahwa masyarakatnya perlu diajak berkumpul dan diberikan pembinaan dalam berbagai hal.
"Mulai dari pemahaman mereka, perilaku, cara mereka berbicara dengan orang lain, cara mereka menerima kami sebagai aparat pemerintah juga harus di bina," paparnya saat diwawancarai Wolipop via telepon, Selasa, (19/4/2016). (itn/itn)
Home & Living
Suka Dekor Natal Klasik? Snow Globe Kereta Christmas Music Box Ini Wajib Kamu Lirik
Home & Living
3 Pilihan Hampers Natal yang Praktis untuk Rayakan Momen Bersama Orang Terkasih
Home & Living
Carramica Hampers Xmas Pine Florette: Hadiah Natal yang Bikin Sesuatu Jadi Spesial!
Home & Living
Dekorasi Natal Simple tapi Estetik? Ini 3 Item yang Wajib Kamu Punya Biar Rumah Auto Meriah!
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
7 Keuntungan Menjadi Perawat Home Care Dibanding Perawat Rumah Sakit
Mengenal Manfaat Lanyard Id Card dan Rekomendasi Tempat Memesannya
Motivasi Kerja Mulai Pudar? Bangkitkan Lagi dengan 5 Langkah Ini
Mooryati Soedibyo, Pionir Jamu dan Kosmetik Tradisional di Indonesia
Petinju Wanita Nangis Setelah Dipukul 278 Kali, Netizen Salut Semangatnya
Most Popular
1
Bikin Haru! Kisah Perjuangan Anak Dampingi Ibu Lawan Kanker Payudara
2
8 Potret Tampan Kim Woo Bin, Sembuh dari Kanker Kini Nikahi Shin Min Ah
3
Busana Kantor Ahn Eun Jin di 'Dynamite Kiss' Picu Kritik, Dinilai Tak Sopan
4
Rayakan Hari Ibu, Morinaga Ajak Bunda & Anak Nyanyi Bersama
5
Cristiano Ronaldo Flexing Tubuh Kekar, Tak Pakai Baju Usai Sauna
MOST COMMENTED











































