Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

30% Pria Tak Percaya Diri dengan Ukuran Mr. Happy, Ini yang Jadi Penyebabnya

wolipop
Selasa, 22 Okt 2013 07:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Thinkstock
Jakarta - Bukan wanita saja yang kerap merasa tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya saat bercinta dengan pasangan. Pria pun demikian, dan salah satu bagian tubuh yang paling dikhawatirkan pria adalah penisnya.

Berdasarkan hasil penelitian, banyak pria yang stres memikirkan ukuran penisnya. Namun yang unik, tingkat kecemasan mereka terhadap bentuk dan ukuran Mr. Happy tidak berhubungan dengan seberapa besar atau kecil.

Para peneliti dari Kings College London melakukan penelitian terhadap 173 pria. Mereka diberikan kuesioner yang menanyakan seperti apa informasi yang mereka ketahui tentang ukuran penis dari lingkungan sekitar. Sebanyak 46 persen pria mengetahui ukuran penisnya berdasarkan pengukuran dari urologis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari seluruh populasi pria yang disurvei, 30 persen menyatakan tidak puas dengan ukuran penisnya. Sementara 35,2 persen pria mengatakan puas. Yang menarik, ternyata bukan hanya besar atau kecil yang membuat pria khawatir dengan ukuran penisnya. Tapi ada yang lebih mendasar dari itu.

"Ada pria dengan penis lebih besar dari rata-rata yang malu dengan ukuran mereka. Ada pula pria yang penisnya lebih kecil dari rata-rata, tapi tidak merasa itu jadi masalah," tulis peneliti dalam The Journal of Sexual Medicine, seperti dikutip dari Women's Health Mag.

Para peneliti menemukan, kekhawatiran pria terhadap bentuk penisnya tidak selalu karena faktor fisik. Tingkat kecemasan juga dipengaruhi oleh kesehatan mental seperti depresi, stres atau kondisi gangguan psikis lainnya.

Rata-rata dari mereka yang tidak percaya diri dengan Mr. Happy mengalami ketakutan tidak bisa memberikan performa yang maksimal saat bercinta dengan pasangan, atau gairah seks pasangannya rendah. Hal itu membuat mereka berpikir bahwa ada sesuatu yang salah dengan penisnya.

Berkomunikasi dengan pasangan tentang kegalauan yang dialami, bisa jadi solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Akar masalah utama lah yang harus diatasi. Bukan mendiskusikan besar-kecilnya ukuran Mr. Happy. Misalnya ketika pria merasa tidak percaya diri karena depresi, harus diketahui apa yang membuatnya seperti itu. Entah itu masalah di kantor, rumah tangga atau hubungan antara suami-istri. Bila perlu, bisa melakukan konseling dengan psikolog.

(hst/rma)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads