Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Brunch Cantik di Kilo Jakarta, Dimanjakan Suasana Asri dan Menu Sehat

Daniel Ngantung - wolipop
Rabu, 25 Jun 2025 17:45 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Kilo Kitchen Jakarta - Hotspot Wolipop
Suasana Kilo Kitchen Jakarta di ASHTA 8. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Jakarta -

Brunch sepertinya sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban Jakarta beberapa tahun terakhir. Merespons antusiasme baru tersebut, makin banyak restoran kelas menengah ke atas Ibu Kota yang menawarkan menu khusus brunch setiap akhir pekan.

Brunch, yang secara etimologi berasal dari penggabungan kata 'breakfast' dan 'lunch', memang berakar dari tradisi barat sehingga tak heran bila hidangan Eropa atau Amerika mendominasi menu yang ditawarkan. Namun, ada pula yang menggabungkan dengan citarasa lokal seperti yang ditemui di Kilo Kitchen Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kilo Kitchen Jakarta - Hotspot WolipopKilo Kitchen Jakarta (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

ADVERTISEMENT

Bagi culinary enthusiast, nama Kilo rasanya sudah sangat akrab di telinga berkat popularitas restoran pertamanya di Bali. Menyusul kesuksesan tersebut, Kilo sempat berekspansi ke negara tetangga, lalu membuka cabang pertama di Jakarta beberapa tahun lalu.

Baru-baru ini, Kilo Kitchen Jakarta menempati lokasi baru yang tak jauh dari tempat lamanya. ASHTA District 8 menjadi 'rumah' barunya yang menawarkan area makan yang lebih luas, akses yang lebih mudah, serta tentunya atmosfer yang berbeda.

Suasana santai Sabtu siang nan cerah menjelang sore membawa kami ke tempat ini. Kilo Kitchen mudah dijangkau jika masuk dari lobi Senopati karena berada tepat di sebelahnya.

Kilo Kitchen JakartaArea dining di Kilo Kitchen Jakarta. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Saat masuk, lorong panjang langsung menyambut dengan nuansa industrial rustic yang menjadi estetika utama restoran ini. Di ujung lorong, terungkaplah area utama dining yang terasa lapang dengan langit-langit tingginya.

Sulit untuk tidak menengadah ke atas lantaran dekorasi yang menyerupai pipa panjang yang meliuk-liuk seperti ular. Materialnya seperti rotan yang tak hanya menyumbangkan kesan artsy tapi sekaligus merayakan kearifan lokal.

Kilo Kitchen Jakarta - Hotspot WolipopKilo Kitchen Jakarta - Hotspot Wolipop Foto: Daniel Ngantung/detikcom

Atmosfer yang intimate tetap terjaga berkat interior kayu bergaya modern. Tanaman hias di berbagai sudut ikut mempermanis dan menambah kesan asri, ditambah cahaya alami yang masuk lewat jendela kaca besar di ketiga sisi bangunan menjaga suasana tetap terkoneksi dengan alam luar.

Beruntung kami tiba 30 menit sebelum pukul 15.00. Lebih dari jam tersebut, menu brunch sudah tak tersedia lagi.

Kilo Kitchen JakartaLamb Tacos. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Untuk membuka sesi brunch singkat kami, pilihan jatuh ke Lamb Tacos sesuai dengan rekomendasi pramusaji. Tidak seperti taco pada umumnya, tortila dihidangkan tanpa dilipat, tapi dibiarkan rata pipih. Isiannya menjadi topping yang terdiri daging domba suwir, berbalut saus salsa jagung, herb creme fraiche, dan cabai jalapeno yang memberikan rasa pedas.

Jangan berharap lebih meski harganya Rp 130.000 karena hanya dua tortila yang dihidangkan. Bayar lebih sedikit, kita bisa mendapatkan salah satu makanan utama, yakni Kilo Benedict. Opsi daging yang kami pilih adalah salmon, dengan saus Truffle Hollandaise.

Kilo Kitchen JakartaKilo Benedict with Salmon (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Salmon yang dihidangkan cukup segar. Sensasi bersantap kian lengkap dengan rasa truffle yang tak mendominasi. Semuanya pun terasa balance.

Hampir semua menu brunch diisi dengan pilihan makanan sehat seperti Avocado Toast, Smoked Ahi Tuna Bowles, dan Acai Bowles. Begitu pula minumannya seperti jus Apple Kale yang memadukan sensasi manis-asam dari buah apel dan sayur kale yang dijuluki supefood itu karena kandungan gizinya. Perut pun kenyang tanpa ada rasa bersalah.

Kilo Kitchen JakartaJus Apple Kale. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Sesi brunch kami ditutup dengan segelas Piccolo yang diracik dengan kopi lokal buatan produsen lokal Six Ounces. Pengalaman brunch di Kilo cukup menyenangkan meski harus merogoh kocek agak dalam. Tempat tongkrongan yang nyaman, apalagi setelah berolahraga di kawasan SCBD saat akhir pekan. Di luar kualitas makanannya, layanan para pramusaji yang atentif memberi nilai lebih.

(dtg/dtg)


Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads