Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Jalani 'Nikah Kilat', Wanita Ini Raup Rp 656 Juta Dalam 3 Bulan

Vina Oktiani - wolipop
Kamis, 05 Des 2024 18:32 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi Pernikahan.
Ilustrasi pernikahan. Foto: Teksomolika/Freepik
Jakarta -

Sejumlah perusahaan biro jodoh di barat daya Tiongkok diperiksa polisi karena menipu pria lajang dengan meminta uang dalam jumlah besar. Dalam modus ini, beberapa wanita berpura-pura menjadi calon pengantin, bahkan ada yang menghasilkan hingga 300.000 yuan (sekitar Rp 656 juta) dalam beberapa bulan.

Pengadilan di Guiyang, provinsi Guizhou, mengungkapkan bahwa sejak Maret tahun lalu, terdapat 180 laporan penipuan terkait biro jodoh di area Huaguoyuan. Dari jumlah tersebut, pengadilan telah menyelesaikan 50 kasus yang melibatkan biaya jodoh yang sangat besar.

Sebelum polisi bertindak, biro-biro ini menyewa kantor mewah untuk meyakinkan calon klien. Mereka mencari pria lajang dari kota-kota kecil, serta merekrut wanita, kebanyakan janda dengan utang, untuk berpartisipasi dalam skema penipuan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang dijodohkan seringkali langsung menikah hanya beberapa hari setelah bertemu wanita yang diatur oleh biro. Mereka diminta membayar mahar ratusan ribu yuan. Setelah menikah, pengantin wanita kerap kabur, menghilang, atau memaksa perceraian dengan menciptakan konflik.

Melansir South China Morning Post, seorang wanita dilaporkan meraup 300.000 yuan (sekitar Rp 656 juta) dalam tiga bulan dengan melakukan 'pernikahan kilat' berulang kali. Salah satu korban, Liao, menikah dengan wanita yang dikenalkan biro setelah dua hari bertemu, tetapi kemudian istrinya sering meninggalkannya dan meminta rumah serta mobil. Liao kemudian mengetahui bahwa istrinya memiliki lima anak yang dirahasiakan.

ADVERTISEMENT

Saat Liao mencoba meminta pengembalian uang kepada biro di Guiyang, ia baru mengetahui bahwa perusahaan tersebut sudah ditutup akibat penyelidikan polisi. Laporan lain juga menunjukkan bahwa beberapa biro menyembunyikan status pernikahan dan perceraian wanita yang terlibat dalam penipuan.

Setelah tindakan tegas dari pihak berwenang di Guiyang, beberapa biro jodoh diketahui memindahkan operasinya ke provinsi tetangga, seperti Yunnan. Seorang mantan karyawan biro menyebutkan bahwa pasokan klien pria tidak pernah menjadi masalah, karena banyak pria dari seluruh negeri yang tertarik.

(vio/vio)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads