Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kenapa Jerawat Muncul di Leher? Ini Penyebab dan Cara Menghilangkannya

Arina Yulistara - wolipop
Rabu, 19 Nov 2025 08:34 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Jerawat di Leher
Jerawat di Leher.
Jakarta -

Merasa nyeri dengan jerawat di leher? Mari pahami penyebab jerawat di leher agar tepat cara mengatasinya.

Jerawat di leher sering kali membuatmu merasa tidak nyaman karena munculnya benjolan kecil yang terasa nyeri dan sulit dijangkau. Kondisi ini bisa dialami siapa saja, baik remaja maupun orang dewasa, dan biasanya disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat.

Meski sering dianggap sepele, jerawat di leher bisa menjadi tanda bahwa ada faktor tertentu yang memicu iritasi kulit atau kebiasaan kurang tepat dalam merawat area leher. Beberapa faktor umum penyebab jerawat di leher, antara lain keringat yang menumpuk, penggunaan produk perawatan terlalu berat, gesekan pakaian, hingga fluktuasi hormon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lingkungan yang lembap serta jarangnya membersihkan leher setelah beraktivitas juga dapat memperburuk kondisi kulit. Itulah mengapa memahami penyebab jerawat di leher sangat penting agar perawatan yang dilakukan tepat sasaran.

Jerawat di leher umumnya bisa diatasi dengan perawatan sederhana di rumah menggunakan produk yang tepat. Namun bila kondisi jerawat makin parah atau berlangsung lebih dari beberapa minggu, sebaiknya segera konsultasi ke dokter atau dermatolog.

ADVERTISEMENT

Mengutip Medical News Today, mari simak deretan penyebab jerawat di leher dan cara mengatasinya secara efektif.

Penyebab Jerawat di Leher yang Paling Umum

1. Pori-pori Tersumbat

Penyebab jerawat di leher yang paling sering adalah pori-pori yang tersumbat oleh minyak, sel kulit mati, dan kotoran. Area leher, terutama bagian belakang, lebih mudah berkeringat dan jarang dibersihkan secara menyeluruh sehingga risiko penyumbatan menjadi lebih tinggi.

Sisa sabun, shampo, dan produk rambut pun dapat mengendap di kulit leher yang dapat memicu komedo hingga jerawat meradang.

2. Iritasi Akibat Gesekan

Gesekan dari kerah baju, tas, tali helm, bra strap, hingga rambut yang kotor bisa memicu iritasi dan peradangan. Kondisi ini disebut acne mechanica, yaitu jenis jerawat yang timbul akibat tekanan atau gesekan berulang. Iritasi semacam ini membuat kulit lebih rentan tersumbat dan terinfeksi bakteri penyebab jerawat.

3. Perubahan Hormon

Fluktuasi hormon saat pubertas, menstruasi, stres, atau kurang tidur dapat meningkatkan produksi minyak. Minyak berlebih ini akhirnya memicu penyumbatan pori dan munculnya jerawat di leher. Hormon juga memperburuk inflamasi sehingga jerawat menjadi lebih merah dan bengkak.

Penyebab Jerawat di Leher

Penyebab Jerawat di Leher

Foto: Getty Images/Olga Shefer

4. Produk Perawatan yang Menyumbat Pori

Lotion tebal, sunscreen berminyak, makeup dengan bahan komedogenik, hingga produk rambut berpewangi kuat bisa memblokir pori-pori leher. Selain itu, sampo dan sabun dengan bahan kimia keras atau pewangi sintetis dapat menyebabkan iritasi kemudian menjadi penyebab munculnya jerawat.

5. Keringat yang Tidak Dibersihkan

Salah satu penyebab jerawat di leher yang sering diabaikan adalah keringat dibiarkan terlalu lama menempel. Keringat bercampur debu dan minyak menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri berkembang sehingga memicu jerawat.

Area leher juga sering tertutup pakaian sehingga mudah lembap. Pada akhirnya bisa membuat jerawat lebih mudah muncul.

6. Teknik Mencukur yang Salah

Pisau cukur tumpul, tidak memakai krim cukur, atau mencukur melawan arah tumbuh rambut dapat melukai kulit dan menyebabkan jerawat atau razor bumps. Kurangnya eksfoliasi setelah bercukur juga membuat sel kulit mati menumpuk di folikel rambut.

7. Alergi atau Iritasi dari Aksesori

Kalung dari logam palsu, strap masker, atau aksesoris plastik dapat menyebabkan reaksi alergi yang disebut contact dermatitis. Kondisi ini dapat berkembang menjadi jerawat di leher bila kulit meradang dan bakteri masuk ke pori-pori.

Cara Mengatasi Jerawat di Leher yang Efektif

Jerawat di Leher

Foto: Getty Images/Olga Shefer

1. Bersihkan Leher Dua Kali Sehari

Gunakan sabun lembut, bebas pewangi, dan air hangat. Membersihkan leher secara rutin membantu mengangkat kotoran, minyak, dan residu produk rambut yang menempel.

Setelah berkeringat atau berolahraga, pastikan area leher langsung dibersihkan untuk mencegah bakteri berkembang.

2. Gunakan Kompres Hangat

Kompres hangat selama 10 sampai 15 menit bermanfaat untuk membuka pori dan membantu mengeluarkan kotoran. Cara ini juga mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan jerawat.

3. Hindari Memencet Jerawat

Memencet jerawat dapat memperburuk peradangan, menyebarkan bakteri, hingga menyebabkan bekas luka permanen. Dermatolog sangat tidak merekomendasikan kebiasaan ini.

4. Longgarkan Pakaian dan Aksesori

Hindari kerah ketat, bahan sintetis, atau strap yang menekan leher. Pilih pakaian berbahan katun yang lembut dan menyerap keringat agar kulit tidak mudah iritasi.

Cara Mengatasi Jerawat di Leher

Jerawat di Leher

Foto: Getty Images/Olga Shefer

5. Gunakan Obat Jerawat OTC

Beberapa bahan aktif yang efektif untuk jerawat leher antara lain:

Salicylic acid - membersihkan pori dan mengurangi inflamasi
Benzoyl peroxide - membunuh bakteri penyebab jerawat
AHA (glycolic, lactic acid) - mengangkat sel kulit mati
Retinoid (adapalene) - mencegah penyumbatan pori
Niacinamide - menenangkan kulit
Sulfur - sifat antibakteri ringan

Gunakan tipis dan merata pada kulit leher. Pastikan mencuci tangan setelah pemakaian.

6. Gunakan Minyak Esensial Herbal

Minyak esensial seperti tea tree oil, lavender oil, rosehip oil, atau sandalwood oil dikenal memiliki sifat antimikroba. Gunakan yang sudah diencerkan agar tidak menyebabkan iritasi.

Jika jerawat di leher tidak membaik, dokter kulit dapat meresepkan:
antibiotik oral, isotretinoin, obat pengatur hormon, chemical peeling, microdermabrasion, phototherapy, hingga laser kulit.

Perawatan tersebut ditujukan untuk jerawat kistik atau kronis yang sulit hilang. Jika jerawat membandel atau semakin parah, konsultasi ke dokter menjadi langkah terbaik untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads