×
Ad

Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Berdasarkan Jenisnya, Ringan hingga Parah

Shandrina Shira - wolipop
Selasa, 28 Okt 2025 10:15 WIB
Halaman ke 1 dari 3
Cara menghilangkan bekas jerawat. Foto: Getty Images/VLG
Jakarta -

Jerawat menjadi salah satu masalah kulit yang dialami banyak orang. Baik jerawat maupun bekasnya sering kali menurunkan rasa percaya diri. Bekas jerawat muncul karena jaringan kulit baru tidak mampu memproduksi kolagen sebagaimana kulit asli. Kondisi ini dapat berbeda-beda tergantung pada jenis jerawat yang dialami. Pada jerawat ringan, biasanya hanya muncul komedo, sedangkan jerawat tingkat sedang hingga parah dapat menimbulkan benjolan merah berisi nanah.

Bekas jerawat pun bervariasi, mulai dari perubahan warna kulit hingga terbentuknya cekungan pada permukaan kulit. Meskipun penggunaan skincare dapat membantu memudarkan bekas jerawat, jenis tertentu membutuhkan waktu lama dan memerlukan perawatan tambahan.


Berikut beberapa jenis bekas jerawat dan cara menanganinya:

1. Bekas Luka Atrofi

Bekas luka atrofi berbentuk cekungan pada kulit yang muncul setelah jerawat sembuh, biasanya karena jaringan kulit di bawahnya rusak. Jenis ini sering disebabkan oleh jerawat kistik yang parah, tetapi bisa juga muncul akibat jenis jerawat lain. Bentuk dan kedalamannya berbeda pada setiap orang.


Dikutip dari healthline, ada tiga tipe utama bekas luka atrofi:


• Boxcar: Cekungan berbentuk kotak, biasanya disebabkan oleh jerawat yang menyebar luas atau cacar air.

• Ice Pick: Bekas luka kecil dan sempit yang tampak seperti tusukan jarum, umumnya terlihat di area pipi.

• Rolling: Bekas luka bergelombang dengan kedalaman tidak merata sehingga membuat permukaan kulit tampak tidak rata.

Perawatan Bekas Luka Atrofi

Perawatan bekas luka atrofi umumnya dilakukan secara bertahap. Langkah pertama adalah memperbaiki tekstur kulit agar lebih halus dan rata, kemudian dilanjutkan dengan mengurangi perubahan warna pada area bekas jerawat.

Jenis bekas jerawat ini cenderung sulit diatasi hanya dengan perawatan rumahan karena sifatnya yang menimbulkan cekungan pada kulit. Oleh karena itu, perawatan di klinik dermatologi biasanya lebih disarankan, dengan berbagai metode yang disesuaikan dengan kondisi kulit masing-masing. Beberapa perawatan yang umum direkomendasikan antara lain:

• Chemical peeling, menggunakan asam glikolat atau salisilat untuk mengangkat sel kulit mati.
• Terapi laser, memanfaatkan cahaya berenergi tinggi untuk mengangkat lapisan kulit luar sekaligus merangsang pembentukan kolagen di lapisan dalam.
• Microneedling, yaitu teknik membuat luka kecil di permukaan kulit menggunakan jarum halus. Proses penyembuhan alami kulit akan memicu produksi kolagen baru yang membantu meratakan permukaan bekas luka.

Selain itu, terdapat juga metode lain seperti punch excision, punch grafting, subcision, filler, dermabrasi, hingga TCA Cross, tergantung pada tingkat keparahan dan jenis bekas luka.

Setelah tahap perbaikan tekstur selesai, perawatan biasanya dilanjutkan dengan fokus pada pengurangan perubahan warna kulit, seperti chemical peeling lanjutan, terapi laser tambahan, hingga penggunaan tabir surya setiap hari untuk mencegah noda semakin gelap. Jika ingin melakukan perawatan di klinik, diskusikan terlebih dahulu dengan dokter kulit agar hasilnya aman dan optimal.

Untuk perawatan di rumah, dapat menggunakan retinoid topikal, karena bahan ini membantu merangsang pembentukan kolagen dan meratakan warna kulit. Namun, hindari melakukan chemical peeling sendiri di rumah tanpa pengawasan dokter, karena dapat menimbulkan iritasi atau memperparah kondisi kulit.




Simak Video "Video Ini 23 Produk Skincare Berbahaya! Picu Kanker-Ginjal Rusak"

(eny/eny)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork