Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Ini Tester Kosmetik di Toko yang Berisiko Menularkan Bakteri

Hestianingsih - wolipop
Selasa, 07 Nov 2017 13:48 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Belum lama ini, seorang wanita asal California mengklaim terkena herpes setelah mencoba sampel lipstik di Sephora. Ia pun menuntut ganti rugi ke retailer kosmetik dan kecantikan asal Prancis itu.

Peristiwa yang terjadi di 2015 dan baru dibawa ke pengadilan akhir Oktober 2017 itu bisa jadi sebuah peringatan, bahwa para wanita harus berhati-hati saat mencoba sampel produk di toko kosmetik. Seorang pengajar ilmu biomedis juga angkat bicara soal kasus ini.

Amreen Bashir, pengajar Ilmu Biomedis di Aston University, menjelaskan kalau faktor penyebab Herpes memang kerap ditemukan pada produk kosmetik. Menurut Amreen, tak hanya Herpes, penularan bakteri lewat pemakaian kosmetik yang bergantian bahkan bisa meningkatkan risiko kebutaan.
Ini Tester Kosmetik di Toko yang Berisiko Menularkan BakteriFoto: dok. Beauty Blender

"Produk-produk kosmetik mengandung bahan pengawet yang bisa memperlambat pertumbuhan mikroba, tapi bisa saja terkontaminasi kalau orang memakai aplikator atau jari yang tidak bersih saat memakai produk tersebut, atau jika produk itu disimpan dengan tidak benar," jelas Amreen dalam tulisannya 'The Conversation Bashir', seperti dikutip dari Daily Mail.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amreen pun menyebutkan alat-alat kosmetik apa saja yang berisiko tinggi menularkan bakteri dan menyebabkan penyakit. Apa saja?

Pertama, spons dan kuas makeup. Amreen menjelaskan, spons dan kuas sering kali dibasahi air terlebih dahulu untuk memudahkan pengaplikasian makeup seperti foundation, concealer atau eyeshadow. Hal itu menyebabkan spons dan kuas jadi lembap dan berisiko jadi sarang bakteri.
Ini Tester Kosmetik di Toko yang Berisiko Menularkan BakteriFoto: ist

"Lingkungan (yang lembap) ini berpotensi meningkatkan pertumbuhan bakteri," kata Amreen.

Alat kosmetik lainnya yang berisiko adalah maskara. Bergantian memakai maskara bisa menyebabkan 'pink eye'. Amreen menjelaskan, pink eye merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi mata yang iritasi akibat bakteri.

Gejala pink eye umumnya ditandai dengan mata kemerahan, keluarnya kotoran mata yang berlebihan, bahkan kebutaan yang tidak dapat disembuhkan.

"Saya kenal banyak teman yang mengalami pink eye setelah memakai maskara bergantian atau maskara yang lama tersimpan di tas kosmetiknya," tutur Amreen.
Ini Tester Kosmetik di Toko yang Berisiko Menularkan BakteriFoto: Thinkstock

Untuk menghindari terkena penyakit akibat penularan bakteri dari kosmetik, Amreen menyarankan untuk menghindari pakai kosmetik bergantian, terutama kosmetik yang ada di toko dan digunakan banyak orang. Jika harus mencoba sampel produk di toko, sebaiknya Anda membawa spons atau kuas sendiri.

Saat akan mencoba lipstik, bersihkan terlebih dahulu permukaannya dengan tisu. Meskipun tidak dapat menjamin produk tersebut benar-benar sudah bersih dari bakteri, setidaknya bisa mengurangi risiko tertular Herpes atau penyakit kulit lainnya. Agar lebih aman lagi, sebaiknya cukup coba di punggung tangan saja. (hst/hst)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads