Pria di Dubai Ceraikan Istri 15 Menit Setelah Resmi Menikah

Dubai - Baru menikah, pria Dubai ini langsung menceraikan istrinya, 15 menit setelah ijab kabul. Pemicunya karena ketidaksepahaman mempelai pria dengan ayah sang mempelai wanita. Duh!

Gulf News melaporkan, seorang pria menceraikan istrinya 15 menit setelah penandatanganan perjanjian nikah. Alasannya karena sang pria merasa direndahkan oleh ayah mertuanya.

Sebelumnya, mempelai pria yang tak disebutkan namanya itu telah membuat kesepakatan dengan ayah mempelai wanita, untuk memberikan uang sebesar Rp 380 jutaan sebagai syarat pernikahan. Jumlah uang tersebut juga telah disebutkan dalam kontrak.

Menurut kesepakatan tertulis tersebut, sang mempelai pria diharuskan membayar setengah (Rp 190 juta) dari total uang yang dijanjikan, saat ijab kabul dan penandatanganan perjanjian nikah. Sementara sisa uangnya diberikan setelah ijab kabul.

Baca Juga: Selain Aming-Evelyn, Ini 7 Pernikahan Singkat Selebriti Indonesia

Semuanya berjalan lancar saat ijab kabul. Mempelai pria memenuhi janjinya membayar dulu Rp 190 juta di dalam gedung, tempat berlangsungnya ijab kabul.

Masalah timbul ketika ijab kabul selesai dan rombongan pengantin keluar dari gedung. Ayah mempelai wanita meminta menantunya segera melunasi uang yang telah dijanjikan.

Sang ayah mertua pun diminta menunggu, karena sisa Rp 190 juta lagi masih disimpan di dalam mobilnya. Butuh waktu beberapa menit untuk mengambilnya.

Baca Juga: 30% Wanita Sadar Pilih Pria yang Salah Saat Menikah

Namun ayah mertuanya tak sabar dan meminta pria tersebut segera memberikan uang tersebut. Dia juga menyuruh menantunya mengirimkan orang atau kerabat untuk mengambilkan uang di mobil yang berada di tempat parkir.

Atas perilaku ayah mertuanya itu, mempelai pria merasa terhina dan direndahkan. Alhasil, dia ingin pernikahannya segera dihentikan.

"Dia bilang pada ayah mempelai wanita kalau dia tidak mau putrinya menjadi istrinya dan menceraikannya dalam 15 menit setelah tanda tangan perjanjian nikah," kata pengacara yang menangani kasus tersebut. (hst/hst)