5 Bahan Skincare Aneh Viral, Toner dari Cairan Infus Hingga Urine untuk Jerawat

Kehadiran media sosial membuat berbagai informasi mudah didapat, termasuk seputar kecantikan. Sayangnya, tidak semua informasi berdasarkan fakta maupun bukti ilmiah.

Media sosial seperti Instagram, YouTube dan TikTok memuat banyak konten tentang perawatan kecantikan dengan bahan-bahan aneh yang diklaim efektif. Padahal, bahan tersebut belum teruji khasiatnya secara klinis.

Ini bahan skincare aneh yang sempat viral di media sosial, dari cairan infus sebagai toner hingga masker dari air susu ibu (ASI).

1. Cairan Infus Jadi Toner

Ilustrasi infus. Foto: Thinkstock

Baru-baru ini viral tren skincare menjadikan cairan infus sebagai toner wajah. Beberapa penggunanya mengklaim cairan tersebut bisa membuat kulit wajah menjadi lebih glowing serta menghilangkan iritasi maupun jerawat.

Menanggapi tren kecantikan yang tengah viral tersebut, beberapa dokter turut buka suara memberikan penjelasan. Salah satunya dokter estetika, Kamila Jaidi.

Dia tidak menyarankan cairan infus berisi Ringer Laktat (RL) dijadikan toner karena kandungan Ph-nya tidak mendekati Ph kulit. Menurut dokter Kamila, jika ingin menjadikan cairan infus sebagai toner wajah, maka sebaiknya pilih cairan NaCl. Cairan tersebut memang biasa digunakan untuk membersihkan luka.

2. Pakai Urine untuk Mengempeskan Jerawat

Ilustrasi Urine. Foto: Getty Images/iStockphoto/bluecinema

Pada 2021, seorang YouTuber asal Filipina mengunggah konten yang mengklaim bahwa memakai urine sendiri ampun untuk mengempeskan jerawat meradang.

Wanita dengan nama akun Crazy Thess itu mengaplikasikan urinenya sendiri yang diletakkan di area-area wajah berjerawat. Sejumlah komentar menghujatnya dan mengatakan jorok.

Menurut medis, air seni tidak disarankan digunakan pada jerawat. Seperti dikutip The Sun, Dr. Carol Cooper mengatakan bahwa tren perawatan seperti ini sebaiknya segera dihilangkan.

"Urine sering dijadikan sebagai pengobatan populer di negara Timur, tetapi tidak ada bukti bisa menyembuhkan jerawat," ucap Dr. Carol.

Urine memang mengandung urea yang bisa bekerja mengelupaskan kulit dan dapat menghilangkan rasa gatal. Tapi tidak cukup signifikan jika dipakai sebagai perawatan kecantikan.

3. Darah Haid untuk Masker Wajah, Diklaim Auto Glowing

Riley Ayn, selebgram yang pakai darah menstruasi untuk masker wajah. Foto: TikTok

Selebgram Riley Ayn pernah membuat heboh dengan mengklaim bahwa maskeran dengan darah haid bisa membuat wajah lebih berkilau sehat.

Masker wajah menggunakan darah menstruasi memang bukan hal baru. Banyak wanita mengaku mendapat manfaat kecantikan dari 'tamu' bulanannya.

Cara Riley memanfaatkan darah haid sebagai masker wajah pun menuai perdebatan. Banyak wanita yang terkejut dan jijik tapi tak sedikit pula tertarik ingin mencoba. Meski tampaknya tak berbahaya, metode yang terinspirasi perawatan PRP ini tidak disarankan ahli kecantikan.

"Aku tidak menyarankan hal ini. Teknik ini sebenarnya bisa dibuktikan secara medis tapi ingat tidak ada bukti sains atau klinis yang mengatakan memakai darah ke wajah bisa bermanfaat untuk kecantikan," kata Cigdem Kemal Yilmaz, seorang ahli kimia, seperti dilansir Daily Star.

4. Makan Plasenta Bayi untuk Kecantikan

Chrissy Teigen makan Plasenta. Foto: Istimewa

Tren ibu makan plasenta bayi yang baru dilahirkan sempat ramai diperbincangkan beberapa tahun lalu. Dipercaya memiliki banyak manfaat, plasenta bayi diolah menjadi makanan. Bentuk olahannya macam-macam, ada yang dimasak, ada juga yang dibuat menjadi minuman segar.

Plasenta yang menjadi sumber makanan bayi saat masih dalam kandungan dipercaya memiliki banyak manfaat. Beberapa yang melakukan hal ini mengatakan mereka juga terinspirasi dari binatang yang sering memakan plasenta bayinya usai melahirkan.

Kandungan zat besi dan vitamin B dalam plasenta diharapkan bisa membantu menurunkan risiko depresi pasca melahirkan serta baik untuk kecantikan kulit.

5. Masker Wajah dari ASI

Ilustrasi ASI perah Foto: Getty Images/iStockphoto/MonthiraYodtiwong

Sejumlah selebgram dan artis memakai masker terbuat dari ASI demi kecantikan kulit. Tren ini berawal karena anggapan bahwa ASI memiliki banyak kandungan nutrisi bagi bayi, sehingga diharapkan baik juga untuk kulit.

Masker dari ASI dipercaya berkhasiat sebagai anti-inflamasi, merangsang produksi bakteri baik di kulit hingga membantu regenerasi kulit. Sejumlah klinik kecantikan di luar negeri bahkan sudah ada yang menawarkan jasa facial dengan ASI.

Seperti dikutip dari situs Preen, pakar kulit Tanya Perez-Chua menjelaskan bahwa cairan ASI yang dioleskan di permukaan kulit tidak bisa diandalkan sebagai skincare. Dia mengungkapkan bahwa nutrisi dalam ASI terbukti hanya bekerja saat tertelan dan belum ada bukti ilmiah tentang efektivitas penyerapan ASI ke kulit.

"Protein bioaktif dalam ASI memberikan perlindungan dari serangan mikroba dan perlindungan kekebalan, membantu fungsi pencernaan, membantu perkembangan usus dan berfungsi sebagai pembawa nutrisi lain saat tertelan. Tak satupun dari manfaat tersebut terjadi saat kamu menerapkannya pada kulit," jelasnya.