Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Jasmin, Wanita Barbie Pertama di Dunia yang Hampir Seluruh Tubuhnya Lumpuh

Eny Kartikawati - wolipop
Rabu, 27 Apr 2016 15:03 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Mirror
Jakarta - Ketika melihat sosok wanita di kursi roda ini, dia terlihat benar-benar seperti Barbie. Rambutnya pirang, bajunya bak putri, dan memakai high heels. Nyatanya wanita itu  adalah manusia sungguhan. Dia adalah Jasmin Britney yang dikenal sebagai wanita Barbie lumpuh pertama di dunia.

Jasmin divonis menderita quadriplegic atau mengalami kelumpuhan di hampir seluruh tubuhnya. Mulai dari bawah dagu hingga kaki, tidak ada anggota tubuh yang dapat digerakkanan.

Sakit tersebut bukan bawaan sejak lahir. Dia mengalaminya saat usianya sembilan tahun. Ketika itu pada satu hari, Jasmin mengalami musibah kecelakaan. Dia tertabrak mobil saat hendak menyebrang jalan.

"Aku ingat jelas hari itu, 7 Maret 1998. Aku sangat senang karena baru mendapat uang jajan dan ingin membeli permen lolipop Spice Girls. Aku ngefans Spice Girls. Toko yang menjual permen sebenarnya dekat dari rumah, tapi aku harus menyebrang jalan, saat itulah kecelakaan terjadi. Kepalaku tertabrak mobil dan aku 'terbang' sejauh 23 meter" kenangnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita asal Finlandia ini langsung dilarikan ke rumah sakit. Dia tidak sadarkan diri selama 12 jam. Dan saat dia akhirnya bangun, dokter mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui apakah ada kerusakan atau tidak di otaknya. Karena kepalanya terluka, dokter pun hanya mengajukan pertanyaan yang bisa dijawab dengan ya atau tidak, tanpa menggerakan kepala. Dia hanya diminta mengedipkan matanya dua kali untuk jawaban ya, dan satu kali untuk tidak.

Setelah pemeriksaan itu, semua orang mengira Jasmin baik-baik saja. Namun setelah beberapa hari, mereka sadar bahwa Jasmin tidak bisa menggerakan tubuhnya dan bernafas.

Dari hasil pemeriksaan MRI diketahui, dia mengalami kelumpuhan dari lehernya hingga ke kaki. Tulang belakangnya juga terluka dan tidak bisa diobati.

Jasmin kecil saat itu harus menerima kenyataan dia tidak akan bisa hidup seperti dulu lagi. Agar bisa tetap hidup, dia pun harus bergantung pada mesin. Di masa sulit itu, kedua saudara kandungnya kerap membacakan cerita dongeng untuknya saat mereka datang berkunjung.

Dukungan dari keluarga itulah yang membuatnya semakin bersemangat untuk menjalani hidup. "Aku tahu suatu hari nanti aku akan membantu orang lain yang terluka sepertiku. Demi kedua orangtua dan keluargaku juga aku harus kuat. Dan aku mendapatkan inspirasi untuk menjadi kuat dari cerita-cerita dongeng, Barbie, Cinderella, dan kisah lainnya," tutur wanita 26 tahun itu.

Dengan bantuan mesin dan perlatan medis, Jasmin akhirnya keluar dari rumah sakit. Agar tetap bisa bernafas, sebuah alat dipasang di tenggorokannya.

Kehidupannya pun pasca kembali ke rumah berubah drastis. Dia tidak bisa melakukan banyak hal sendirian.  Seorang asisten bernama Henriikka membantunya menjalani hari-harinya terutama saat dia harus sekolah.

"Dia yang membantuku melakukan semuanya. Dia yang mendandani wajah dan rambutku. Butuh waktu 45 menit untuk kami bersiap-siap sebelum ke sekolah," ujar Jasmin.

Jasmin berdandan karena setelah mengalami kelumpuhan, dia tidak lagi merasa dirinya menarik. Dia menjadi tidak percaya diri. Namun dia kemudian berpikir lagi, tidak seharusnya kelumpuhan yang dialaminya ini membuatnya jadi tidak merasa cantik.

Jasmin kemudian menjadikan Barbie sebagai inspirasinya dalam kecantikan. Dibantu Henriikka, dia berdandan seperti boneka dengan rambut pirang itu. Ada seorang stylist yang kerap datang ke rumah untuk menata rambutnya agar pirang sempurna seperti Barbie.

Putri dari seorang pengusaha kontruksi ini mengaku dia sebenarnya kurang puas karena tidak bisa berdandan atau menata rambut sendiri. "Sangat membuat frustasi karena aku tidak pernah bisa menjadi orang yang memakai eye shadow atau bulu mata sendiri, selalu dibantu orang lain. Tapi dengan ada orang yang membantuku berdandan dan menata rambut itu membuatku bahagia karena aku jadi merasakan yang bagian tubuhku hanya bisa merasakan sentuhan," ucapnya panjang lebar.

Dengan menjadikan Barbie, Britney Spears dan Kim Kardashian sebagai inspirasinya, Jasmin bisa mendapatkan kepercayaan dirinya lagi. Dia juga bisa mengembangkan penampilan yang akhirnya menjadi ciri khasnya.

"Sangat Barbie. Aku tidak pernah berdandan natural. Aku tidak pernah meninggalkan rumah tanpa penampilan sempurna seperti Barbie," katanya.

Meskipun tidak bisa berjalan, Jasmin mengaku tetap suka memakai high heels. Dia mengoleksi berbagai high heels. Dan yang menjadi favoritnya adalah merek Christian Louboutin.
Kehadiran internet juga memudahkan Jasmin dalam mewujudkan hasratnya berpenampilan seperti Barbie. Dia bisa belanja online sendiri berbagai perlengkapan makeup, perhiasan, busana dan lain-lain.

Jasmin menjadi populer setelah dia kerap mengunggah foto penampilannya di media sosial. Ratusan pengguna media sosial memberikan likes pada fotonya. Email yang bertanya tentang penampilannya juga banyak berdatangan.

"Semua itu menginspirasiku untuk melanjutkan ini," pungkasnya. (eny/hst)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads