Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Fakta dan Mitos Penggunaan Antiseptik untuk Mengobati Jerawat

Kiki Oktaviani - wolipop
Kamis, 30 Okt 2025 10:15 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi Bahaya Skincare Mengandung Merkuri
Ilustrasi Foto: Getty Images/LightFieldStudios
Jakarta -

Metode memakai antiseptik untuk mengatasi jerawat sempat viral di media sosial. Banyak yang mengklaim cara ini ampuh, tapi apakah benar efektif secara medis? Sebelum mencobanya, sebaiknya pahami dulu mitos dan faktanya.

Apa Itu Antiseptik dan Apa Bedanya dengan Obat Jerawat?

Antiseptik adalah zat kimia yang berfungsi membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri, virus, dan jamur di kulit atau jaringan hidup. Biasanya digunakan untuk membersihkan luka dan mencegah infeksi.

Sedangkan jerawat muncul karena penyumbatan pori, produksi minyak berlebih, dan pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Karena itu, banyak orang mengira antiseptik dapat membantu mengatasi jerawat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ilustrasi bekas jerawat atau skincareIlustrasi Foto: Getty Images/iStockphoto/metamorworks

Mitos dan Fakta Penggunaan Antiseptik untuk Jerawat

  • Mitos: Antiseptik Bisa Menghilangkan Jerawat dengan Cepat
    Fakta: Antiseptik memang mampu membunuh bakteri penyebab jerawat, tetapi tidak mengatasi faktor utama seperti minyak berlebih dan pori-pori tersumbat. Efeknya hanya sementara dan tidak menyembuhkan jerawat secara tuntas. Antiseptik bisa membantu, tapi bukan solusi cepat untuk menghilangkan jerawat.
  • Mitos: Semua Jenis Antiseptik Aman untuk Wajah
    Fakta: Tidak semua antiseptik cocok untuk kulit wajah. Produk berbasis alkohol atau yodium seperti povidone iodine dapat menyebabkan kulit kering, iritasi, atau perih jika digunakan berlebihan. Kulit wajah memiliki lapisan pelindung alami yang mudah rusak jika terkena bahan keras. Antiseptik bisa digunakan namun hanya dalam kadar rendah dan hindari pemakaian setiap hari.
  • Mitos: Antiseptik Lebih Baik dari Skincare Khusus Jerawat
    Fakta: Produk antiseptik dibuat untuk keperluan medis, bukan perawatan kulit. Untuk jerawat, lebih aman menggunakan skincare dengan bahan aktif seperti benzoyl peroxide, asam salisilat, atau retinoid. Kesimpulannya adalah produk khusus jerawat jauh lebih efektif dan aman dibanding antiseptik murni.
  • Mitos: Semakin Sering Dipakai, Hasilnya Semakin Cepat
    Fakta: Terlalu sering menggunakan antiseptik justru memperparah jerawat. Kulit yang kering akibat antiseptik akan memproduksi lebih banyak minyak, memicu jerawat baru. Selain itu, bisa muncul resistensi bakteri, yaitu kondisi ketika bakteri menjadi kebal terhadap antiseptik.
    Baiknya, hanya gunakan antiseptik hanya ketika jerawat pecah atau meradang ringan.
  • Mitos: Antiseptik Aman Dipakai Setiap Hari
    Fakta: Antiseptik tidak disarankan untuk pemakaian harian.Kandungan kimianya bisa mengganggu keseimbangan flora normal kulit dan menyebabkan iritasi jangka panjang.Gunakan antiseptik hanya saat dibutuhkan, bukan bagian dari rutinitas skincare.

Kapan Sebaiknya Menggunakan Antiseptik untuk Jerawat?

Menurut dr. Yessica Tania, aesthetic expert dan kreator konten kesehatan, antiseptik bisa digunakan saat jerawat pecah atau terinfeksi ringan.

"Salah satu penyebab jerawat adalah inflamasi akibat bakteri. Jadi hal inilah yang bisa diatasi oleh antiseptik," jelasnya kepada detikHealth.

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan, penggunaan antiseptik aman bila dalam kadar tepat, seperti povidone iodine 10% yang ditotolkan langsung pada jerawat meradang. Namun, ia menegaskan antiseptik bukan pengganti produk skincare berjerawat.

(kik/kik)


Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads