Berawal dari Filter Medsos, Wanita Ini Oplas Wajah dan Berakhir Menyesal
Di era media sosial, banyak orang tanpa sadar sering membandingkan penampilannya dengan versi 'sempurna' seperti saat menggunakan filter di kamera ponsel. Filter wajah yang awalnya hanya untuk hiburan, perlahan bisa memengaruhi cara seseorang menilai dirinya sendiri. Hal inilah yang dialami seorang wanita bernama Aspen Brook hingga membawanya pada keputusan operasi kosmetik yang kini ia sesali.
Melansir Hindustan Times, Aspen membagikan pengalamannya melalui akun Instagram pada 26 Agustus. Dalam unggahan tersebut, ia menampilkan video kondisi wajah sebelum dan sesudah operasi.
Pada cuplikan awal, wajah Aspen terlihat normal dan kencang. Namun setelah prosedur dilakukan, wajahnya tampak membengkak cukup parah. Ia menuliskan keterangan, "Momen ketika kamu sadar telah membuat kesalahan besar."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam penjelasannya, Aspen mengaku mulai menggunakan filter Instagram dan Snapchat sejak usia 13 tahun. Tanpa ia sadari, kebiasaan tersebut perlahan membentuk persepsi dirinya sendiri.
Saat berusia 20 tahun, ia meyakini bahwa dirinya memiliki dagu berlipat, meski faktanya tidak demikian. Keyakinan itulah yang mendorongnya menjalani operasi untuk memperbaiki sesuatu yang sebenarnya tidak perlu diperbaiki.
Aspen menyadari bahwa filter media sosial telah mengubah cara pandangnya tentang kecantikan. Ia tidak lagi melihat kenyataan di cermin, melainkan fokus pada kekurangan yang diciptakan oleh filter.
Saat menonton kembali video lama dirinya, ia merasa sedih karena menyadari bahwa operasi bukan solusi. Yang ia butuhkan saat itu adalah penerimaan diri dan pemulihan mental.
Pengalaman pahit tersebut terasa semakin membekas setelah Aspen menjadi seorang ibu. Ia mengaku kini jauh lebih waspada terhadap dampak media sosial, terutama untuk putrinya. Aspen tidak ingin anaknya tumbuh dengan perasaan harus mengubah diri demi memenuhi standar kecantikan palsu. Ia berharap sang anak bisa tumbuh dengan keyakinan bahwa dirinya sudah cantik dan berharga apa adanya.
Dalam unggahan lain pada 28 Agustus, Aspen juga kembali menceritakan perjuangannya melawan body dan face dysmorphia. Ia sempat berpikir bahwa setelah operasi, ia akan merasa lebih cantik dan bahagia. Namun kenyataannya, perasaan itu tidak pernah datang. Justru muncul dorongan untuk terus mencari kekurangan lain dan mempertimbangkan operasi tambahan.
Aspen mengakui saat itu ia tidak menyadari betapa tidak sehat pola pikir tersebut. Kisah Aspen pun menjadi pengingat penting bahwa standar kecantikan di media sosial bisa berdampak serius pada kesehatan mental dan keputusan hidup seseorang.
(vio/vio)
Home & Living
Bikin Natal Lebih Ceria, Lampu Hias Ini Cocok Jadi Dekorasi Natalmu!
Home & Living
Rekomendasi 3 Hampers Natal Eksklusif yang Siap Bikin Momen Kamu Makin Spesial!
Home & Living
Rekomendasi 3 Dekorasi Natal Simple tapi Bikin Rumah Auto Hangat!
Health & Beauty
Skincare Set Ini Layak Jadi Hadiah Natal untuk Orang Terdekatmu
Bali Fashion Trend 2025 Digelar, Ragam Karya Desainer Lokal-Internasional
Aeris Beaute Hadirkan Hampers Kuas Eksklusif untuk Kado Natal 2025
Tren Perawatan Rambut Ala Skincare, Dove Rilis Scalp Care Atasi Kerontokan
Terungkap Isi Koper Jesse Lingard Saat Tinggalkan Korea, Penuh Skincare
Selena Gomez Tanggapi Komentar Pedas soal 'Kumis' di Wajahnya
Potret Aktris Riley Keough yang Disebut Ibu dari Anak Ketiga John Travolta
Kaleidoskop 2025
10 Gaya Ikonik Kate Middleton di 2025, Dinobatkan Sebagai Influencer Abadi
Foto: Denny Wirawan Angkat Spirit Sumba dalam Koleksi 'Bumi Sabana'
Victoria Beckham Ungkap Panggilan Barunya Setelah Suami Dapat Gelar Kehormatan











































