Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Tren Kecantikan 'Mar-a-Lago Face' yang Populer di Amerika, Apa Itu?

Vina Oktiani - wolipop
Minggu, 20 Jul 2025 21:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Lauren Sanchez attends The Metropolitan Museum of Arts Costume Institute benefit gala celebrating the opening of the Sleeping Beauties: Reawakening Fashion exhibition on Monday, May 6, 2024, in New York. (Photo by Evan Agostini/Invision/AP)
Foto: Evan Agostini/Invision/AP
Jakarta -

Di kalangan sosialita dan wanita terkenal Amerika, ada tren kecantikan baru yang sedang jadi sorotan. Tren ini disebut Mar-a-Lago Face, diambil dari nama resor mewah milik Donald Trump di Florida, yang menjadi tempat berkumpulnya para tokoh elite. Penampilan tersebut menggambarkan wajah yang terlihat 'sempurna' berkat operasi plastik dan perawatan kosmetik, tapi sering kali tampak kaku dan tidak natural.

Melansir Independent.co.uk, tren kecantikan itu semakin menarik perhatian setelah acara pelantikan Donald Trump, ketika Melania Trump, Kristi Noem, dan Lauren Sanchez terlihat memiliki gaya wajah yang mirip. Mereka tampil dengan hidung mungil, bibir tebal, tulang pipi tinggi, dan senyum panjang, ciri khas yang cukup mencolok.

Menurut Dr. Faryan Jalalabadi, ahli bedah plastik dari Beverly Hills, Mar-a-Lago Face memiliki tanda-tanda yang mudah dikenali. Di antaranya, operasi hidung yang membuat hidung tampak kecil, bibir yang diperbesar dengan filler, serta pipi bervolume akibat suntikan yang berlebihan. Tak jarang, wajah mereka juga terlihat kaku karena otot wajah terhambat, sehingga ekspresi menjadi terbatas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melania Trump watches as President-elect Donald Trump participates in a wreath laying ceremony at the Tomb of the Unknown Solider at Arlington National Cemetery, Sunday, Jan. 19, 2025, in Arlington, Va. (AP Photo/Evan Vucci)Melania Trump. (AP Photo/Evan Vucci) Foto: AP/Evan Vucci

Menurut konsultan kecantikan Melinda Anna Farina, lingkungan sosial berperan besar dalam kehadiran tren tersebut.

"Kalau semua orang di komunitasmu tampil dengan gaya tertentu, ada rasa ingin ikut agar tidak ketinggalan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Tekanan sosial ini membuat banyak orang melakukan perawatan yang sama, meskipun hasilnya tidak selalu sesuai harapan. Bagi figur publik, tekanan untuk selalu tampil segar dan awet muda juga menjadi alasan utama. Politisi, istri pengusaha kaya, atau selebriti sering mendapat sorotan berlebih soal penampilan. Tidak seperti pria, penampilan wanita di depan publik lebih sering dikritik, sehingga banyak yang memilih prosedur cepat seperti filler atau facelift agar terlihat sempurna.

Namun, tren tersebut juga menuai kritik. Terlalu banyak prosedur bisa membuat wajah terlihat bengkak, tidak alami, bahkan mempercepat penuaan. Dalam beberapa kasus, hasil operasi yang kurang tepat memicu efek seperti 'senyum Joker' atau mata yang tertarik berlebihan, yang justru membuat penampilan tidak natural.

Dr. Jalalabadi menegaskan bahwa perawatan kecantikan sebenarnya bisa dilakukan dengan cara yang lebih wajar.

"Terlalu banyak perawatan justru bisa membuat wajah terlihat aneh. Padahal, ada cara yang lebih alami dan manusiawi untuk merawat penampilan," terangnya.

Meski begitu, ia mengingatkan bahwa setiap orang berhak memilih penampilan yang mereka inginkan.

(vio/vio)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads