Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Pengobatan Jerawat Modern

Facial Hilangkan Jerawat dengan Dipencet, Masih Bolehkah Dilakukan?

Intan Kemala Sari - wolipop
Jumat, 16 Okt 2015 13:47 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Thinkstock
Jakarta -

Facial menjadi salah satu perawatan wajah untuk menghilangkan jerawat beserta komedo. Biasanya, para terapis memencet atau menusuk jerawat agar 'isi' di dalamnya keluar. Banyak yang mengatakan, cara seperti ini terasa sakit sehingga tidak semua wanita menggemari perawatan ini. Lalu apakah facial dengan cara konvensional ini masih disarankan?

Dipaparkan oleh dr. Ika Ayu Windynari, SpKK, ia tidak menyarankan lagi facial dengan cara tradisional. Dikhawatirkan, facial dengan pemencetan jerawat itu akan menimbulkan luka.

"Saya sih sudah tidak menyarankan lagi ya. Kalaupun jerawatnya hilang tapi nanti akhirnya meninggalkan bekas, atau malah kulit wajahnya tidak rata dan jadi bolong. Kalau sudah seperti itu nanti perawatannya berbeda lagi," tutur wanita yang akrab disapa Ika ini saat dihubungi Wolipop, Selasa, (13/10/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika wajah sudah bolong dan permukaannya tidak merata, perawatan yang dilakukan adalah dengan menggunakan jarum. Wajah memang 'sengaja' dirusak dengan jarum dengan harapan kulit yang tumbuh akan lebih rata. Bahkan, jika ada kasus yang sulit ditangani, operasi menjadi satu-satunya cara yang dilakukan.

Lebih lanjut dokter lulusan ilmu spesialis kulit dan kelamin Universitas Indonesia ini mengatakan, banyak banyak pasiennya yang sudah berpindah haluan menggunakan perawatan jerawat modern menggunakan teknologi cahaya yang diubah menjadi panas. Cara ini lebih aman untuk digunakan meski hasilnya tidak bisa instan. Diperlukan minimal enam kali perawatan agar jerawat benar-benar hilang tanpa bekas.

Berbeda dengan dr. Ika, dr. Fitria Amalia Umar, Sp.KK, M.Kes mengatakan facial konvensional masih boleh dilakukan, asalkan dengan cara yang baik dan higienis. "Jadi kalau peralatannya dijamin higienis dan cara penekanannya benar, itu masih saya sarankan," ujar dr. Fitria saat berbincang dengan Wolipop di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Menurutnya, facial dalam kondisi wajah meradang dan ditekan berlebihan justru membuat jerawat semakin masuk ke dalam. Jika hal itu terjadi, dapat menyebabkan scar atau bekas jerawat terlihat lebih nyata dan kulit menjadi hitam.

Secara keseluruhan, dr. Fitria masih membolehkan untuk melakukan facial dengan cara tradisional, yakni melakukan penekanan pada daerah yang berjerawat asalkan tidak terlalu 'kasar' dalam melakukannya. Pilih jerawat yang memang sudah 'matang' dan siap dipencet.

"Kalau belum apa-apa sudah dipencet nanti makin dalam peradangannya. Sebaiknya perhatikan juga cara merawat wajah setelah facial, pakai sabun wajah yang ada antiseptiknya dan kebersihan tetap harus dijaga," tutup dokter yang berpraktik di RS Siloam TB. Simatupang itu.

(int/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads