Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Jamie Lee Curtis Sebut Tren Operasi Plastik 'Bentuk Genosida Terhadap Wanita'

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Selasa, 29 Jul 2025 18:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Jamie Lee Curtis arrives at the 78th Annual Golden Globe Awards at the Beverly Hilton in Beverly Hills, CA on Sunday, February 28, 2021.
Jamie Lee Curtis di Penghargaan Golden Globe ke-78 di Beverly Hilton di Beverly Hills, CA pada 2021. Foto: Image Group LA/HFPA Photographer
Jakarta -

Aktris Jamie Lee Curtis mengkritisi tren operasi plastik yang kini banyak dilakukan selebriti maupun kalangan awam. Dia menyebut prosedur bedah untuk mengubah tampilan fisik sebagai bentuk 'genosida terhadap generasi perempuan'.

Bintang film 'Freakier Friday' ini menyentil keras normalisasi tindakan mengubah penampilan lewat bahan kimia, prosedur bedah, dan filler, yang menurutnya telah menyebabkan 'kerusakan besar-besaran pada wajah perempuan' baik secara fisik maupun identitas.

"Menurut saya, kita telah menghapus satu atau dua generasi wajah alami manusia," ujar Curtis seperti dikutip dari The Guardian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia melihat fenomena yang didorong oleh industri kosmetik dan estetika modern ini sebagai tekanan sosial yang sistematis dan sangat merusak. Wanita 66 tahun ini juga menyoroti bagaimana standar kecantikan yang didorong oleh teknologi, seperti filter media sosial dan AI, memperparah fenomena ini.

"Sekarang, wajah hasil filter adalah yang diidamkan semua orang. Padahal begitu kita membandingkan wajah asli dengan versi filter, mudah sekali berpikir: 'Oh, yang ini terlihat lebih bagus.' Tapi bagus menurut siapa? Yang 'bagus' itu palsu," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Curtis mengaku prihatin dengan banyaknya figur publik yang menjadi simbol tren operasi plastik dan mempopulerkan standar kecantikan tidak realistis. Namun dia menolak menyebut nama.

Dia juga menilai praktik mengubah wajah secara ekstrem bukan sekadar gaya hidup, tapi bentuk ketidakpuasan kolektif yang dibentuk sistem.

"Terlalu banyak contohnya-saya tidak akan menyebut siapa pun. Tapi belakangan ini, media benar-benar dipenuhi oleh orang-orang seperti itu," tukasnya.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads