Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Bertahun-tahun Pakai Kuku Gel, Jari Wanita Ini Infeksi Hingga Sulit Digerakkan

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Rabu, 10 Mei 2023 15:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Closeup of nicely manicured female fingernails. One hand is placed on top of other, both on a white towel. Very nice french manicure with transparent nail paint. Blurry beige background. Copy space.
Ilustrasi manikur. Foto: iStock
Jakarta -

Manikur biasa dilakukan wanita untuk mempercantik kuku. Tapi pemakaian berlebihan justru bisa melukai bahkan merusak kuku. Seperti yang terjadi pada wanita ini.

Lisa Dewey, asal Inggris, bertahun-tahun menghias kukunya dengan kuku gel tanpa masalah apa pun. Sampai baru-baru ini ketika dia mengalami nyeri dan pembengkakan parah, dan kuku-kukunya mulai copot.

Sakit hebat pertama kali dirasakannya pada Februari 2023. Kala itu dia mendapati kukunya yang baru dimanikur jadi bengkak dan cat kuku mulai terkelupas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya takut akan kehilangan semua jari saya," kata wanita 36 tahun tersebut, seperti dikutip dari New York Post.

Lisa lalu memeriksakan diri ke dokter dan didiagnosa kukunya mengalami infeksi bakteri. Dokter pun memberi resep krim steroid dan antibiotik untuk mengobati infeksi pada kukunya.

ADVERTISEMENT
Lisa Dewey mengalami infeksi setelah pakai kuku gel bertahun-tahun.Lisa Dewey mengalami infeksi setelah pakai kuku gel bertahun-tahun. Foto: Dok. Lisa Dewey

Setelah rutin memakai salep dan obat, tanda-tanda infeksi dan rasa sakit perlahan menghilang dan kukunya mulai kembali normal. Ibu dua anak ini pun kembali perawatan manikur dan memasang kuku palsu dari akrilik.

Beberapa hari setelahnya, hal mengerikan terjadi pada Lisa. Kuku-kukunya mulai mengelupas dan kulitnya seperti 'kertas robek' dari jari-jarinya. Kondisi tersebut membuatnya sangat kesakitan sehingga dia nyaris tidak bisa menggerakkan tangannya.

Tak lama kemudian kukunya berubah menjadi ungu. Rasa sakitnya pun makin hebat sehingga Lisa kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari seperti memandikan anak, memegang pulpen, cuci piring bahkan memasang sabuk pengaman.

Lisa mulai curiga kalau kondisi yang dialaminya itu diakibatkan alergi terhadap produk kuku. Sejak saat itu dia menghindari semua produk manikur sambil menunggu kuku-kukunya membaik.

Kasus alergi terhadap kuku akrilik dan kuku gel meningkat di Inggris baru-baru ini. Banyak dokter kulit mendapati fenomena alergi ini hampir setiap minggunya.

Seperti dilaporkan BBC, bahan kimia metakrilat yang digunakan dalam manikur kuku akrilik dan gel diketahui memicu alergi kontak. Bahan kimia tersebut dapat menyebabkan ruam yang parah dan gatal di bagian tubuh mana pun, membuat sumber reaksi sulit untuk didiagnosis. Bahkan dalam beberapa kasus, pasien melaporkan kuku mereka lepas atau copot.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads