IUD Makin Disukai Wanita, Alat Kontrasepsi Paling Aman Tunda Kehamilan
Setelah menikah atau melahirkan anak pertama, tidak sedikit pasangan yang ingin menunda kehamilan. Alasannya tentu berbagai macam, mulai dari belum siap, ingin menabung dulu atau bisa jadi karena sedang terpisah jarak dengan suami. Ketika kehamilan ini harus ditunda, pilihannya jika ingin 'aman' adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi. Apa alat kontrasepsi pilihan Anda?
Penelitian yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat mengungkapan, alat kontrasepsi IUD (intrauterine device) dan implan kini semakin populer. Sejak 2002 hingga 2013, terjadi peningkatan 7,2% dari pemakaian kedua metode pencegah kehamilan tersebut pada wanita berusia 15 sampai 44 tahun, demikian laporan dari Centers for Disease Control and Prevention.
Para peneliti di National Center for Health Statistics (NCHS) meyakini peningkatan popularitas IUD dan implan ini terjadi karena kedua alat kontrasepsi tersebut terbukti ampuh untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan. Bukan hanya itu saja, kini keamanan dari pemakaian kedua benda tersebut juga sudah terbukti lebih baik seiring berjalannya waktu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini setelah para produsen IUD dan implan memperbaiki kualitas produk mereka, alasan keamanan pemakaian IUD tak lagi dipermasalahkan. Seperti dikutip Web MD, implan dan IUD juga sudah terbukti bisa mencegah kehamilan dalam waktu lama (lebih dari lima tahun-red).
"Penelitian ini menunjukkan, semakin banyak wanita memilih IUD dan implan, yang memang pilihan terbaik untuk mencegah kehamilan atau belum siap untuk memulai suatu keluarga," ujar Dr. Deborah Nucatola, direktur senior di Planned Parenthood Federation of America.
Nucatola mengatakan IUD dan implan merupakan alat kontrasepsi yang paling aman untuk wanita. Alat kontrasepsi ini juga bisa digunakan oleh wanita yang sebelumnya belum pernah mengandung. Yang paling membuat wanita menyukai metode ini adalah karena ketika sudah ditaruh di dalam tubuh, pengguna tidak perlu lagi melakukan hal apapun. Kalaupun melakukan sesuatu, itu hanya pada awal di mana wanita harus memeriksakan alat tersebut apakah letaknya masih sesuai atau tidak di tempatnya.
"Begitu IUD atau implan dimasukkan, kita bisa melupakannya saja," kata Nucatola lagi.
Hanya saja wanita tetap perlu melakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan alat tersebut tidak bergeser atau malah lepas. Menurut Nucatola, kekurangan IUD dan implan adalah wanita tidak terlindungi dari penularan penyakit seksual.
Dari laporan riset NCHS diketahui, IUD dan implan menjadi alat kontrasepsi paling populer di kalangan wanita berusia 25 sampai 34 tahun. Sedangkan untuk wanita muda berusia 15-24 tahun, metode pencegah kehamilan ini tidak terlalu difavoritkan. Alat ini juga banyak dipilih wanita yang sudah pernah melahirkan atau memiliki anak pertama dan menunda mengandung anak kedua.
(eny/hst)
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Studi: Rutin Bercinta 2 Kali Seminggu Kurangi Risiko Sakit Jantung pada Pria
Dokter Ungkap Rahasia Agar PD Saat Bercinta: Rawat Area Intim Ini
Tunda Buang Air Kecil Setelah Bercinta Bisa Sebabkan ISK, Mitos atau Fakta?
Alasan Tak Terduga Istri Tolak Ajakan Bercinta Menurut Survei, Suami Perlu Tahu
Dokter Ungkap Posisi Seks Paling Berbahaya, Memicu Cedera Serius
Influencer Berpenampilan Ekstrem Ditemukan Tewas, Dugaan Lompat dari Balkon
Foto Sean Anak Olla Ramlan, Berwajah Blasteran dan Seumuran Tristan Molina
15 Tahun Berlalu, Foto Banjir Keluarga Ini Viral karena Kasur yang Sama
6 Kombinasi Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Digabung











































