Ini yang Terjadi pada Tubuh Kalau Terlalu Banyak Makan Gula
Tanpa disadari, gula ada di hampir semua makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Mulai dari minuman kekinian, saus salad, hingga camilan.
Konsumsi makanan manis memang bisa bikin mood naik, apalagi saat stres atau mengerjakan banyak tugas. Tapi jika dikonsumsi berlebihan, gula bisa jadi silent enemy untuk tubuh. Tidak hanya membuat gigi rusak atau berat badan naik, tapi juga memengaruhi kesehatan dari dalam, termasuk kadar energi, suasana hati, bahkan kondisi kulit.
Buat kamu yang masih muda dan aktif, mungkin belum terasa dampaknya sekarang. Tapi tubuh menyimpan 'memori' dari kebiasaan makan kita sejak dini. Konsumsi gula yang tinggi dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko berbagai masalah serius seperti diabetes tipe 2, gangguan metabolik, hingga jerawat yang susah hilang meski sudah ganti skincare berkali-kali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi, sangat penting untuk mulai memerhatikan asupan gula kamu. Menurut panduan dari Kementerian Kesehatan, konsumsi gula sebaiknya tidak melebihi 50 gram, atau setara 4 sendok makan per hari.
Berikut ini dampak yang terjadi dengan tubuh kamu jika makan gula terlalu banyak.
1. Menyebabkan Gula Darah Turun-Naik Secara Drastis
Tubuh kita membutuhkan karbohidrat, dan gula adalah karbohidrat dalam bentuk paling sederhana. Namun, terlalu banyak karbohidrat sederhana dapat meningkatkan kadar gula darah, yang menyebabkan lonjakan dan penurunan drastis.
Jika kadar gula darah kamu terlalu rendah, bisa mengalami gejala-gejala yang tidak nyaman seperti mual, kelelahan, gemetar, atau detak jantung cepat.
2. Memicu Kelebihan Berat Badan
Gula mengandung karbohidrat yang cepat dicerna namun hanya menawarkan sedikit nutrisi lain, sehingga kurang mengenyangkan. Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan juga dapat menurunkan hormon penekan nafsu makan dan meningkatkan kadar hormon pemicu rasa lapar.
Hal ini mungkin menjadi alasan mengapa mengonsumsi terlalu banyak gula sangat erat kaitannya dengan kenaikan berat badan. Penelitian dari tahun 2019, seperti dikutip dari Shape, mengaitkan konsumsi gula berlebih dengan tingkat obesitas yang lebih tinggi.
3. Menyebabkan Gigi Berlubang
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gula adalah faktor utama dalam makanan yang menyebabkan gigi berlubang. Alasannya, gula menjadi sumber makanan bagi bakteri berbahaya yang menghasilkan asam.
Asam ini pada akhirnya mendemineralisasi enamel dan dentin, jaringan yang membentuk sebagian besar gigi. Menyikat gigi dengan benar dapat membantu menghilangkan bakteri ini, tetapi untuk menjaga kesehatan gigi lebih baik, batasi konsumsi gula tambahan seminimal mungkin.
4. Memicu Inflamasi
Gula telah lama dikenal sebagai makanan pemicu peradangan atau inflamasi. Menurut sebuah studi tahun 2022 yang diterbitkan dalam jurnal National Library of Medicine, gula dalam makanan dapat memicu bahkan memperparah terjadinya peradangan, terutama jika dikombinasikan dengan makanan olahan.
Perlu dicatat bahwa peradangan merupakan penyebab mendasar dari banyak masalah kesehatan, seperti penyakit autoimun dan radang usus. Maka dari itu sebaiknya kendalikan konsumsi gula sebisa mungkin.
5. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Semua peradangan yang berkaitan dengan gula dapat menimbulkan beberapa dampak yang cukup serius. Selain dikaitkan dengan penyakit-penyakit yang umum, penyakit jantung juga berkaitan dengan peradangan.
Menurut Harvard Health, gula merupakan salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan jantung. Sebuah studi Harvard tahun 2014 menemukan bahwa semakin banyak kalori yang dikonsumsi seseorang dari gula, semakin besar risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.
6. Menyebabkan Masalah Kulit
Mengonsumsi makanan manis dalam jumlah banyak setiap hari dapat berdampak pada kesehatan kulit. Gula berpotensi menyebabkan penuaan dini, sama buruknya dengan paparan sinar matahari.
Michele Chevalley Hedge, ahli nutrisi dari Sydney, Australia mengatakan bahwa terlalu banyak mengonsumsi gula akan membentuk molekul-molekul yang bisa merusak sel tubuh.
Molekul berbahaya ini disebut advanced glycation end products (AGEs); merusak kolagen dan elastin --komponen penting yang menjaga kulit tetap muda dan kenyal. AGEs juga bisa mengurangi kadar antioksidan dalam tubuh.
(hst/hst)
Home & Living
Suka Dekor Natal Klasik? Snow Globe Kereta Christmas Music Box Ini Wajib Kamu Lirik
Home & Living
3 Pilihan Hampers Natal yang Praktis untuk Rayakan Momen Bersama Orang Terkasih
Home & Living
Carramica Hampers Xmas Pine Florette: Hadiah Natal yang Bikin Sesuatu Jadi Spesial!
Home & Living
Dekorasi Natal Simple tapi Estetik? Ini 3 Item yang Wajib Kamu Punya Biar Rumah Auto Meriah!
Semua Bunda Dirayakan
7 Skincare Terbaik yang Cocok untuk Jadi Kado Hari Ibu
Kourtney Kardashian Setop Suntik Botox, Supaya 'Mata Batin' Tak Tertutup
6 Skincare untuk Kulit Berjerawat dan Berminyak dari Brand Lokal
Bali Fashion Trend 2025 Digelar, Ragam Karya Desainer Lokal-Internasional
Berawal dari Filter Medsos, Wanita Ini Oplas Wajah dan Berakhir Menyesal
Bikin Haru! Kisah Perjuangan Anak Dampingi Ibu Lawan Kanker Payudara
8 Potret Tampan Kim Woo Bin, Sembuh dari Kanker Kini Nikahi Shin Min Ah
Busana Kantor Ahn Eun Jin di 'Dynamite Kiss' Picu Kritik, Dinilai Tak Sopan
Rayakan Hari Ibu, Morinaga Ajak Bunda & Anak Nyanyi Bersama











































