ADVERTISEMENT

Mengenal Baju Pengantin Adat Batak, Khas Karo Hingga Mandailing

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop Rabu, 22 Feb 2023 08:39 WIB
Baju Pengantin Adat Batak Karo. Baju pengantin adat Batak. Foto: Dok. Weddingku
Jakarta -

Baju pengantin adat Batak memiliki ciri khas yang berbeda-beda berdasarkan rumpun suku. Ada tiga busana pengantin yang cukup populer di Indonesia berdasarkan sub etnis mayoritas dalam suku Batak.

Baju pengantin adat Batak Toba, mempunyai ciri dan nilai filosofis berbeda dengan Batak Mandailing dan Batak Karo. Ini keistimewaan dari masing-masing busana, seperti dikutip dari Weddingku.com.

1. Baju Pengantin Adat Batak Toba

Baju Pengantin Adat Batak Toba.Baju Pengantin Adat Batak Toba. Foto: Dok. Weddingku

Baju pengantin wanita Batak Toba umumnya terdiri dari baju kurung warna yang dipadu kain tenun dan dilapis dengan ulos. Adapun ulos yang dikenakan adalah ulos ragihotang atau ragidup.

Seperti dilansir Weddingku.com, ulos ragihotang atau ragidup merupakan lambang kebahagiaan dalam kehidupan pernikahan. Ulos biasanya disampirkan pada bahu kanan.

Baju pengantin Batak Toba memiliki siluet yang simpel namun sarat akan nilai tradisi dan unik. Untuk mempercantik busana, umumnya ditambahkan aksesori seperti bros tiga susun atau peniti ringgit yang disematkan di dada. Pengantin juga memakai kalung dan sortali yang digunakan pada kepala sebagai mahkota.

2. Baju Pengantin Adat Batak Karo

Baju Pengantin Adat Batak Karo.Baju Pengantin Adat Batak Karo. Foto: Dok. Weddingku

Merah menjadi warna yang mendominasi dalam baju pengantin adat Batak Karo. Selain merah, warna yang juga kerap digunakan untuk busana adalah putih dan hitam.

Umumnya pengantin wanita Batak Karo mengenakan kebaya merah, kuning atau keemasan yang dipadukan dengan songket Batubara. Songket kemudian dilapis dengan uis julu-julu dan uis nipes sebatas lutut.

Uis merupakan sejenis kain khas Batak Karo. Kain ini dominan dengan warna merah sebagai ungkapan perayaan cinta yang semarak.

Busana pengantin dipercantik dengan mewahnya kalung tabur berlian serta kalung sertali layang-layang. Pergelangan tangan dan jari-jemari pun tak luput dari indahnya perhiasan bernuansa keemasan.

Pengantin wanita juga mengenakan penutup kepala yang biasa disebut bulang-bulang. Penutup kepala menggunakan uis junjung-junjungan yang memiliki makna kekeluargaan.

3. Baju Pengantin Adat Batak Mandailing

Baju Pengantin Adat Batak Mandailing.Baju Pengantin Adat Batak Mandailing. Foto: Dok. Weddingku

Busana berbentuk baju kurung dari bahan beludru bersulam benang emas, yang dipadankan dengan kain songket Sipirok atau ulos dari Tapanuli Selatan, dilengkapi dua helai selendang atau ulos tonun patani (tenunan petani) yang diselempangkan dari bahu hingga pinggang, menjadi ciri khas baju pengantin adat Batak Mandailing untuk wanita.

Kalung bulan suri yang berbentuk seperti bulan sabit sebagai aksesori di dada berdampingan dengan dua buah keris yang terselip diantara pending bobat atau pending emas. Sementara itu kedua lengan tersemat gelang besar atau puttu daboru dan pada pergelangan tangan dihiasi gelang hisik.

Tak lupa hiasan kepala yang disebut Bulang Batak Mandailing. Bulang memiliki keunikan tersendiri, bak mahkota, namun menjulang tinggi. Biasanya disebut bulang horbo karena terdiri dari tujuh tingkat.

(hst/hst)