Gen Z Terobsesi Skincare Anti-Aging, Dokter Kulit Peringatkan Dampak Buruknya
Kini semakin banyak anak muda yang rajin merawat kulit untuk mencegah penuaan, bahkan di usia yang terbilang remaja. Tak sedikit Gen Z yang mulai memakai produk anti-aging terlalu dini, bahkan sebelum kulit mereka membutuhkannya.
Fenomena ini tak lepas dari pengaruh 'skinfleuncer' atau influencer kecantikan yang setiap hari mempromosikan produk baru di media sosial. Sebuah survei dari Skin Health Alliance menemukan bahwa 71% responden akan membeli produk yang direkomendasikan oleh influencer favorit mereka.
Namun di balik antusiasme para Gen Z merawat kulit, ada kekhawatiran di kalangan pakar kulit. Dr. Suzan Obagi, Chief Medical Director di Obagi Medical, menjelaskan bahwa obsesi Gen Z terhadap kulit awet muda bisa berdampak buruk jika dilakukan tanpa pemahaman yang tepat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka tidak ingin menua seperti ibu atau nenek mereka - itu jadi semacam kebanggaan," ujar Dr. Suzan, seperti dikutip dari The Mirror.
"Mereka benar-benar terobsesi dengan konsep pre-juvenation," tambahnya.
Menurutnya, konsep pre-juvenation (merawat kulit sebelum tanda-tanda penuaan muncul) sebenarnya baik. Namun, banyak anak muda justru berlebihan merawat kulit dan memakai terlalu banyak produk aktif yang tidak sesuai dengan kebutuhan kulit mereka.
"Saya senang ketika anak muda mulai merawat kulit sejak dini, tapi mereka perlu tahu cara yang benar," tuturnya.
Dr. Suzan menegaskan bahwa rutinitas skincare tidak perlu rumit. Justru, semakin banyak langkah dalam perawatan kulit, semakin besar risiko kerusakan kulit.
"Terlalu banyak orang yang meniru rutinitas enam hingga sepuluh langkah dari internet. Terutama pasien muda - mereka tidak memerlukannya," katanya.
Lantas, seperti apa rutinitas skincare ideal untuk usia muda?
Menurut Dr. Suzan, perawatan kulit seharusnya sederhana namun konsisten. Setelah usia 18 tahun, kulit secara alami masih menghasilkan banyak kolagen dan elastin, jadi cukup fokus pada produk dasar.
"Kulit muda sudah memproduksi kolagen dan elastin. Yang kamu butuhkan hanyalah antioksidan yang baik, pelembap bila diperlukan, dan tentu saja sunscreen. Di malam hari, gunakan kembali antioksidan dan retinoid," terangnya.
Rangkaian sederhana ini, menurutnya, sudah cukup untuk menjaga kulit tetap sehat tanpa harus membebaninya dengan banyak produk.
Meski khawatir dengan tren penggunaan skincare berlebihan, Dr. Suzan melihat sisi positif dari kebiasaan ini. Anak muda kini lebih sadar pentingnya merawat diri sejak dini.
"Saya senang karena mereka ingin menua dengan anggun, bukan drastis," tutupnya.
(hst/hst)
Hobbies & Activities
Ulasan 3 Tas Pinggang Lari: Solusi Bawa HP Anti Guncang & Tahan Air
Elektronik & Gadget
Vlogger Wajib Punya! 3 Lampu Portabel Mini Ini Taklukan Pencahayaan Buruk
Home & Living
Solusi Ruang Sempit: 3 Meja Lipat Terbaik untuk Kerja dan Belajar
Hobbies & Activities
3 Rekomendasi Jaket Anti UV untuk Wanita yang Aktif & Stylish
9 Trik Makeup Simpel untuk Wajah Awet Muda di Usia 40 Tahun ke Atas
6 Skincare yang Mengandung Benzoil Peroksida untuk Jerawat
Viral Verificator
Cerita di Balik Viral Jasa Rias Rp 35 Ribu di Konser Blackpink, Diserbu Blink
Ruhee Diary Raih Penghargaan 'Best Brow Product' dari The Highlighter Malaysia
5 Tanda Tubuh Kekurangan Kolagen yang Terlihat di Kulit Wajah
Kisah Wanita Dinikahi Mahasiswa Arab, Ternyata Datang dari Keluarga Kaya Raya
Cristiano Ronaldo Melamar Georgina Rodriguez dengan Cara yang Tidak Romantis
Misteri Kematian Influencer Ditemukan Tewas di Bathtub, Diduga Dibunuh
Intip Gaya Kompak 7 Artis Cantik dan Anaknya, bak Bareng Bestie











































