Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Selain No Buy Challenge, Ini 5 Cara Lebih Hemat di 2025

Rahmi Anjani - wolipop
Rabu, 22 Jan 2025 08:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dapat Suami Pelit, Wanita Ini Tak Punya Uang untuk Beli Makanan
Foto: Ilustrasi Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Kondisi ekonomi yang tidak menentu membuat kampanye 'no buy challenge' muncul lagi. Menurut pakar, gerakan' tidak membeli barang' ini dipengaruhi 'balas dendam' selama pandemi. Dilaporkan banyak orang ingin mengembalikan kondisi keuangan mereka setelah berfoya-foya saat tak harus hidup dalam isolasi.

Sejak pergantian tahun 2025, berbagai laporan baik dari dalam maupun luar negeri mengindikasi bahwa tahun ini harga kebutuhan bakal naik sedangkan penghasilan belum tentu. Karena itu, banyak orang mulai menggalakkan 'no buy challenge' dan cara mengurangi pengeluaran lain. Berikut lima tips hemat yang bisa kamu lakukan di 2025.

1. Mulai kurangi satu per satu

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara paling mudah untuk menghemat adalah dengan mengurangi satu barang atau jasa yang tidak terlalu dibutuhkan. Jika mencoba mengubah semuanya sekaligus, kemungkinan kamu akan kesulitan memulai atau mempertahankannya. Mulailah dari langkah sederhana, seperti dengan mengurangi satu jenis pengeluaran dan kemudian perlahan tambahkan pengurangan lainnya. Contohnya, coba kurangi membeli minuman kopi. Setelah berhasil selama tiga minggu, kamu bisa menambah pengurangan lainnya.

"Dengan pengelolaan keuangan yang tepat, masyarakat Indonesia dapat lebih bijak mengelola pengeluaran dan juga berhemat. Kuncinya adalah mengevaluasi kebiasaan spending Anda dan mengubah kebiasaan tersebut secara bertahap namun konsisten. Langkah-langkah ini akan membawa Anda menuju kebiasaan spending yang lebih terkendali," ungkap Elian Ciptono Head of Southeast Asia Expansion dan Country Manager Wise di Indonesia dalam rilis yang diterima Wolipop.

ADVERTISEMENT

2. Pantau kenaikan harga

Jika ingin lebih hemat, kini sebelum membuat belanja bulanan, pantau dahulu fluktuasi harga barang-barang kebutuhan pokok untuk mengetahui mana yang bisa dikurangi atau diganti. Selain itu, lakukan evaluasi pengeluaran sehari-hari.

Kenaikan harga tentu akan berdampak pada budget keseluruhan dalam jangka panjang karena itu, penting untuk membandingkan harga di berbagai toko atau situs belanja. Kamu mungkin tidak perlu mengurangi pengeluaran tersebut bila menemukan alternatif yang lebih murah.

3. Perbarui budget

Coba tinjau kembali daftar belanja yang selama ini jadi patokan membeli kebutuhan sehari-hari. Tentukan kembali apa yang masuk dalam kategori "penting" berdasarkan fungsi atau pantauan kenaikan harga. Perhatikan hal-hal apa saja yang menjadi pengeluaran terbesar dan pertimbangkan apa mungkin tetap bisa beraktivitas dengan nyaman tanpa barang tersebut. Dengan strategi ini, kamu bisa mengontrol pengeluaran tanpa merasa tertekan.

4. Jangan remehkan biaya administrasi

Selama ini kamu mungkin tidak pernah mempertimbangkan biaya administrasi transfer atau top-up. Padahal dampaknya bisa signifikan jika dilakukan terus-menerus. Untuk lebih efisien, lakukan transaksi dalam jumlah besar atau gunakan platform dengan biaya administrasi yang rendah. Untuk transaksi internasional, perhatikan pula biaya mark-up pada kurs. Pilih platform remitansi dengan nilai kurs tengah dan biaya yang rendah.

5. Terapkan efisiensi belanja

Kamu bisa lebih hemat dengan belajar lebih efisien saat membeli barang. Coba pertimbangkan untuk berbelanja secara grosir untuk barang-barang yang tidak mudah rusak seperti makanan kaleng, kebutuhan mandi, dan lainnya. Apalagi jika kam

(ami/ami)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads