Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

7 Mitos dan Fakta Seputar Skincare, Benarkah Retinol Bikin Kulit Menipis?

Arina Yulistara - wolipop
Senin, 23 Sep 2024 14:45 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Skin Care Concept. Beautiful Millennial Woman Applying Face Serum Near Mirror, Happy Young Female Standing In Bathroom, Making Daily Skincare Routine At Home, Selective Focus On Reflection
Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio.
Jakarta -

Suka khawatir dengan berbagai mitos skincare yang sering kamu dengar? Ini dia berbagai mitos dan fakta seputar skincare.

Perawatan kulit atau skincare telah menjadi bagian penting dalam rutinitas banyak orang. Namun di tengah popularitasnya, beredar banyak mitos yang sering kali menyesatkan.

Mitos tentang skincare seringkali menyesatkan dan dapat menyebabkan masalah kulit yang lebih serius. Dengan memahami fakta-fakta yang benar, kamu dapat memilih produk skincare yang tepat dan merawat kulit dengan baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk membantumu merawat kulit dengan cara yang benar, berikut deretan mitos dan fakta seputar skincare yang perlu kamu ketahui:

1. Mitos: Retinol membuat kulit semakin tipis

ADVERTISEMENT

Ini merupakan salah satu mitos seputar skincare paling umum. Faktanya, retinol tidak membuat kulitmu semakin tipis.

"Retinol, suatu bentuk vitamin A, digunakan dalam banyak produk perawatan kulit karena dapat merangsang produksi kolagen, mengurangi garis-garis halus dan kerutan. Mitos bahwa retinol membuat kulit 'lebih tipis' didasarkan pada fakta kalai retinol mengelupas stratum korneum atas dan mempercepat pembaruan sel. Hal ini dapat menyebabkan kulit tampak lebih tipis untuk sementara, terutama jika teriritasi atau kering saat kamu pertama kali menggunakan retinol. Namun penelitian telah menunjukkan bahwa kulit justru menjadi lebih tebal setelah menggunakan retinol," jelas Anne Gurtler, dokter kulit Munich's Clinic and Polyclinic untuk Dermatology and Allergology di Ludwig Maximilians University, dilansir dari Forbes.

2. Mitos: Mandi setiap hari buruk bagi kulit

Mitos seputar skincare lainnya adalah mandi terlalu sering tidak baik untuk kulitmu. Ini hanya mitos.

"Orang dengan kulit yang sangat kering dan neurodermatitis sebaiknya tidak menggunakan sabun biasa saat mandi tapi gunakan yang disebut syndets atau minyak mandi agar tidak menyebabkan kerusakan tambahan pada lapisan kulit," kata Gurtler.

3. Mitos: Pakai sunscreen bikin kamu kekurangan vitamin D

Ilustrasi sunscreen

Foto: Getty Images/panaya chittaratlert

Gurtler mengatakan bahwa penggunaan tabir surya memang mengganggu kemampuan kulit untuk memproduksi vitamin D melalui sinar matahari. Namun sebenarnya hal itu bukanlah masalah. Jadi, pakai sunscreen setiap hari bikin kamu kekurangan vitamin D adalah mitos.

"Banyak orang dewasa mengalami kekurangan vitamin D yang tidak disebabkan oleh penggunaan sunscreen pada wajah tapi karena menghabiskan sebagian besar waktu mereka di dalam ruangan. Jika mengalami kekurangan vitamin D, konsumsilah suplemen dan tetaplah melindungi kulit dengan SPF," saran Gurtler.

4. Mitos: Cokelat bisa menyebabkan jerawat

Penjelasan soal ngidam makan cokelat

Foto: Getty Images/iStockphoto

Sebenarnya memang mitos namun ada menurut studi klinis terkini, cokelat dapat menyebabkan jerawat. Meski demikian, studi tersebut dianggap kontroversial.

"Data itu kontroversial dan studi intervensi lebih lanjut yang lebih besar diperlukan untuk menjawab pertanyaan ini secara meyakinkan. Seperti halnya makanan lain, jika secara subjektif menyebabkan memburuknya penampilan kulit, konsumsinya harus diminimalkan. Jika tidak demikian halnya, tidak ada yang salah dengan menikmatinya secara moderat," ujar Gurtler.

5. Mitos: Pasta gigi bisa mengobati jerawat

Woman hands squeezing toothpaste on bamboo. Wearing pink knitted sweater

Foto: iStock

Itu mitos!

"Pasta dapat memiliki efek mengeringkan dan zinc yang terkandung dalam beberapa pasta gigi dapat bersifat antiradang tapi bahan-bahan lain seperti fluor atau mentol bisa semakin mengiritasi kulit yang meradang dan bahkan memperburuk warna kulit. Lebih baik berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan perawatan yang tepat," papar Gurtler.

6. Mitos: Minum banyak air putih bermanfaat untuk kulit

Young Asian woman drinking pure water with ice from glass. Female drinking from a glass of water. Health care concept

Foto: Getty Images/iStockphoto/amenic181

Faktanya, tidak ada bukti bahwa minum lebih banyak air bermanfaat bagi kulit. Meskipun minum lebih banyak air dapat bermanfaat bagi kondisi kesehatan lainnya, air tidak secara otomatis diserap oleh kulitmu saat meminumnya.

Air menghidrasi sel-sel tubuh saat diserap oleh aliran darah dan disaring oleh ginjal. Ini membantu menghidrasi tubuh secara keseluruhan.

"Cara terbaik untuk menjaga kulit tetap terhidrasi dengan menghindari udara kering (atau menggunakan pelembap) dan menggunakan pembersih yang lembut," saran Dr. Howard Sobel, dokter kulit dan ahli bedah kulit di Lenox Hill Hospital, New York.

7. Mitos: Tidak cuci muka menyebabkan jerawat

Ilustrasi jerawat-wardah

Foto: shutterstock

Tahukah kamu kalau ini hanya mitos seputar skincare? Faktanya, tidak mencuci muka tak membuat wajahmu langsung berjerawat.

"Kebersihan tidak berperan dalam perkembangan jerawat. Jerawat melibatkan produksi minyak, bakteri, pori-pori tersumbat, dan peradangan, dengan hormon serta stres memainkan peran penting dan pola makan bagi sebagian orang. Tidak mencuci muka tentu saja tidak menyebabkan jerawat," kata Dr. Peterson Pierre, dokter kulit sekaligus pendiri Pierre Skin Care Institute di Westlake Village, California.

Dengan mengetahui mitos dan fakta seputar skincare, kamu bisa merawat kulit dengan lebih baik serta mendapatkan hasil maksimal dari skincare rutinmu. Jangan mudah percaya pada informasi yang beredar tanpa melakukan riset lebih lanjut.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads